Pengembangan agro industri pasar global
Rabu, 27 Maret 20130 komentar
Beberapa kelemahan antara lain sebagai berikut:
Negara maju dapat meningkatkan semua subsidi kedalam subsidi domestic, kotak biru yang diperluas dan kotak hijau dalam jumlah cukup besar.
Mengenai produk sensitive yang semula tidak dikenakan pada Negara maju, kini negara majupun memiliki sehingga dapat leluasa untuk melindungi sejumlah produk pertaniannya
Pengapusan subsidi ekspor tidak menetapkan kapan waktu dimulainya.
Adanya kategori produk sensitive untuk Negara maju, maka Negara maju dapat memproteksi produk pertaniannya dari pemotongan tariff yang berarti mengamankan pasar mereka dari ancaman masuknya produk pertanian yang sama dari Negara lain.
Penetapan non linier untuk produk non pertanian berarti akan memotong tariff secara agresif.
Adanya kewajiban untuk mengikat sekitar tujuh sector tariff, lewat jalur cepat untuk pengurangan tarif. Bagi Indonesia sangat merugikan karena tujuh sector tersebut adalah industri dalam negri yang penting.
Penerapan sector jasa akan sangat merugikan Indonesia karena kondisi yang belum memungkinkan
Pengembangan agro industri pasar global.
Untuk persaingan dipasar global, tentu saja produk agro industri Indonesia harus dapat memenuhi berbagai persyaratan yang dikenakan Negara yang dituju. Peluang ekspor dipasar bebas dan global harus diikuti dengan strategi yang tepat dan episien untuk meraih peluang itu. Pasar tunggal eropa dan NAFTA membuka peluang sekaligus tantangan bagi agro industri Indonesia
Selain masalah teknik dan teknologis, diperlukan pula penguasaan mengenai aturan-aturan ekspor dan impor yang berlaku dikedu kawasan tersebut. Harus dilakukan dengan cermat untuk menghindari hambatan yang 5timbul karena kurangnya pengetahuan atas peraturan.
Perlu ditingkatkan penguasaan atas jalur pemasaran produk ekspor tersebut dinegara konsumen dalam rangka membangun sruktur ekspor yang tangguh. Kelompok agro industri yang tetap mengalami pertumbuhan antara lain yang berbasis kalpa sawit, pengolahan ubi kayu, industri pengolahan ikan. Kelompok agroindustri ini dapat berkembang dalam keadaan kritis karena tidak ergantung bahan baku.
Kelompok agro industri yang mengalami penurunan antara lain industri pakan ternak dan makanan ringan. Penurunan industri pakan ternak disebabkan karena ketergantungan impor bahan baku (bungkil ampas kedelai, tepung ikan, premik, dan obat-obatan) yang mencapai 71% sementara penurunan pada industri makanan ringan lebih disebabkan oleh penurunan daya beli masyarakat sebagai akibat krisis ekonomi.
Beberapa perbaikan dan peningkatan untuk menembus pasar gelobal bagi produk agroindustri antara lain sbb:
1. Peningkatan dan perluasan pasar sarta promosi
2. Pengembangan teknologi proses untuk diverifikasi produk agroindustri lebih ke hilir dan bernilai tambah tinggi
3. perbaikan dan peningkatan system produksi berkaitan dengan persyaratan ecolabelling, ekoefisien, dan aturan bioterrorion.
4. Peningkatan mutu termasuk standardisasi dan sertifikasi mutu.
PERAN TEKNOLOGI PERTANIAN UNTUK PENGEMBANGAN PRODUK AGROINDUSTRI DI PASAR GLOBAL
Salah satu upaya peningkatan mutu serta deversifikasi produk agroindustri, agar sesuai dengan tuntutan pasar atau konsumen global adalah penerapan dan pengembangan teknologi proses serta teknologi pertanian lain.
Teknologi proses yang dapat diterapkan untuk agroindustri sangat beragam, dari yang sederhana (fisik, mekanik seperti pengeringan ) teknologi sedang ( reaksi hidrolisis), sampai pada teknologi tinggi (proses bioteknologis).
Berdasarkan bahasan pengembangan produk agroindustr, pada uraian berikut akan dijelasjan berbagai peluang dan peran teknologi pertanian untuk mencapai sasaran tersebut.
Peningkatan dan perbaikan teknologi pengemasan, penyimpanan, dan transportasi
Selain teknologi proses yang diterapkan untuk perbaikan atau pengembangan produk serta peningkatan mutu, teknik pengemasan, penyimpanan, serta pengangkutan sangat berperan dalam dalam mempertahankan dan pejagaan mutu
Peningkatan mutu dan tata cara standarisasi mutu
Selain sifat fisik dan atau kimiawi-biokimiawi komoditas pertanian, keanekaragaman mutu produk pertanian memerlukan teknik pemilihan (sortasi dan pengelompokan berdasarkan standart produk baku atau yang diinginkan konsumen.
Penerapan system produksi bersih
Salah satu ketentuan yang diterapkan pada perdagangan bebas dalamWTO adalah kaitan perdagangan dan isu lingkungan, yang salah satu diantara diterapkan dalam label lingkungan (ecolabelling). Abel lingkungan adalah tanda pada sebuah mata dagangan yang menerangkan bahwa produksi mata dagangan tersebut memenuhi persyaratan tidak merusak lingkungan.
strategi bisnis
selain peningkatan dan perbaikan pada bard teknologi, seperti teknik pengolahan, penyimpanan, pembakuan, pengekspor harus juga meningkatkan soft teknologi antara lain berupa pemasaran, promosi, serta penciptaan, citra atau merek.
Strategi bisnis dapat dikelompokkan atas 5 hal sebagai berikut:
unggul harga (price leader shif) melalui peningkatan efisiensi produksi dan meminimumkan biaya.
Unggul mutu (quality leader shif ) melalui penampilan produk yang baik dan nilai guna yang tinggi
Unggul segmen pasar ( niche leader shif) melalui pemenuhan selera pasar tertentu.
Unggul citra ( image leader shif) melalui pembentukancitra dibenak konsumen.
Unggul waktu antar ( deli veri time) melalui ketepatan dan kecepatan waktu hantar sampai konsumen.
Strategi umumnya digunakan pada saat pasar mengalami penurunan dimana perbedaan fungsional antara produk dari berbagai merek yang ada di pasarmenjadi tidak menentukan lagi. Faktor yang sangat menentukan adalah harga.
Stategi unggul mutu merupakan strategi maksimalisasi nilai atau mutu suatu produk. Strategi ini umumnya digunakan pada saat pasar sedang berkembang
Strategi unggul segmen pasar merupakan strategi spesialisasi produk untuk segmen tertentu.S strategi ini umumnya digunakan pada saat pasar sedang menuju kematangan, diman perbedaan fungsional dari berbagai merek yang ada dipasar menjadi sangat menentukan.
Strategi unggul citra adalh suatu strategi yang memusatkan pada isu pelestarian lingkungan. Walaupun persaingan harga ( untuk pasar yang menurun) dan persaingan mutu ( untuk pasar yang berkembang ) sudah menjadi strategi yang digunakan selama bertahun-tahun.
PERANAN TEKNOLOGI PERTANIAN DALAM STANDAR DISASI DAN SERTIFIKASI MUTU
Mutu adalah hal-hal tertentu yang membedakan produk satu dengan yang lainnya, terutama yang berhubungan dengan daya terima dan kepuasan konsumen. Mutu berhubungan erat dengan produk atau benda yang dubutuhkan manusia yang setiap kebutuhannya memiliki nilai atau daya pemuas tertentu bagi pemakainya.
Pengertian mengenai mutu dapat difahami sebagai berikut:
mutu meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
mutu mencakup produk, jasa manusia, proses dan lingkungan
mutu merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya yang bermutu saat ini mungkin dianggap kurang bermutu pada masa mendatang).
sebagai fitness for use, mutu memiliki beberapa aspek penting sebagai berikut:
cirri-ciri produk yang memenuhi permintaan pelanggan.
Mutu yang lebih tinggi memungkinkan perusahaan meningkatkan kepuasan pelanggan, membuat produk laku terjual, dapat bersaing dengan pesaimng, meningkatkan pangsa pasar dan volume penjualan, serta dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi.
bebas dari kekurangan.
Mutu yang tinggi menyebabkan perusahaan dapat mengurangi tingkat kesalahan, mengurangi pengerjaan kembali dan pemborosan, mengurangi biaya garansi, mengurangi ketidak puasan pelanggan, mengurangi inspeksi dan pengujian, memperpendek waktu pengiriman produk, meningkatkan hasil dan kapasitas, serta memperbaiki kinerja pengampain produk atau jasa.
B. PERANAN PENGAWASAN MUTU UNTUK PRODUK PERTANIAN
Pengawasan mutu terhadap produk- produk pertanian yang beredar merupakan tanggung jawab produsen kepada konsumen.
1. Persyaratan mutu
Dalam upaya meningkatkan mutu produk pertanian tersebut perlu didasarkan pada strategi pokok pengembangan mutu yang meliputi sebagai berikut:
a. Mutu harus memenuhi permintaan dan keinginan konsumen
b. Mutu harus memenuhi persyaratan sesuai dengan kebijakan pemerintah dan persyaratan global.
c. Mutu harus memenuhi standart mutu dan ekonomi usaha yang memadai.
2. Kriteria mutu
Mutu suatu produk harus memenuhi criteria mutu eksternal, criteria mutu internal, criteria kehalalan, dan criteria lingkungan.
Mutu eksternal adalah mutu yang dapat di indra, dilihat, dan diraba tanpa harus dicicipi konsumen.contoh: warna, bentuk, ukuran, dan aroma.
Mutu internal adalah criteria mutu yang dapat diketahui setelah konsumen mencoba secara inderawi atau mengukur dan menganalisis produk.contoh: cita rasa, tekstur, kandungan zat gizi, dan factor keamanan pangan.
Produk pertanian yang dihasilkan harus tidak mengandung bahan- bahan yang haram serta harus diproses sesuai dengan aturan agama, yang disebut memenuhi criteria.
Dari aspek lingkungan mutu, mutu produk pertanian harus memperhatikan dampak pada lingkungan.
3. Standardisasi mutu
System sandardisasi mutu merupakan suatu penetapan norma mutu, berupa aturan- aturan mutu yang telah disepakati bersama dengan tujuan untuk menghasilkan produk dengan mutu yang dapat dideskripsikan dan diukur sehingga diperoleh mutu produk yang seragam.
Standart mutu dapat bersifat nasional maupun internasional. Di Indonesia standart baku mutu harus memenuhi SNI( standart mutu Indonesia) yang dikeluarkan oleh sewan standardisasi nasional (DSN) sejak tahun 1994, meliputi standar perdngan, standar industri Indonesia, satandar pertanian Indonesia.
Tandarisasi mutu merupakan suatu spesifikasi teknis tentang mutu suatu komuditas atau dokumen lain yang dapat digunakan untuk umum, yang dibuat dengan cara kerja sama dan consensus dari fahak-pahak yang berkepentingan berdasarkan pada hasil konstitusi ilmu pengetahuan, teknologi, dan pengalaman sehingga standarisasi mutu itu dapat dimanfaatkan masyarakat secara optimal.
Standar mutu dapat ditetapkan oleh pemerintah atau perusahaan sebagai salah satu spesifikasi yang harus dipenuhi berupa persyaratan perundang-undangan, standar mutu juga berfungsi sebagai identitas, sebagai pernyataan pada lebel, mencegah pada kadar luarsa, serta sebagai pegangan untuk infeksi dan sertifikasi mutu. Fungsi pengendalian mutu adalah:
menetapkan spesifikasi.
Mengembangkan tata cara pengujian
Menetapkan tata cara pengambilan contoh
Melakukan pencatatan dan pelaporan data
Menetapkan tindakan koreksi dan pemecahan masalah
4. PENGAWASAN MUTU
Dalam sejarahnya, system pengawasan dan pengendalian mutu telah mulai dilakukan sejak era tahun 1920-an yang pada waktu itu berupa inspeksi atau pengawasan dalam bentuk pengukuran. Pada tahun 1960 mengarah kepengadilan mutu dengan pendekatan teknik statistika berupa grafik, histogram, table, diagram pancar, dan perancangan percobaan. Sementara tahun 1980-an berorientasi pada jaminan mutu ( quality assurance) dan tahun 1990-an terfokus pada manajemen mutu total (total quality manajement).
Pengawasan dan pengendalian mutu terutama pada lini pengolahan memegang peranan penting sebagai operasi dan tahapan untuk menciptakan mutu yang lebih baik. Dibagian inilah diperlukan adanya teknologi dan inovasi baru yang lebih terfokus sehingga output yang dihasilkan lebih seragam mutunya, bervariasi, dan bernilai ekonomi lebih tinggi.
C. SISTEM SERTIFIKASI MUTU
Sertifikasi mutu yaitu suatu pernyataan tertulis dari suatu lembaga yang berkompeten dan berwenang yang berisi kebenaran mutu, fakta hasil pemeriksaan atau hasil pengujian berdasarkan metode yang sah. Serifikasi berisi pernyataan yang kebenarannya ditanggung oleh lembaga yang menerbitkan sertifikasi tersebut. Sertifikasi sebenarnya mengandung dua legalitas tanggung jawab yaitu:
1. pernyataan kebenaran, semacam janji atau sumpah
2. kersediaan menanggung resiko atau akibatnya jika pernyataan itu dikemudian hari ternyata tyidak benar
sertivikasi itu diperlukan dalam dunia usaha dan transaksi perdagangan sebagai bukti jaminan mutu. Sertivikasi diterbitkan hanya oleh lembaga yang resmi diakui yang secara teknis kompeten dan yang secara hokum mendapat wewenang untuk itu.Lembaga khusus ini dapat dapat berupa lembga resmi pemerintah atau lembaga non pemerintah(swasta). Pengertian resmi adalah resmi diakui pemerintah atau swasta.
Tujuan sertifikasi mutu secara umum ada dua hal sebagai berikut.
a.Untuk memenuhi kewajiban yang diatur dalam undang-undang tentang mutu.
b. Untuk memberikan jaminan mutu. Kewajiban yang diatur dalam undang- undang atau peraturan tentang mutu juga bertujuan memberikan jaminan mutu pada masyarakat umum juga yaitu jaminan kesehatan atau jaminan keadilan.
D. SISTEM SERTIFIKASI JAMINAN MUTU
Sertifikat bukan sekedar menerbitkan surat pernyataan mutu yang mempunyai kekuatan hokum atau legalitas melainkan suatu system jaminan mutu yang bertumpu pada kepercayaan, institusi, kewibawaan IPTEK dan wewenang yang bertanggung jawab. Sistem sertifikat wajib dimana dimaksudkan untuk menangani sertifikat wajib atau yang diharuskan oleh peraturan pemerintah yang berlaku. Sistem sertifikat sukarela yaitu system sertifikat yang menangani sertifikat mutu diluar pemerintahan. Ada dua macam sertifikat sukarela yaitu sertifikat sukarela pemerintah dan sertifikat sukarela komersial.
JENIS SERTIFIKAT MUTU KOMODITAS
Secara umum ada dua golongan sertifikat komoditas yaitu sertifikat komoditas wajib dan sertifikat sukarela. Sertifikat wajib pada umumnya merupakan keharusan atau wajib ditetapkan dalam peraturan pemerintah.
Sertifikat yang termasuk dalam sertifikat wajib yaitu, sebagai berikut
1. sertifikat asal ( certificate of origin) yang menyatakan varietas asal usul atau asal daerah produksi.
2. sertifikat jenis ( certificate of varietas) yang menyatakan varietas spesies atau jenis produk.
3. sertifikat karantina menyatakan bahwa produk produk yang bersangkutan telah dikarantina dan memenuhi syarat.
4. sertifikat fumigas menyatakan bahwa produk yang bersangkutan telah memenuhi syarat difumigasi.
5. sertifikat berat menyatakan berat komoditas setelah dilakukan prosedur penimbangan yang sah.
6. sertifikat bebas zat beracun/ berbahaya.
7. sertifikat bebas radioaktif menyatakan bahwa produk bebas dari perlakuan radiasi.
8. sertifikat mutu wajib menyatakan komiditas yang bersangkutan.
Sertifikat sukarela pada umumnya menyangkut sertifikat mutu sukarela atau tentang kandungan bahan- bahan yang diatur dalam perjanjian transaksi. Jenis sertifikat sukarela komorsial sangat luas, karena semata- mata didasarkan pada permintaan dunia usaha.
INOVASI TEKNOLOGI DAN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HaKI)
Teknologi (dari yang sederhana sampai canggih) mempunyai peran sangat penting dalam transformasi suatu bahan mentah atau baku menjadi suatu produk dengan nilai tambah lebih tinggi. Dalam lingkup agroindustri dan industri lain, bahkan teknologi sebagai salah satu masukan system proses merupakan suatu keniscayaan. Dalam kegiatan agrindustri dan agribisnis tersebut, teknologi (pertanian) diperlukan sejak penyiapan lahan, penyediaan pupuk, produksi, pemanenan, penanganan pascapanen ,pengolahan hasil, pengemasan, distribusi dan pengangkutan, sampai pemasaran.
Dari infresi, inovasi sampai perancangan
Inovasi esensi adalah proses kreatif yang menjadi jiwa dari kegiatan untuk menerapkan penemuan atau invensi: rancangan(design), penelitian, dan pengembangan.
Invensi pada umumnya diartikan sebagai kegiatan yang menghubungkan dengan pembangkitan konsep awal atau penemuan. Kegiatan itu terdiri dari atas gagasan awal, gambaran atau sketsa produk baru, serta proses atau system yang mungkin akan atau tidak dipatenkan. Umumnya intensi merupakan kegiatan individual, perorangan yang mempunyai sfat-sifat khas dan tidak dipunyai oleh orang kebanyakan.
Beberapa sifat penting bagi seorang inventor yang berhasil antara lain sebagai berikut:
cerdas (tidak berkaitan dengan IQ genius)
keingin tahuan yang selalu membara
derajat kebebasan ( otonomi) dan ketak tergantungan yang tinggi.
Ada kecenderungan untuk menutup diri, tetapi terbuka untuk pengacuan( stimulasi.
Tidak suka kompromi
Pekerja keras dan pengambil resiko
Intuitif dan kratif
Tidak takut adanya kotradiksi
Tidak segan untuk mengambil kesimpulan sangat awal (premature)