PUTERI-PUTERI TELADAN DALAM ISLAM
1. Fatimah binti Muhammad SAW
Fatimah adalah "ibu dari ayahnya." Dia adalah puteri yangmulia dari dua pihak, yaitu puteri pemimpin para makhluq RasulullahSAW, Abil Qasim, Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hasyim.Dia juga digelari Al-Batuul, yaitu yang memusatkan perhatiannya padaibadah atau tiada bandingnya dalam hal keutamaan, ilmu, akhlaq, adab,hasab dan nasab.
Fatimah lebih muda dari Zainab, isteri Abil Ash bin Rabi' danRuqayyah, isteri Utsman bin Affan. Juga dia lebih muda dari Ummu Kul-tsum. Dia adalah anak yang paling dicintai Nabi SAW sehingga beliaubersabda :"Fatimah adalah darah dagingku, apa yang menyusahkannya jugamenyusahkan aku dan apa yang mengganggunya juga menggangguku." [IbnulAbdil Barr dalam "Al-Istii'aab"]
Sesungguhnya dia adalah pemimpin wanita dunia dan penghunisyurga yang paling utama, puteri kekasih Robbil'aalamiin, dan ibu dariAl-Hasan dan Al-Husein. Az-Zubair bin Bukar berkata :"Keturunan Zainabtelah tiada dan telah sah riwayat, bahwa Rasulullah SAW menyelimutiFatimah dan suaminya serta kedua puteranya dengan pakaian seraya ber-kata :"Ya, Allah, mereka ini adalah ahli baitku. Maka hilangkanlahdosa dari mereka dan bersihkanlah mereka sebersih-bersihnya." ["SiyarA'laamin Nubala', juz 2, halaman 88]
Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata :"Datang Fatimah kepadaNabi SAW meminta pelayan kepadanya. Maka Nabi SAW bersabda kepadanya :"Ucapkanlah :"Wahai Allah, Tuhan pemilik bumi dan Arsy yang agung.Wahai, Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu yang menurunkan Taurat,Injil dan Furqan, yang membelah biji dan benih. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau kuasai nyawanya. Engkau-lah awal dan tiada sesuatu sebelum-Mu. Engkau-lah yang akhir dan tiadasesuatu di atas-Mu. Engkau-lah yang batin dan tiada sesuatu di bawah-Mu. Lunaskanlah utangku dan cukupkan aku dari kekurangan." (HR. Tirmidzi)
Inilah Fatimah binti Muhammad SAW yang melayani diri sendiridan menanggung berbagai beban rumahnya. Thabrani menceritakan, bahwaketika kaum Musyrikin telah meninggalkan medan perang Uhud, wanita-wanita sahabah keluar untuk memberikan pertolongan kepada kaum Muslimin.Di antara mereka yang keluar terdapat Fatimah. Ketika bertemu Nabi SAW,Fatimah memeluk dan mencuci luka-lukanydengan air, sehingga darahsemakin banyak yangk keluar. Tatkala Fatimah melihat hal itu, diamengambil sepotong tikar, lalu membakar dan membubuhkannya pada lukaitu sehingga melekat dan darahnya berhenti keluar." (HR. Syaikha danTirmidzi) Dalam kancah pertarungan yang dialami ut kita, tampaklahperanan puteri Muslim supaya menjadi teladan yang baik bagi pemudiMuslim masa kini.
Pemimpin wanita penghuni Syurga Fatimah Az-Zahra', puteri NabiSAW, di tengah-tengah pertempuran tidak berada dalam sebuah panggungyang besar, tetapi bekerja di antara tikaman-tikaman tombak dan pukulan-pukulan pedang serta hujan anak panah yang menimpa kaum Muslimin untukmenyampaikan makanan, obat dan air bagi para prajurit. Inilah gambaranlain dari pute sebaik-baik makhluk yang kami persembahkan kepadada parapengantin masa kini yang membebani para suami dengan tugas yang tidakdapat dipenuhi.
Ali r.a. berkata :"Aku menikahi Fatimah, sementara kami tidakmempunyai alas tidur selain kulit domba untuk kami tiduri di waktumalam dan kami letakkan di atas unta untuk mengambil air di siang hari.Kami tidak mempunyai pembantu selain unta itu." Ketika Rasulullah SAWmenikahkannya (Fatimah), belmengirimkannya (unta itu) bersama satulembar kain dan bantal kulit berisi ijuk dan dua alat penggiling gandum,sebuah timba dan dua kendi. Fatimah menggunakan alat penggiling gandumitu hingga melecetkan tangannya dan memikul qirbah (tempat air dari kulit)berisi air hingga berbekas pada dadanya. Dia menyapu rumah hingga berdebubajunya dan menyalakan api di bawah panci hingga mengotorinya juga. Inilahdia, Az-Zahra', ibu kedua cucu Rasulullah SAW :Al-Hasan dan Al-Husein.
Fatimah selalu berada di sampingnya, maka tidaklah mengherankanbila dia meninggalkan bekas yang paling indah di dalam hatinya yangpenyayang. Dunia selalu mengingat Fatimah, "ibu ayahnya, Muhammad", Al-Batuul (yang mencurahkan perhatiannya pada ibadah), Az-Zahra' (yang ce-merlang), Ath-Thahirah (yang suci), yang taat beribadah dan menjauhikeduniaan. Setiap merasa lapar, dia selalu sujud, dan setiap merasa payah,dia selalu berdzikir. Imam Muslim menceritakan kepada kita tentang keuta-maan-keutamaannya dan meriwayatkan dari Aisyah' r.a. dia berkata :
"Pernah isteri-isteri Nabi SAW berkumpul di tempat Nabi SAW. Laludatang Fatimah r.a. sambil berjalan, sedang jalannya mirip dengan jalanRasulullah SAW. Ketika Nabi SAW melihatnya, beliau menyambutnya serayaberkata :"Selamat datang, puteriku." Kemudian beliau mendudukkannya disebelah kanan atau kirinya. Lalu dia berbisik kepadanya. Maka Fatimahmenangis dengan suara keras. Ketika melihat kesedihannya, Nabi SAW ber-bisik kepadanya untuk kedua kalinya, maka Fatimah tersenyum. Setelah ituaku berkata kepada Fatimah :Rasulullah SAW telah berbisik kepadamu secarakhusus di antara isteri-isterinya, kemudian engkau menangis!" Ketika NabiSAW pergi, aku bertanya kepadanya :"Apa yang dikatakan Rasulullah SAWkepadamu ?" Fatimah menjawab :"Aku tidak akan menyiarkan rahasia RasulAllah SAW." Aisyah berkata :"Ketika Rasulullah SAW wafat, aku berkatakepadanya :"Aku mohon kepadamu demi hakku yang ada padamu, ceritakanlahkepadaku apa yang dikatakan Rasulullah SAW kepadamu itu ?" Fatimah punmenjawab :"Adapun sekarang, maka baiklah. Ketika berbisik pertama kalikepadaku, beliau mengabarkan kepadaku bahwa Jibril biasanya memeriksabacaannya terhadap Al Qur'an sekali dalam setahun, dan sekarang diamemerika bacaannya dua kali. Maka, kulihat ajalku sudah dekat. Takutlahkepada Allah dan sabarlah. Aku adalah sebaik-baik orang yang mendahului-mu." Fatimah berkata :"Maka aku pun menangis sebagaimana yang engkaulihat itu. Ketika melihat kesedihanku, beliau berbisik lagi kepadaku,dan berkata :"Wahai, Fatimah, tidakkah engkau senang menjadi pemimpinwanita-wanita kaum Mu'min atau ummat ini ?" Fatimah berkata :"Maka akupun tertawa seperti yang engkau lihat."
Inilah dia, Fatimah Az-Zahra'. Dia hidup dalam kesulitan, tetapimulia dan terhormat. Dia telah menggiling gandum dengan alat penggilinghingg berbekas pada tangannya. Dia mengangkut air dengan qirbah hinggaberbekas pada dadanya. Dan dia menyapu rumahnya hingg berdebu bajunya.Ali r.a. telah membantunya dengan melakukan pekerjaan di luar. Dia ber-kata kepada ibunya, Fatimah binti Asad bin Hasyim :"Bantulah pekerjaanputeri Rasulullah SAW di luar dan mengambil air, sedangkan dia akan men-cupimu bekerja di dalam rumah :yaitu membuat adonan tepung, membuat rotidan menggiling gandum."
Tatkala suaminya, Ali, mengetahui banyak hamba sahaya telahdatang kepada Nabi SAW, Ali berkata kepada Fatimah, "Alangkah baiknyabila engkau pergi kepada ayahmu dan meminta pelayan darinya." KemudianFatimah datang kepada Nabi SAW. Maka beliau bertanya kepadanya :"Apasebabnya engkau datang, wahai anakku ?" Fatimah menjawab :"Aku datanguntuk memberi salam kepadamu." Fatimah merasa malu untuk memintakepadanya,lalu pulang. Keesokan harinya, Nabi SAW datang kepadanya, lalu bertanya :"Apakah keperluanmu ?" Fatimah diam.
Ali r.a. lalu berkata :"Aku akan menceritakannya kepada Anda,wahai Rasululllah. Fatimah menggiling gandum dengan alat penggilinghingga melecetkan tangannya dan mengangkut qirbah berisi air hinggaberbekas di dadanya. Ketika hamba sahaya datang kepada Anda, aku me-nyuruhnya agar menemui dan meminta pelayan dari Anda, yang bisa mem-bantunya guna meringankan bebannya."
Kemudian Nabi SAW bersabda :"Demi Allah, aku tidak akan memberikanpelayan kepada kamu berdua, sementara aku biarkan perut penghuni Shuffahmerasakan kelaparan. Aku tidak punya uang untuk nafkah mereka, tetapi akujual hamba sahaya itu dan uangnya aku gunakan untuk nafkah mereka."
Maka kedua orang itu pulang. Kemudian Nabi SAW datang kepadamerekaketika keduanya telah memasuki selimutnya. Apabila keduanya menutupikepala,tampak kaki-kaki mereka, dan apabila menuti kaki, tampak kepala-kepalamereka. Kemudian mereka berdiri. Nabi SAW bersabda :"Tetaplah di tempattidur kalian. Maukah kuberitahukan kepada kalian yang lebih baik daripadaapa yang kalian minta dariku ?" Keduanya menjawab :"Iya." Nabi SAWbersabda:"Kata-kata yang diajarkan Jibril kepadaku, yaitu hendaklah kalianmengucap-kan : Subhanallah setiap selesai shalat 10 kali, Alhamdulillaah 10 kalidan Allahu Akbar 10 kali. Apabila kalian hendak tidur, ucapkan Subhanallah33 kali, Alhamdulillah 33 kali dan takbir (Allahu akbar) 33 kali."
Dalam mendidik kedua anaknya, Fatimah memberi contoh : AdalahFatimah menimang-nimang anaknya, Al-Husein seraya melagukan :"Anakkuini mirip Nabi, tidak mirip dengan Ali."
Dia memberikan contoh kepada kita saat ayahandanya wafat. Ketikaayahnya menjelang wafat dan sakitnya bertambah berat, Fatimah berkata :"Aduh, susahnya Ayah !" Nabi SAW menjawab :"Tiada kesusahan atas Ayahandasesudah hari ini." Tatkala ayahandanya wafat, Fatimah berkata :"Wahai,Ayah, dia telah memenuhi panggilang Tuhannya. Wahai, Ayah, di surfaFirdaustempat tinggalnya. Wahai, Ayah, kepada Jibril kami sampaikan beritanya."
Fatimah telah meriwayatkan 18 hadits dari Nabi SAW. Di dalamShahihain diriwayatkan satu hadits darinya yang disepakati oleh Bukharidan Muslim dalam riwayat Aisyah. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Tirmi-dzi, Ibnu Majah dan Abu Dawud. Ibnul Jauzi berkata :"Kami tidakmengetahuiseorang pun di antara puteri-puteri Rasulullah SAW yang lebih banyak me-riwayatkan darinya selain Fatimah."
Fatimah pernah mengeluh kepada Asma' binti Umais tentang tubuhyang kurus. Dia berkata :"Dapatkah engkau menutupi aku dengan sesuatu ?"Asma' menjawab :"Aku melihat orang Habasyah membuat usungan untuk wanitadan mengikatkan keranda pada kaki-kaki usungan." Maka Fatimah menyuruhmembuatkan keranda untuknya sebelum dia wafat. Fatimah melihat kerandaitu, maka dia berkata :"Kalian telah menutupi aku, semoga Allah menutupiaurat kalian." [Imam Adz-Dzhabi telah meriwayatkan dalam "Siyar A'laaminNubala'. Semacam itu juga dari Qutaibah bin Said ...dari Ummi Ja'far]
Ibnu Abdil Barr berkata :"Fatimah adalah orang pertama yangdimasukkan ke keranda pada masa Islam." Dia dimandikan oleh Ali danAsma', sedang Asma' tidak mengizinkan seorang pun masuk. Ali r.a.berdiri di kuburnya dan berkata :
Setiap dua teman bertemu tentu akan berpisah dan semua yang di luar kematian adalah sedikit kehilangan satu demi satu adalah bukti bahwa teman itu tidak kekal
Semoga Allah SWT meridhoinya. Dia telah memenuhi pendengaran,mata dan hati. Dia adalah 'ibu dari ayahnya', orang yang paling erathubungannya dengan Nabi SAW dan paling menyayanginya. Ketika Nabi SAWterluka dalam Perang Uhud, dia keluar bersama wanita-wanita dari Madinahmenyambutnya agar hatinya tenang. Ketika melihat luka-lukanya, Fatimahlangsung memeluknya. Dia mengusap darah darinya, kemudian mengambil airdan membasuh mukanya.
Betapa indah situasi di mana hati Muhammad SAW berdenyutmenunjukkan cinta dan sayang kepada puterinya itu. Seakan-akankulihat Az-Zahra' a.s. berlinang air mata dan berdenyut hatinyadengan cinta dan kasih sayang. Selanjutnya, inilah dia, Az-Zahra',puteri Nabi SAW, puteri sang pemimpin. Dia memberi contoh ketikakeluar bersama 14 orang wanita, di antara mereka terdapat UmmuSulaim binti Milhan dan Aisyah Ummul Mu'minin r.a. dan mengangkutair dalam sebuah qirbah dan bekal di atas punggungnya untuk memberimakan kaum Mu'minin yang sedang berperang menegakkan agama Allah SWT.
Semoga kita semua, kaum Muslimah, bisa meneladani para wanita muliatersebut. Amiin yaa Robbal'aalamiin.
Wallahu a'lam bishowab.