Industri Kelapa Sawit (PKS)
Indonesia merupakan salah satu penghasil komoditas kelapa sawit terbesar di dunia. Kebutuhan buah kelapa sawit meningkat tajam seiring dengan meningkatnya kebutuhan CPO dunia, seperti yang terjadi beberapa bulan terahir ini.Dengan meningkatnya harga minyak mentah dunia, menjadikan CPO sebagai pilihan untuk bahan baku pembuatan bio energi.
Peluang industri pengolahan kelapa sawit (PKS) masih sangat prospek untuk memenuhi pasar dalam dan luar negeri.
Dengan didukung tenaga ahli yang berpengalaman puluhan tahun di bidang industri pengolahan kelapa sawit, kami menawarkan Jasa Pembangunan Industri Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) secara komprehensif (turn key) mulai konstruksi pabrik, mesin pengolahan sampai dengan instalasi pengolahan limbah.
- Produk yang dihasilkan : CPO
– Bahan Baku : Kelapa Sawit.
– Kapasitas Bahan Baku : mulai 1 ton/jam,5 ton/jam,30 ton/jam, 60 ton/jam, atau sesuai permintaan
Gambar Alat dan Proses
Pengolahan CPO (dari Kelapa Sawit Menjadi CPO)
KAPASITAS 30T/24 Jam
1. PALM
FRUIT STRIPPERKAPASITAS 30T/24 Jam
Mesin ini berfungsi memisahkan buah-buahan sawit dari tandan sawit. Pemisahan buah-buahan sawit dengan tangan membutuhkan tenaga yang sangat besar.Tetapi dengan bantuan mesin ini memisahkan buah sawit menjadi lebih mudah dengan proses mekanikal sederhana.
Alat ini terdiri dari suatu lempeng-lempeng melengkung yang disusun dengan jarak tertentu dan diikat satu sama lain membentuk suatu sangkar dan didalamnya terdapat tangkai-tangkai pemukul yang dipasang pada sumbu yang berputar.
Tandan dijatuhkan pada bagian ujung atas penebah dan dipukul turun sambil diputar oleh ujung tangkai pemukul hingga turun. Buah akan terpisah dan turun melalui lubang bawah pada sisi yang lain.
Mesin ini mampu merontokkan buah yang disterilisai sebaik yang belum disterilisai dengan sama efektifnya. Kapasitas stripper adalah 2-3 ton per jam. Sehingga satu mesin mampu melayani 2 expeller.
2. OIL EXPELLER dan KETEL PEMASAK
Buah sawit diumpankan ke dalam ketel pemasak yang menggunakan steam dari boiler sebagai sumber panas. Steam dialirkan melalui jaket tangki pemasak. Steam sebagian juga dimasukkan langsung ke dalam ketel pemasak sehingga buah sawit lunak dan semua selnya siap mengeluarkan minyak. Proses ini tidak membutuhkan sterilisasi terpisah, karena sudah dilakukan di ketel pemasak. Buah sawit yang telah dimasak diumpankan ke kotak pelumat yang berada di bawah ketel pemasak.
Tungkai expeller akan mendorong ke dalam ruang pelumat. Minyak yang keluar akan melalui celah dan jatuh ke bawah. Campuran biji sawit dan serat akan keluar dari samping. Kapasitas ekpeller adalah 400 kg buah per jam.
3. PEMISAH SERAT dan BUAH SAWIT
Campuran biji sawit dan sabut merupakan produk samping expeller. Pemisahan biji dari sabut menggunakan alat ini yang dioperasikan manual. Alat ini berupa silinder yang berupa saringan. Sabut akan menembus saringan dan jatuh ke bawah sedangkan biji akan keluar pada ujung silinder. Sabut digunakan sebagai bahan bakar boiler sedangkan biji dijual atau di pecah dan diambil minyak kernelnya.
4. OIL CLARIFIER
Minyak sawit yang didapatkan dari expeller masih berupa minyak kental karena mengandung partikel padat yang berwujud seperti lumpur dan susah dipisahkan dari minyak. Berbagai metoda telah digunakan oleh banyak ilmuwan untuk memisahkan padatan dari minyak, tetapi cara yang paling efektif adalah menambahkan banyak air pada minyak. Penambahan ini akan memisahkan minyak bening ke atas dan air bersama kotoran ke bawah.
Alat berupa dua silinder, dengan satu silinder lebih kecil berada di dalam silinder yang lebih besar. Minyak dimasukkan kedalam silinder yang besar melalui bagian bawahnya. Minyak beningan akan naik ketas, seiring penambahan minyak ke dalam silinder besar. Minyak bening dari silinder besar selanjutnya mengisi silinder kecil dan dikeluarkan melaui bagian bawah silinder kecil. Minyak ini kemudian dipanaskan untuk mengurangi kadar air dan didapatkan CPO.
5. FILTER PRESS
Filter press berguna untuk menjernihkan minyak yang telah keluar dari Oil Clarifier. CPO akan dipompa melalui filter press dan menghasilkan minyak sawit bening.
6. BOILER
Boiler digunakan sebagai pembuat steam yang merupakan sumber panas untuk ketel pemasak. Boiler yang dibuat dapat menggunakan sabut sebagai bahan bakarnya sehingga dapat menghemat penggunaan Bahan bakar minyak.
Mengolah Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Rotary Kiln RKE-2000L
Mengolah Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Rotary Kiln RKE-2000L
- Menurut data Lembaga Penelitian perkebunan, TKKS (Tandan
Kosong Kelapa Sawit) adalah limbah pabrik kelapa sawit yang jumlahnya sangat
melimpah. Setiap pengolahan 1 ton TBS (Tandan Buah Segar) akan dihasilkan TKKS
sebanyak 22 – 23% TKKS atau sebanyak 220 – 230 kg TKKS. Besarnya potensi TKKS
sebagai bahan organik bagi perbaikan tanah pertanian, diperlukan alat teknologi
bagi pemanfaatannya, antara lain dengan alat mesin Rotary Kiln.
Biophosko® Tipe Rotary Motor RKE-2000L ini berdimensi (Tinggi= 290 cm, Diameter= 255 cm dan Panjang= 300 cm) terbuat dari bahan fiber resin, peralatan aerasi, elektromotor 7 PK, dan As. Alat Mesin Tipe Rotary Motor ini akan merupakan solusi akan masalah sampah pertanian ( kotoran hewan, tandan kosong kelapa sawit / TKKS, janjang sawit kosong, material sisa panen, jerami, dll) maupun masalah yang ditimbulkan dari sampah dapur ( rumah tangga, restoran, hotel) serta sampah domestik dari lingkungan komplek perumahan ( Real Estate), taman kota dan area publik area lainnya.
Kategori sampah organik ( foodwaste) atau yang bisa diurai ( terdegradasi) meliputi antara lain : sisa makanan, kertas, sisa ikan dan duri ikan, kulit buah-buahan, potongan sayuran, dll. Jadi bahan organik dapat juga diartikan semua material yang berasal dari makhluk hidup meliputi hewan, manusia dan tumbuhan.
Merubah sampah organik menjadi sesuatu produk baru - dan bermanfaat seperti kompos dan pupuk cair, akan berguna dalam memelihara kesuburan tanah, menambah lapisan humus tanah, mengikat tanah berderai dan sebagai pasokan hara atau nutrisi bagi tanaman. Kompos akan berguna bagi semua tanaman di sekitar lingkungan sendiri seperti taman di perumahan, taman lingkungan hotel, restoran, dan lingkungan RW. Kompos dapat juga dijual ke petani, atau konsinyasi ke pedagang tanaman hias sepanjang jalan di perkotaan, dijual ke pemilik taman, kepada kalangan hobies tanaman dan bunga serta kepada para pengusaha perkebunan.
Sederhana dan mudah dalam pengaplikasiannya, tinggal siapkan sampah organik sebanyak 6 m³ atau setara dengan berat 2 ton. Sampah harus dicacah untuk dibuat ukuran kecil-kecil (sekitar 10-15 mm) dengan cara dirajang atau menggunakan alat pencacah (choper) menjadi seukuran dengan sampah dapur ( rumah tangga, hotel dan restoran) yakni 15 - 50 mm. Sampah yang berasal dari lingkungan pemukiman, hotel dan rumah tangga memang pada umumnya sudah berukuran kecil, sehingga sebenarnya tidak memerlukan keberadaan mesin pencacah (chopper). Lain halnya sampah pertanian seperti TKKS- yang lebih khusus bagi bahan organik yang liat ( kandungan selulosa dan lignin) dan sehingga memerlukan mesin pencacah ( Crusher) guna memperkecil ukurannya.
Penggunaan alat mesin ini dalam menyelesaikan masalah limbah pabrik Kelapa sawit (PKS) atau menangani Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) atau janjang sawit ( Jankos) diharapkan memberikan nilai tambah dan utilitas dari segi waktu, biaya, keperluan luas lahan dan tenaga kerja. Penggunaan Rotary Kiln akan mengatasi pengomposan tradisional yang selama ini menjadi kendala PKS dalam memanfaatkan bahan organik ini menjadi pupuk kompos. Rotary Kiln ini akan mengatasi kendala waktu pengomposan ( dari 6 bulan menjadi 15 hari), fasilitas yang harus disediakan cukup murah dan terjangkau (affordable) serta penghematan biaya pengolahan TKKS karena tidak perlu membalik, mengadakan dan menutup dengan terpal. Sebagaimana diketahui, dengan cara konvensional, dekomposisi TKKS menjadi kompos dapat berlangsung dalam waktu 6 bulan bahkan 1 tahun. Lamanya waktu ini berimplikasi pada luas lokasi, tenaga kerja, dan fasilitas yang diperlukan untuk mengomposkan TKKS tersebut, padahal dari tiap pengolahan 1 ton TBS (Tandan Buah Segar) akan dihasilkan TKKS sebanyak 22 – 23% TKKS atau sebanyak 220 – 230 kg TKKS.
caranya praktis, bahan organik berupa sampah makanan ( foodwaste), janjang kosong sawit ( jankos) yang telah dicacah khusus, sisa panen sayuran, sampah dapur ( hotel, restoran, rumah makan, pasar) kemudian dimasukan ke dalam Komposter (Rotary Klin) melalui pintu kearah reaktor. Di tempat lain, siapkan larutan mikroba sebagai aktivator dekomposisi- Green Phoskko® sebanyak 2 kg ( 1 permil dari bahan sampah sekitar 2 ton bahan baku kompos berupa sampah organik), juga tambahkan Molases ( tetes tebu) atau gula pasir sekitar 50 sendok makan dan larutkan dalam air sebanyak 250 liter. Aduk hingga merata dan simpan 2-4 jam agar organic decomposer green phoskko ini terlarut secara merata dan bakteri didalamnya menjadi aktif dari tidur ( dorman).
Setelah diperkirakan terlarut, siramkan larutan Green Phoskko® decomposer - Activator Kompos- keatas tumpukan sampah organik dalam reaktor komposter. Kemudian campurkan penggembur (bulking agent) Green Phoskko® sebanyak 120 kg ( 3 persen % dari bahan sampah) dan hidupkan engine penggerak rotary yang tersedia- selama 15 menit akan mati dengan adanya timer otomatis.
Penggunaan motor rotary dari penggerak engine cukup selama 15 menit/sekali sebanyak 5 kali per hari. Dengan berputarnya drum akan membalikan dan meratakan pencampuran semua bahan sampah didalamnya. Disamping itu, fungsi pembalikan agar terjadi agar menaikan homogenitas aneka bahan serta meningkatnya aerasi yakni bertambahnya oksigen kedalam rongga bahan kompos. Setelah 1 - 2 hari kemudian akan terjadi reaksi berupa panas, jika bagian dalam reaktor drum diukur menggunakan thermometer akan berada pada kisaran temperatur 30 sampai 50 derajat celcius. Suhu 50 derajat celcius suatu kondisi suhu mesofilik - yang baik bagi bekerjanya konsorsium mikroba (bakteri aktinomycetes- spesies aktinomyces naeslundii, Lactobacillus spesies delbrueckii, Bacillus Brevis, Saccharomyces Cerevisiae, ragi, dan jamur serta Cellulolytic Bacillus Sp).
Hingga hari ke 3 sampai ke 5, reaksi dekomposisi tersebut umumnya akan terjadi kenaikan suhu dengan tanda-tanda dalam drum panas (hingga 70 derajat Celcius) serta keluarnya sedikit uap, dan lakukan lagi penggembosan udara dengan cara menghidupkan motor aerator ( exhaust fan) setiap kali dianggap memerlukan asupan oksigen atau suhu diatas 55 derajat celcius.
Pada hari ke 5 sampai ke 7 jika diukur suhunya sudah dibawah 30 derajat C atau dianggap sudah dingin dan suhu normal, keluarkan bahan kompos dari dalam komposter dan simpan di tempat teduh serta tutup dengan karung kemasan (PE) hitam untuk diangin-anginkan, dapat juga dimasukan dalam karung PE atau Goni dan ditumpuk di tempat yang teduh. Sekitar 7 hari kemudian sejak pengolahan kedalam reaktor drum, bahan kompos akan kering dan gembur. Ayak hingga terpisahkan antara butir lolos mess 100 dengan bahan ukuran besar. Gundukan butiran kecil masukan kedalam kemasan sesuai yang direncanakan.
Komposter Tipe Rotary Motor Bio Phoskko RKE-2000L dioperasikan secara komersil pada Instalasi Pengolahan Kompos Kota (IPKK), bisa berada di kawasan dekat Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS), pasar induk, lingkungan perumahan atau kelurahan. Type Rotary Motor ini bisa juga dipindah sesuai keperluan (mobile). Suatu IPKK dengan alat mesin Komposter Tipe Rotary Motor ini akan memberi pendapatan bagi siapapun yang ingin memanfaatkan sampah kota sebagai suatu bisnis- di sekitar tempat tinggalnya seperti pensiunan, perusahaan, hotel, restaurant, koperasi karyawan, koperasi pasar, pengusaha UKM dan siapapun yang berminat melakukan usaha kompos dengan memanfaatkan sampah kota khususnya.
Petugas pengelola dibutuhkan cukup 1 (satu) orang untuk memproses bahan, monitoring suhu, mengelola On/Off engine penggerak guna membalik bahan dalam komposter, mengayak serta mengemas kompos. Membuat kompos menggunakan Tipe Rotary Motor Bio Phoskko RKE-2000L ini akan memerlukan biaya 60 kg mineral (bulking agent) Phoskko B @ Rp 5000,-/kg ( Rp 300.000,-) dan 2 kg aktivator kompos Phoskko A @ Rp 220.000,- / kg atau total biaya sekitar Rp 520.000,-/batch proses produksi.
Keluaran biaya ( cost) sebesar diatas itu, akan menghasilkan output berupa 40 % kompos padat dari berat bahan sampah organik atau semula 2 ton sampah, akan menjadi sekitar 800 kg kompos padat. Disamping hasil kompos padat, terdapat 100 botol @ 500 ml pupuk kompos organik cair (liquid organic fertilizer) - yang jika dinilai semua output dari pengolahan 2 ton bahan sampah adalah Rp 2.800.000,-/batch proses produksi.
Sebagaimana diketahui, harga kompos generik ( tanpa merk) bermutu Rp 1000,-/kg ditambah harga pupuk organik cair Rp 20.000,-/ botol.
Tambahan pendapatan akan diperoleh dengan mengolah sampah lingkungan sekitar perumahan - yang bermukim masyarakat berpendapatan tinggi. Jasa pengelolaan sampah IPKK dalam lingkungan akan memberi pendapatan tambahan berupa "retribusi" kebersihan - yang umum dikumpulkan oleh Rukun Warga (RW) maupun developer. Dengan kapasitas Rotary Klin 6 m3/ sekali proses akan mampu mengolah sampah dari sekitar 750 sampai 1000 rumah hari-Indonesia. Maka jika direncanakan mengelola 1000 rumah ( rata-rata banyak rumah suatu real estate atau perumahan) secara berkesinambungan setiap hari, akan diperlukan sedikitnya 5 unit komposter Rotary Tipe Rotary Motor Biophoskko RKE-2000L ini*)
Biophosko® Tipe Rotary Motor RKE-2000L ini berdimensi (Tinggi= 290 cm, Diameter= 255 cm dan Panjang= 300 cm) terbuat dari bahan fiber resin, peralatan aerasi, elektromotor 7 PK, dan As. Alat Mesin Tipe Rotary Motor ini akan merupakan solusi akan masalah sampah pertanian ( kotoran hewan, tandan kosong kelapa sawit / TKKS, janjang sawit kosong, material sisa panen, jerami, dll) maupun masalah yang ditimbulkan dari sampah dapur ( rumah tangga, restoran, hotel) serta sampah domestik dari lingkungan komplek perumahan ( Real Estate), taman kota dan area publik area lainnya.
Kategori sampah organik ( foodwaste) atau yang bisa diurai ( terdegradasi) meliputi antara lain : sisa makanan, kertas, sisa ikan dan duri ikan, kulit buah-buahan, potongan sayuran, dll. Jadi bahan organik dapat juga diartikan semua material yang berasal dari makhluk hidup meliputi hewan, manusia dan tumbuhan.
Merubah sampah organik menjadi sesuatu produk baru - dan bermanfaat seperti kompos dan pupuk cair, akan berguna dalam memelihara kesuburan tanah, menambah lapisan humus tanah, mengikat tanah berderai dan sebagai pasokan hara atau nutrisi bagi tanaman. Kompos akan berguna bagi semua tanaman di sekitar lingkungan sendiri seperti taman di perumahan, taman lingkungan hotel, restoran, dan lingkungan RW. Kompos dapat juga dijual ke petani, atau konsinyasi ke pedagang tanaman hias sepanjang jalan di perkotaan, dijual ke pemilik taman, kepada kalangan hobies tanaman dan bunga serta kepada para pengusaha perkebunan.
Sederhana dan mudah dalam pengaplikasiannya, tinggal siapkan sampah organik sebanyak 6 m³ atau setara dengan berat 2 ton. Sampah harus dicacah untuk dibuat ukuran kecil-kecil (sekitar 10-15 mm) dengan cara dirajang atau menggunakan alat pencacah (choper) menjadi seukuran dengan sampah dapur ( rumah tangga, hotel dan restoran) yakni 15 - 50 mm. Sampah yang berasal dari lingkungan pemukiman, hotel dan rumah tangga memang pada umumnya sudah berukuran kecil, sehingga sebenarnya tidak memerlukan keberadaan mesin pencacah (chopper). Lain halnya sampah pertanian seperti TKKS- yang lebih khusus bagi bahan organik yang liat ( kandungan selulosa dan lignin) dan sehingga memerlukan mesin pencacah ( Crusher) guna memperkecil ukurannya.
Penggunaan alat mesin ini dalam menyelesaikan masalah limbah pabrik Kelapa sawit (PKS) atau menangani Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) atau janjang sawit ( Jankos) diharapkan memberikan nilai tambah dan utilitas dari segi waktu, biaya, keperluan luas lahan dan tenaga kerja. Penggunaan Rotary Kiln akan mengatasi pengomposan tradisional yang selama ini menjadi kendala PKS dalam memanfaatkan bahan organik ini menjadi pupuk kompos. Rotary Kiln ini akan mengatasi kendala waktu pengomposan ( dari 6 bulan menjadi 15 hari), fasilitas yang harus disediakan cukup murah dan terjangkau (affordable) serta penghematan biaya pengolahan TKKS karena tidak perlu membalik, mengadakan dan menutup dengan terpal. Sebagaimana diketahui, dengan cara konvensional, dekomposisi TKKS menjadi kompos dapat berlangsung dalam waktu 6 bulan bahkan 1 tahun. Lamanya waktu ini berimplikasi pada luas lokasi, tenaga kerja, dan fasilitas yang diperlukan untuk mengomposkan TKKS tersebut, padahal dari tiap pengolahan 1 ton TBS (Tandan Buah Segar) akan dihasilkan TKKS sebanyak 22 – 23% TKKS atau sebanyak 220 – 230 kg TKKS.
caranya praktis, bahan organik berupa sampah makanan ( foodwaste), janjang kosong sawit ( jankos) yang telah dicacah khusus, sisa panen sayuran, sampah dapur ( hotel, restoran, rumah makan, pasar) kemudian dimasukan ke dalam Komposter (Rotary Klin) melalui pintu kearah reaktor. Di tempat lain, siapkan larutan mikroba sebagai aktivator dekomposisi- Green Phoskko® sebanyak 2 kg ( 1 permil dari bahan sampah sekitar 2 ton bahan baku kompos berupa sampah organik), juga tambahkan Molases ( tetes tebu) atau gula pasir sekitar 50 sendok makan dan larutkan dalam air sebanyak 250 liter. Aduk hingga merata dan simpan 2-4 jam agar organic decomposer green phoskko ini terlarut secara merata dan bakteri didalamnya menjadi aktif dari tidur ( dorman).
Setelah diperkirakan terlarut, siramkan larutan Green Phoskko® decomposer - Activator Kompos- keatas tumpukan sampah organik dalam reaktor komposter. Kemudian campurkan penggembur (bulking agent) Green Phoskko® sebanyak 120 kg ( 3 persen % dari bahan sampah) dan hidupkan engine penggerak rotary yang tersedia- selama 15 menit akan mati dengan adanya timer otomatis.
Penggunaan motor rotary dari penggerak engine cukup selama 15 menit/sekali sebanyak 5 kali per hari. Dengan berputarnya drum akan membalikan dan meratakan pencampuran semua bahan sampah didalamnya. Disamping itu, fungsi pembalikan agar terjadi agar menaikan homogenitas aneka bahan serta meningkatnya aerasi yakni bertambahnya oksigen kedalam rongga bahan kompos. Setelah 1 - 2 hari kemudian akan terjadi reaksi berupa panas, jika bagian dalam reaktor drum diukur menggunakan thermometer akan berada pada kisaran temperatur 30 sampai 50 derajat celcius. Suhu 50 derajat celcius suatu kondisi suhu mesofilik - yang baik bagi bekerjanya konsorsium mikroba (bakteri aktinomycetes- spesies aktinomyces naeslundii, Lactobacillus spesies delbrueckii, Bacillus Brevis, Saccharomyces Cerevisiae, ragi, dan jamur serta Cellulolytic Bacillus Sp).
Hingga hari ke 3 sampai ke 5, reaksi dekomposisi tersebut umumnya akan terjadi kenaikan suhu dengan tanda-tanda dalam drum panas (hingga 70 derajat Celcius) serta keluarnya sedikit uap, dan lakukan lagi penggembosan udara dengan cara menghidupkan motor aerator ( exhaust fan) setiap kali dianggap memerlukan asupan oksigen atau suhu diatas 55 derajat celcius.
Pada hari ke 5 sampai ke 7 jika diukur suhunya sudah dibawah 30 derajat C atau dianggap sudah dingin dan suhu normal, keluarkan bahan kompos dari dalam komposter dan simpan di tempat teduh serta tutup dengan karung kemasan (PE) hitam untuk diangin-anginkan, dapat juga dimasukan dalam karung PE atau Goni dan ditumpuk di tempat yang teduh. Sekitar 7 hari kemudian sejak pengolahan kedalam reaktor drum, bahan kompos akan kering dan gembur. Ayak hingga terpisahkan antara butir lolos mess 100 dengan bahan ukuran besar. Gundukan butiran kecil masukan kedalam kemasan sesuai yang direncanakan.
Komposter Tipe Rotary Motor Bio Phoskko RKE-2000L dioperasikan secara komersil pada Instalasi Pengolahan Kompos Kota (IPKK), bisa berada di kawasan dekat Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS), pasar induk, lingkungan perumahan atau kelurahan. Type Rotary Motor ini bisa juga dipindah sesuai keperluan (mobile). Suatu IPKK dengan alat mesin Komposter Tipe Rotary Motor ini akan memberi pendapatan bagi siapapun yang ingin memanfaatkan sampah kota sebagai suatu bisnis- di sekitar tempat tinggalnya seperti pensiunan, perusahaan, hotel, restaurant, koperasi karyawan, koperasi pasar, pengusaha UKM dan siapapun yang berminat melakukan usaha kompos dengan memanfaatkan sampah kota khususnya.
Petugas pengelola dibutuhkan cukup 1 (satu) orang untuk memproses bahan, monitoring suhu, mengelola On/Off engine penggerak guna membalik bahan dalam komposter, mengayak serta mengemas kompos. Membuat kompos menggunakan Tipe Rotary Motor Bio Phoskko RKE-2000L ini akan memerlukan biaya 60 kg mineral (bulking agent) Phoskko B @ Rp 5000,-/kg ( Rp 300.000,-) dan 2 kg aktivator kompos Phoskko A @ Rp 220.000,- / kg atau total biaya sekitar Rp 520.000,-/batch proses produksi.
Keluaran biaya ( cost) sebesar diatas itu, akan menghasilkan output berupa 40 % kompos padat dari berat bahan sampah organik atau semula 2 ton sampah, akan menjadi sekitar 800 kg kompos padat. Disamping hasil kompos padat, terdapat 100 botol @ 500 ml pupuk kompos organik cair (liquid organic fertilizer) - yang jika dinilai semua output dari pengolahan 2 ton bahan sampah adalah Rp 2.800.000,-/batch proses produksi.
Sebagaimana diketahui, harga kompos generik ( tanpa merk) bermutu Rp 1000,-/kg ditambah harga pupuk organik cair Rp 20.000,-/ botol.
Tambahan pendapatan akan diperoleh dengan mengolah sampah lingkungan sekitar perumahan - yang bermukim masyarakat berpendapatan tinggi. Jasa pengelolaan sampah IPKK dalam lingkungan akan memberi pendapatan tambahan berupa "retribusi" kebersihan - yang umum dikumpulkan oleh Rukun Warga (RW) maupun developer. Dengan kapasitas Rotary Klin 6 m3/ sekali proses akan mampu mengolah sampah dari sekitar 750 sampai 1000 rumah hari-Indonesia. Maka jika direncanakan mengelola 1000 rumah ( rata-rata banyak rumah suatu real estate atau perumahan) secara berkesinambungan setiap hari, akan diperlukan sedikitnya 5 unit komposter Rotary Tipe Rotary Motor Biophoskko RKE-2000L ini*)
PENDAHULUAN
Dalam mengelola kelapa sawit,
tujuan pekebun adalah membangun kebun kelapa sawit dengan tanaman produktif
yang seragam di setiap blok tanaman, menggunakan jumlah bibit yang efisien,
masa TBM yang singkat, dengan sedikit mungkin melakukan perbaikan infrastruktur,
kondisi drainase, maupun tanaman di lapangan setelah kegiatan penanaman selesai.
Pembangunan kebun kelapa sawit dapat dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama
meliputi seluruh kegiatan yang diperlukan dari awal hingga penanaman tanaman di
lapangan, sedangkan tahap kedua mencakup pemeliharaan hingga tanaman mulai
menghasilkan. Kedua tahap ini sangat berbeda dalam hal kegiatan di lapangan
maupun teknik pengelolaan yang diperlukan untuk memperoleh hasil seefisien
mungkin dengan kualitas yang baik.
Selama tahap pertama diperlukan perencanaan yang cermat
dan inovatif oleh pihak manajemen. Kegiatan harus disusun secara teratur,
dimulai dari pengurusan ijin pembukaan lahan, pemesanan kecambah, pembukaan
lahan hingga penanaman. Namun demikian inisiatif manajemen sangat diperlukan
untuk selalu menyesuaikan rencana dengan perubahan keadaan yang mungkin terjadi
di lapangan. Sebagai contoh, penanaman perlu ditunda jika terjadi musim kemarau
yang panjang dan sebagai gantinya secara cepat dapat dilakukan kegiatan
pembangunan jaringan drainase dengan mengerahkan alat-alat berat.
Jika pembukaan lahan dan penanaman telah dilakukan dengan
tepat, selanjutnya perlu dilakukan kegiatan tahap kedua secara rutin yang
meliputi pemeliharaan (pengendalian gulma dan pemupukan). Namun demikian,
kegiatan rutin tahap kedua hanya dapat dilakukan dengan baik jika kegiatan
tahap pertama dilakukan dengan tepat dan sistematis. Dalam beberapa hal,
manajer harus meluangkan waktu untuk membereskan masalah-masalah kecil di
arealnya, misalnya:
a) jalur tanaman yang tumbuh tertekan akibat
‘transplanting shock’.
b) pertumbuhan tanaman penutup tanah yang terhambat akibat
pemupukan yang tidak merata.
c) drainase yang buruk di setiap bagian blok.
d) jalur tanaman yang terlantar di sekitar parit atau
sungai.
e) pemeliharaan yang tidak sempurna akibat areal yang
sulit dilalui.
f) areal kosong (hiaten) di sepanjang parit. Manajer yang
baik akan menghabiskan sebagian waktunya di lapangan, memeriksa setiap kegiatan
dengan cermat dan membantu stafnya memecahkan masalah di lapangan. Manajer tidak
akan mengorbankan produktivitas tanaman di masa mendatang hanya karena pertimbangan
biaya. Perhatian yang cermat terhadap kondisi tanaman dan lahan perlu disampaikan
kepada staf lapangan.
Saat ini, sebagian besar
penanaman baru dilakukan pada lahan bekas semak belukar. Tanah kemungkinan telah
mengalami kerusakan akibat penurunan kadar hara (sistem pertanian tebang-bakar)
dan pemadatan tanah (penebangan kayu).
TAHAP I PEMBANGUNAN KEBUN
Selama pembabatan lahan sampai penanaman, manajer kebun
mengerjakan seluruh areal dengan perlakuan yang sama. Areal yang telah ditanami
dibagi menjadi beberapa unit untuk pengelolaan dan pemeliharaan selanjutnya
(lihat Tahap II). Berbagai peluang dapat dilakukan oleh manajer kebun untuk meningkatkan
efisiensi dan keberhasilan pembangunan kebun, seperti:
1.Umur bibit berada dalam kondisi yang sesuai pada saat
pemancangan selesai dilakukan.
2.Hindari pemakaian alat berat pada waktu yang bersamaan
selama pembukaan lahan,
pembangunan drainase, dan pembangunan jalan dengan cara
mengatur urutan kegiatan.
3.Rencanakan pelaksanaan beberapa kegiatan secara
bersamaan, misalnya penanaman
dimulai sementara persiapan lahan terus dilakukan.
Persiapan pembibitan
Penamanan pembibitan
Pengelolaan pembibitan
Pengafkiran
Survei
Jalan dan drainase
Persiapan areal
Penanaman LCP
Pemancangan
Penyisipan tanaman
Pengelolaan lapangan
Persiapan sebelum panen
Panen awal
Penanaman
Rencana yang sederhana sangat
membantu pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal. Dengan perencanaan
yang cermat, sangat mungkin
tanaman dapat mulai dipanen 40 bulan setelah kecambah ditanam di pembibitan!
Kegiatan pembibitan
ditunjukkan oleh warna biru, tahap pertama dalam warna coklat, sedangkan tahap
kedua
ditunjukkan dengan warna hijau.
Kelapa Sawit – Tanaman Belum Menghasilkan 3
TUJUAN
Mengidentifikasi batas areal kebun, memberi tanda garis
dasar pancang kepala pada peta dasar, dan menandai letak jalan utama (U) dan
produksi (P). Mempersiapkan peta kebun yang akurat, yang menunjukkan batas
pertanaman, sistem drainase, dan topografi areal.
STANDAR
Survei harus dilakukan dengan metode yangtepat dan semua
data harus diperiksadengan cermat. Keberhasilan pengelolaankegiatan di masa
mendatang sangattergantung pada keakuratan survei danpengukuran lapangan.
Peta harus dilengkapi dengan skala(misalnya 1 : 5.000) dan
mencakup semua kondisi lapangan yang penting, seperti sungai, areal rendahan,
bukit, dan areal yang tidak perlu ditanami. Arah mata angin, misalnya utara
harus ditandai dengan jelas.
PERALATAN
Theodolit atau alat pengukur kemiringan areal, meteran 100
m, dan kompas.
Mesin pemotong (chainsaw dan alat pemeliharaannya) atau
parang untuk membersihkan rintisan, pancang, dan palu. GPS dan alat elektronik
lainnya.
BAHAN
Bahan bakar untuk chainsaw. Persediaan pancang (ukuran 20
mm x 20 mm), cat warna putih dan merah (pancang titik tanam), cat warna biru
(pancang jalan dan saluran drainase). Kertas grafik (2,5 mm persegi) dan kertas
isometrik A3 untuk membuat peta. Tinta dan bolpoin khusus untuk membuat peta
(RotringTM).
PROSEDUR
Informasi rinci tentang survei, lihat ‘Perkins, R.B.
(1982) Estate Surveying. The Incorporated Society of
Planters. Kuala Lumpur.
208 p.
Peta kebun memberikan
informasi penting untuk perencanaan dan monitoring pekerjaan lapangan. Idealnya,
peta GIS disiapkan dengan menggunakan data loggers dan satelit positioning
system.
1. Peninjauan lapangan
Manajer lapangan harus melihat lokasi bersama surveyor dan
staf lainnya untuk
lebih mengenal kondisi lahan dan titik-titik penting
seperti areal rendahan, bukit, dan lain-lain. Tentukan tanda-tanda batas (jika
tersedia) dengan menggunakan peta survei yang disusun oleh instansi pemerintah
maupun titik-titik referensi yang telah diketahui. Pasang tanda-tanda lapangan
dengan menggunakan beton permanen sebelum memulai kegiatan lapangan. Periksa
ulang batas areal dengan tokoh masyarakat setempat dan petugas pemerintahan untuk
menghindari kesalah-pahaman yang mungkin timbul selama pembangunan kebun. Pemeriksanaan
lokasi dari udara akan menyediakan gambaran yang baik dan membantu mengindentifikasi
masalah di lapangan. Siapkan sketsa peta dan lakukan pemotretan selama
penerbangan.
2. Penjelajahan awal
Tim survei awal membuat jalur rintisan pada areal secara
paralel dengan sistem grid berinterval sekitar 1.000 m. Jarak antar rintisan
(grid) tersebut harus dikurangi jika diperlukan adanya informasi tambahan
(misalnya pada areal rawa, interval rintisan dikurangi menjadi 100 m x 100 m
untuk mengidentifikasi masalah secara lebih jelas). Pertimbangkan jaringan jalan
yang akan dibangun selama penentuan jalur rintisan untuk menghindari duplikasi pekerjaan.
Tim survei melakukan pengamatan secara sistematis berdasarkan sistem grid
tersebut.
Ahli tanah mengidentifikasi jenis tanah, memeriksa sistem
drainase, dan mengidentifikasi masalah yang mungkin timbul. Contoh air dan
tanah diambil sambil melakukan pengamatan lapangan, sedangkan lokasi contoh
tersebut dicatat dan dipetakan. Titik pengambilan contoh biasanya terletak pada
titik temu garis-garis grid yang ditentukan berdasarkan sistem referensi. Cara
terbaik adalah dengan membuat garis timur – barat secara alfabetik dan garis
utara – selatan secara numerik untuk menyediakan referensi alfanumerik untuk
setiap
titik (misalnya J34). Sistem referensi grid ditandai pada
grafik berukuran 2,5 mm persegi atau diplot pada kertas komputer jika GPS telah
digunakan. Manajer lapangan harus sering memeriksa peta awal untuk melihat
kesalahan dan untuk mengenal kondisi yang mungkin akan berpengaruh terhadap
pembangunan kebun di masa mendatang. GPS merupakan alat yang sangat bermanfaat
untuk kegiatan awal survei dan pemetaan secara akurat dan untuk membuat peta
kebun. Oleh sebab itu perlu adanya surveyor yang terlatih untuk menggunakan
GPS. Peralatan yang lebih canggih seperti ‘electronic range finder’,
‘altimeter’, dan ‘direction finder’ juga mulai digunakan untuk pembangunan
kebun. Jika mungkin, alat yang lebih canggih seperti ‘ortho-corrected aerial
photograph’ seharusnya digunakan. Pemeliharaan dan koreksi terhadap peta dasar
kebun yang berisi seluruh informasi penting hendaknya dilakukan secara rutin. Survei menyeluruh perlu dilakukan oleh pekebun, ahli tanah, dan ahli drainase yang berpengalaman untuk menentukan hal-hal yang dibutuhkan dalam kegiatan
penyiapan lahan. Kelapa
Sawit – Tanaman Belum Menghasilkan 5
3. Survei dasar
Pelaksanaan survei awal pada areal baru biasanya dilakukan
oleh surveyor atau kontraktor yang telah dikenal, khususnya jika survei
tersebut menggunakan teknologi satelit. Jika terdapat keraguan tentang batas
lokasi, agar dicari bantuan dari petugas survei pemerintah daerah.
Prosedur survei dasar yang digunakan adalah:
1.Bersihkan jalur sepanjang batas areal.
2.Pasang beton permanen (2 m x 10 cm x 10 cm) pada semua
tanda-tanda penting di lapangan dan tandai tanda tersebut pada peta kebun.
Jangan menggunakan aliran air, sungai, atau pohon sebagai titik referensi
permanen.
a) Areal datar
Kerapatan tanam ditentukan sebelum pelaksanaan survei dan
digunakan sebagai pertimbangan dalam penentuan jaringan jalan. Jalan blok
(sub-main road) dibangun tegak lurus terhadap jalan utama dengan interval sekitar
1.000 m. Jalan produksi dihubungkan dengan jalan blok dengan interval yang disesuaikan
dengan kemampuan angkut pemanen atau alat angkut lainnya (jika menggunakan alat
angkut mesin atau ternak). Ukuran blok tanaman yang umum adalah lebar 300–330 m
dan panjang 1.000 m, dengan lebar jalan 10 m (antar parit di kiri–kanan jalan).
Dengan demikian akan diperoleh blok tanaman dengan luas 30–33 ha dan panjang
jalan 40–50 m/ha.
b) Areal berbukit
Pada areal berbukit, pada mulanya semua jalan direncanakan
sesuai dengan kerapatan tanaman sebagaimana pada areal datar. Letak setiap
jalan kemudian disesuaikan dengan kondisi lapangan (misalnya adanya batuan
terjal) dengan menggunakan peta kontur, maka pada areal terjal dilakukan
pengaturan hingga kemiringan jalan tidak melebihi 10%. Pada areal berlereng,
jalan harus dibuat memotong teras/lereng dengan interval disesuaikan dengan
kemampuan pemanen bekerja di sepanjang teras.
c) Areal rawa
Pada areal rawa yang memerlukan drainase (misalnya tanah
gambut atau tanah pasang
surut di pantai), pengukur tinggi tempat harus dibawa
untuk identifikasi areal-areal yang Rencana mekanisasi di masa
depan sebaiknya dipertimbangkan pada waktu merancang tata letak kebun. saluran
drainasenya kemungkinan sulit dibuat. Pada areal tersebut, titik-titik lokasi pembangunan
pintu air harus ditentukan pada saat survei pendahuluan.
d) Penyelesaian survei
Berdasarkan sketsa kerja yang diperoleh, peta kebun disusun
yang terutama berisi saluran drainase primer, jalan, dan perkiraan ukuran
setiap blok. Jika terjadi perselisihan mengenahi batas kebun, agar dilakukan
koordinasi dengan pemerintah daerah. Setelah tanam, survei isometrik dilakukan
terhadap seluruh areal yang ditanami sebagai dasar menghitung total areal
tertanami di setiap blok (misalnya total titik tanam ÷ kerapatan tanam = luas
areal tertanami. Lihat Lampiran A8). Dengan penggunaan teknologi GPS, dapat
dibuat peta kebun yang secara akurat menunjukkan luas dan batas areal. Selain
itu dengan teknik overlay, pada peta dasar dapat ditambahkan informasi tentang
drainase, jalan, dan titik referensi lainnya sehingga dihasilkan sistem
informasi geografi (GIS). Kemudian, peta digital dapat dihubungkan dengan data
dasar yang berisi data agronomis yang sesuai untuk menghasilkan peta yang menunjukkan
informasi kultur teknis tertentu. Lihat Lampiran A9. Manajer kebun, manajer
pembibitan, dan asisten kebun perlu memeriksa peta kebun yang telah lengkap
selama peninjauan lapangan sehingga persiapan lahan dan penamaan dapat direncanakan
dan dikoordinasikan dengan tepat. Penyesuaian dan permintaan survei ulang
seharusnya dilakukan pada tahap ini. Pada tahap ini umumnya sesuai untuk
pelaksanaan survei tanah. Informasi rinci tentang survei tanah di Asia
Tenggara, baca: Paramathan, S. (1987). Field Legend for Soil Surveys
in Malaysia.
Universiti Pertanian,
Malaysia. 92p.
Buringh, P. (1979). Introduction to
the Study of Soils in Tropical and Subtropical Regions.
Centre for Agricultural Publishing and Documentation.
Wageningen. 124p.
Toposekuen jenis tanah yang
diamati pada saluran baru. Manajer lapangan harus dapat memanfaatkan setiap kesempatan
untuk meningkatkan pengetahuannya tentang sumber daya alam di kebunnya. Kelapa Sawit
– Tanaman Belum Menghasilkan 7
FREKUENSI
Kegiatan survei utama dan pemetaan selalu dilakukan
sebelum pelaksanaan penanaman. Survei ulang mungkin diperlukan pada areal
replanting. Peta kebun perlu diperbarui setelah penanaman ulang.
WAKTU
Survei harus diselesaikan paling lambat tiga bulan sebelum
pemancangan dimulai.‘Overlays’ (tumpang susun) skema tanam, jalan, dan drainase
harus diselesaikan dua minggusebelum pemancangan dimulai.
NORMA
Norma (hk/ha) ✘ ✔ ✔✔ Survei pendahuluan 0,04 0,02 0,01 Survei
penuh 0,05 0,03 0,02
ARSIP
Peta sketsa lapangan harus dibuat dan secara teratur
diperbarui setiap mendapat data baru, sehingga diperoleh model dinamis dari
kondisi lapangan.
Data digital yang terekam dalam GPS harus disimpan untuk
referensi di masa mendatang.
LINGKUNGAN
Analisa dampak lingkungan secara penuh harus menjadi satu
kesatuan dengan studi kelayakan untuk penanaman baru maupun replanting. Jangan
menanami areal yang tidak layak, seperti areal terjal atau areal rawa yang
sulit didrainase.
Hindari kontaminasi aliran air dengan minyak atau pelumas.
KESELAMATAN
Parang babat merupakan alat potong yang tajam sehingga
perlu digunakan dan dirawat secara hati-hati. Operator ‘chainsaw’ harus dilatih
dengan baik dalam menggunakan mesin tersebut.
CATATAN
✍ Lihat Bab 102.0 dan 103.0 untuk informasi rinci tentang
jalan dan drainase.
✍ Dua aturan umum:
‘Sesuaikan penanaman dengan kondisi lereng, bukan
sebaliknya menyesuaikan lereng untuk penanaman.’‘Sesuaikan jaringan jalan
dengan titik tanam, bukan sebaliknya menyesuaikan titik tan
Toposekuen
jenis tanah yang diamati pada saluran baru. Manajer lapangan harus dapat
memanfaatkan setiap kesempatan untuk meningkatkan pengetahuannya tentang sumber daya alam di
kebunnya
Rencana mekanisasi di masa depan sebaiknya dipertimbangkan pada
waktu merancang tata letak kebun
Survei
menyeluruh perlu dilakukan oleh pekebun, ahli tanah, dan ahli drainase yang
berpengalaman untuk menentukan hal-hal yang dibutuhkan dalam kegiatan
penyiapan lahan.
Peta kebun memberikan informasi penting untuk perencanaan dan
monitoring pekerjaan lapangan. Idealnya, peta GIS disiapkan dengan menggunakan data
loggers dan satelit positioning system.
Saat
ini, sebagian besar penanaman baru dilakukan pada lahan bekas semak belukar.
Tanah kemungkinan telah mengalami kerusakan akibat penurunan kadar hara (sistem
pertanian tebang-bakar) dan pemadatan tanah (penebangan kayu).
Ekspor minyak kelapa 320
x 240 - 34k
|
Anda punya Pabrik
2048 x 1536 - 169k
|
Menguraikan
729 x 483 -
42k -
|
Unit pengolahan
320 x 197 - 138k
|
pabrik sawit
500 x 369 - 152k
|
Shop Drawings Pabrik
350 x 224 - 76k
|
pengolahan/pabrik
1656 x 1242 - 193k
|
Mesin Pabrik Kelapa 456
x 456 - 40k
|
di pabrik kelapa
448 x 298 - 44k
|
Pabrik Pengolah
500 x 480 - 60k
|
limbah pabrik kelapa
640 x 547 - 67k
|
Tempurung kelapa
595 x 573 - 77k
|
Pabrik Kelapa
400 x 309 - 22k
|
Mesin Pabrik Kelapa 180
x 127 - 4k
|
pabrik kelapa
400 x 300 - 33k
|
di pabrik kelapa
899 x 521 - 27k
|
cair pabrik kelapa
577 x 337 - 28k
|
HOUSE,PABRIK KELAPA 1059
x 627 - 93k
|
PABRIK KELAPA
480 x 250 - 14k
|
Shop Drawings
Pabrik 150 x 150
– 8k
|
+ komentar + 9 komentar
can someone tell me how to get the little live scr888 casino online malaysia avatars to appear in my comments section thanks!
918 kiss download Hi I really appreciate cr888 agent malaysia all the great content scr888 agent malaysia you have here.malaysia online games I am glad I cam across malaysia online games it!
I have been reading scr888 free credit your posts regularly. I need scr888 kiosk to say that you are doing a scr888 login account fantastic job. Please keep up the great work.
It was another joy to 918kiss apk download see your post. It is such an important topic and 918kiss download android 2019 ignored by so many, even professionals. I thank you to help 918kiss apk download 2019 to make people more aware of possible issues. Great stuff as usual...
Thanks for sharing 918kiss ios your thoughts with us.. they 918kiss apk are really interesting.. I would 918kiss apk download like to swervey more from you.
thanks… I’ve scr888 malaysia been bookmarking
scr888 918kiss them for a while scr888 kiss now and just scr888 for iphone decided to create a post to scr888 download 2019 provide them to others…
Ultra Fast Keto Boost when the quantity of calories ingested is not exactly the calories we go through for the duration of the day, so it will carry the normal outcomes with the shakes,
if and just if alongside the eating routine there is a finished rebuilding of the examples and dietary patterns, with the vital changes and acclimations to accomplish balance.
https://purefitketodietplan.com/ultra-fast-keto-boost/
final issues
It appears impossible to get rid of environmental estrogen, but at Go Ketogenic least we can lessen it, which is already a breath.
If we pay attention to the products we frequently eat, we can discover many others that can be replaced,
https://goketoganic.com/
in imitation of a company website these businesses are dexterous to pay for customers taking into consideration going on to date suggestion with reference to specific products or services. Digital promotion companies internet
can afterward encourage with search engine optimization (SEO). This is important as it helps ensure that potential customers are dexterous to find your company subsequent to they conduct a search for determined products or services.