Selamat Datang di Website Romo Selamat Suwito
Selamat Datang dan Selamat Menikmati Blog Ini

Resume Pilar-pilar Kebangkitan Umat BAB II

Kamis, 04 April 20130 komentar

 

Resume Pilar-pilar Kebangkitan Umat BAB II


PILAR-PILAR KEBANGKITAN UMMAT
BAB II
DAKWAH PADA PROYEK KEBANGKITAN
PASAL KEENAM: PRINSIP-PRINSIP DAN KARAKTERISTIK DAKWAH
BAGIAN PERTAMA
DASAR PEMIKIRAN (ISLAM)
Sejak permulaan dakwah, ustadz Hasan Albana menegaskan bahwa referensi dakwah yang paling tinggi adalah islam.
Dalam Qs. Ali imran: 18-19 dan Q.s almaidah:3 menjelaskan bahwa fikrah kita adalah islam.
Jadi yang menjadi dasar pemikiran kita adalah “islam”
BAGIAN KEDUA
KAREKTERISTIK FIKRAH/PEMIKIRAN
Gerakan dakwah ini teristimewa dengan beberapa karakteristik yang membedakannya dengan dakwah-dakwah lainnya. Karakteristik tersebut mencakup sembilan karakter yang disebutkan oleh Ustadz Hasan Albana
1.      Rabbaniyah
 Ustadz Hasan Albana berkata: adapun yang dikatakan Rabbaniyah, karena prinsip yang menjadi poros bagi seluruh sasaran dakwah kita adalah mengajak manusia mengenal Tuhannya dan memperkuat hubungan dengan-Nya
2.      Alamiyah
Ustadz Hasan Al-bana menegaskan hal itu dalam ucapannya:
Adapun ia disebut ‘alamiyah, karena dakwah kami ditujukan kepada seluruh manusia yang pada dasarnya bersaudara
3.      Tamyyuz
Ikhwan meyakini bahwa islam memiliki makna yang integral dan universal,. Ummat harus menata dan mewarnai seluruh aspek kehidupan dengan islam, tunduk dengan hukum-hukumnya, sejalan dengan kaidahhya dan menjadikan ajarannya sebagai pijakan

4.      Syumul
Islam adalah sistem yang ‘syamil’(menyeluruh), mencakup seluruh aspek kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan umat, moral dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu pengetahuan dan hukum, materi dan kekayaan alam atau penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwahserta pasukan dan pemikiran.sebagaimana ia juga adalah dakwah, tidak kurang dan tidak lebih.
5.      Ilmiah
“sebagaimana umat ini membutuhkan kekuatan, ia juga membutuhkan ilmu pengetahuan yang dapat kekuatan tersebut, mengarahkannya secara baik, dan mendukungnya dengan berbagai penemuan (teknologi) baru. Islam tidak pernah enggan terhadap suatu ilmu, bahkan sebaliknya, ia menjadikan ilmu sebagai salah satu kewajiban.
6.      Aqlaniyah (rasional)
7.      Istiqlaliyah (independen)
“dakwah ini tidak mengenal sikap ganda, ia hanya mengenal satu sikap totalitas. Siapa yang bersedia untuk itu, maka ia harus hidup bersama dakwah dan dakwah pun melebur dalam dirinya”
8.      Amaliyah (aplikatif)
“adapun yang berkaitan dengan konsep ‘mengutamakan aspek kerja daripada propaganda dan iklan-iklan’.
9.      Wasthiyah (moderat)
“islam dibangun di atas sikap yang seimbang dan obyektif”.
BAGIAN KETIGA
LEGALITAS SEJARAH
Poin pertama: mahaj dakwah yang pertama
Pengertian “proyek kebangkitan” menurut syariat terpancar dari ajaran dan kaidah-kaidah islam, serta ditegakkan di atas pelajaran-pelajaran yang diambil dari sejarah dakwah yang pertama. Oleh karena itu, proyek kebangkitan merupakan kelanjutan dari kebangkitan generasi pertama: kebangkitan masa kini berpadu dengan cahaya kebangkitan pertama, meneladani sirahnya, memahami pelajaran-pelajaran yang ada padanya.
Poin kedua:kebangkitan fikrah islam
“sebagaimana halnya invasi politik berpengaruh dalam menumbuhkan semangat nasionalisme, maka tirani social juga akan merangsang bangkitnya fikrah islam, hingga bergemalah suara dari berbagai penjuru yang menuntut kembali kepada islam
BAGIAN KEEMPAT
EKSPANSI PERADABAN
Poin pertama: pewaris dakwah
Persoalan Yang tengah dihadapi oleh umat islam saat ini bukanlah persoalan tanah, telah hilang ataukah telah dikembalikan. Akan tetapi persoalan yang paling mendasar adalah peradaban, eksistensi, dan kepemimpinan. Pada awalnya umat ini disinari oleh lentera hidayah dalam kurun waktu yang lama. Saat itu ia mempersembahkan contoh ideal dalam masalah keadilan, persamaan, kebebasan, dan perlindungan terhadap hak asasi manusia. Ustadz Hasan Al-bana sering menegaskan dalam risalahnya:
·         Kami adalah pewaris peradaban yang agung
·         Kami adalah pemilik peradaban prinsip utama dan akhlak kasih saying yang adil
Poin kedua: pembangkit peradaban
Ustadz hasan albana menegaskan suatu hakekat, bahwa kita adalah pembangkit peradaban dan bangsa timur adalah tempat turunnya semua risalah dari langit. Ia berkata:
·         Kami adalah pembangkit peradaban
·         Menghidupkan peradaban adalah kewajiban yang tidak ditawa-tawar lagi
·         Gerak peradaban tidak akan berhenti
PASAL KETUJUH: REFERENSI PROYEK KEBANGKITAN
Referensi dan tolok ukur
Ustadz hasan Albana telah menegaskan bahwa frame referensi atau dengan kata lain, tolok ukur yang menjadi rujukan kita adalah Al-qur’anul karim.
Prinsip pemahaman
BAGIAN PERTAMA: MANHAJ I’TIQADI (PRINSIP DALAM MEMAHAMI AQIDAH)
1.      Prinsip tentang syumuliyatul islam
2.      Prinsip dalam memahami ayat-ayat sifat
3.      Prinsip tentna gbahaya pengkafiran
4.      Prinsip tentang tawassul dan do’a
5.      Prinsip tentang klaim mengetahui yang ghaib
6.      Prinsip tentang bid’ah
7.       Prinsip tentang bid’ah di kuburan
8.      Prinsip tentang kewalian, karomah, dan aqidah yang benar
BAGIAN KEDUA: MANHAJ USHULI (PRINSI DALAM MEMAHAMI USHUL FIQH)
9.      Prinsip tentang referensi
10.  Prinsip tentang pendapat para ulama
11.  Perinsip tentang dalil-dalil hukum yang tidak diakui
12.  Prinsip tentang ijtihad dan taqlid
BAGIAN KETIGA: MANHAJ FIQH (PRINSIP DALAM MEMAHAMI FIQH).
13.  Prinsip tentang perbandingan berbagai amal
14.  Prinsip tentang pelaksanaan pendapat imam
15.  Prinsip tentang larangna berpecah belah dalam agama
16.  Larangan mendalami hal-hal yang tidak untuk diamalkan
17.  Bid’ah yang tidak memiliki sandaran dalam agama
BAGIAN KEEMPAT:MANHAJ UMUM (PRINSIP-PRINSIP UMUM)
18.  Berhati-hati terhadap adat yang salah dan tidak tertipu oleh berbagai istilah
19.  Kaitan antara pandangan syariat dan akal
20.  Bidang garap pandangan akal
PASAL KEDELAPAN: TUJUAN DAKWAH
BAGIAN PERTAMA
TUJUAN (GHAYAH) UTAMA DAKWAH
“Ghayah” adalah tujuan terakhir yang ingin diraih oleh seseorang, tiada tujuan lagi setelah itu. Ghayah (tujuan) manusia dalam hidup ini adalah merealisasikan maksud diciptakannya manusia, yaitu “penghambaan” atau “beribadah” kepada pencipta, Allah swt. Inilah tujuan utama dakwah


BAGIAN KEDUA
RISALAH (MISI) DAKWAH
“Risalah” adalah piagam yang menggambarkan prediksi kedepan bagi jamaah tertentu, dan menggambarkan sebuah tugas yang dilaksanakan oleh jamaah tersebut untuk merealisasikan prediksi tersebut.
Misi dakwah yang dinyatakan oleh ustadz hasan albana, yaitu:
1.      Membebaskan umat dari belenggu politik yang melilitnya dan mulai membangunnya kembali
2.      Menghadang (memerangi) peradaban materialis
3.      Menegakkan system islam yang menyeluruh (syamil)
4.      Memimpin dunia dan memberikan bimbingan kepada manusia
BAGIAN KETIGA
SASARAN-SASARAN DAKWAH
Sasaran-sasaran dakwah yang diutarakan oleh ustadz hasan al-bana :
·         Misi pertama: ibadah dan melakukan kebajikan
I.                   Tujuan janggka pendek
1.      Memperbaiki pribadi
2.      Membangun keluarga
3.      Membimbing masyarakat
·         Misi kedua: jihad untuk menegakkan syariat islam
II.                Tujuan jangka panjang
1.      Memperbaiki pemerintahan
2.      Mengembalikan kekhalifahan
3.      Mencapai tampuk kepemimpinan
4.      Kepeloporan
PASAL KESEMBILAN: UNSUR-UNSUR DAKWAH
BAGIAN PERTAMA
TAHAPAN-TAHAPAN DAKWAH
1.      Tahap lintasan-litasan pikiran
2.      Tahap perekrutan kemudian penataan
3.      Bertahap… dan tahapan-tahapannya
Setelah itu fikrah terus bergerakdalam beberapa tahapan secara berurutan, saling berkaitan, dan terkadang berjalan beriringan secara dinamis, sejalan dengan perjalanan waktu.
RANGKUMAN TENTANG KONSEP HASAN ALBANA MENGENAI TAHAPAN-TAHAPAN AKTIVITAS DAKWAH
1.      Fase promosi atau perkenalan (ta’rif)
Pada tahap ini dakwah dilakukan dengan menyebarkan fikrah islam di tengah-tengah masyarakat. System dakwah pada masa ini adalah system kelembagaan.
Dakwah pada saat ini bersifat umum. Siapa saja dapat berinteraksi dengan jamaah.
2.      Tahap penyiapan dan pembentukan (takwin)
Tahap ini dilakukan dengan meyeleksi pengikut, penyiapan kader, dan membentuk barisan yang kokoh bersama obyek dakwah.
3.      Tahap amal dan tanfidz
Dakwah pada tahap ini adalah jihad yang tidak mengenal lelah, kerja yang berkesinambungan untuk mencapai tujuan
4.      Fase daulah atau beberapa daulah
5.      Fase persiapan khilafah (eksistensi yang mempersatukan umat)
6.      Fase mengembalikan eksistensi kenegaraan yang mempersatukan umat atau khilafah
7.      Fase kepeloporan (ustadziyah) dengan memunculkan contoh ideal yang mencerminkan struktur umat yang kokoh.
BAGIAN KEDUA
PERANGKAT-PERANGKAT DAKWAH
1.      Pengertian perangkat –perangkat menurut ustadz hasan al-bana
Perangkat-perangkat utama:
·         Manhaj yang shahih
·         Aktivis yang menyakini (manhaj tersebut)
·         Kepemimpinan yang tegas dan dipercaya
Dalam kesempatan lain:
·         Iman dan amal
·         Mahabbah (kecintaan) dan persaudaraan
Ustadz mengulangi penuturannya:
·         Iman yang mendalam
·         Pembinaan (takwim) yang cermat
·         Amal yang berkesinambungan
2.      Perangkat-perangkat haraki
1.      Dakwah dan penjelasan (nasihat dan bimbingan)
2.      Tarbiyah (penyiapan dan pembinaan kader
Berupa penyeleksian, penyiapan, pembentukan dan mobilisasi
3.      Aktivitas politik (perjuangan konstitusional)
4.      Jihad (kewajiban yang terus berlaku)
Jihad dengan seluruh tingkatannya merupakan perangkat utama dari perangkat-perangkta umum dakwah.
BAGIAN KETIGA
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN DAKWAH
1.      Pengertian kebijakan
Kebijakan adalah prinsip-prinsip yang mengendalikan segala aktivitas dan kaidah-kaidah yang terkait dengannya, yang berfungsi untuk menerjemahkan titik awal dan arahan-arahan menjadi langkah-langkah konkrit yang dapat mengarahkan jalan pergerakan menuju sasaran yang ditetapkan.
2.      Motif-motif kebijakan
Memilih sebuah kebijakan setelah melakukan analisis obyektif terhadap realita yang ada.
3.      Kebijakan-kebijakan umum dakwah
1.      Menjauhi titik-titik khilafiyah dalam masalah fiqh
2.      Menjauhi dominasi para tokoh dan pembesar
3.      Menjauhi organisasi-oraganisasi dan partai-partai ketika di masa-masa awal dakwah
4.      Bertahap dalam langkah
5.      Mengutamakan aspek amal daripada propaganda dan iklan
6.      Memprioritaskan dakwah kepada pemuda, sebab mereka adalah rahasia kebangkitan umat
7.      Perhatian terhadap desa dan kota secara seimbang
8.      Keseimbangan antara akal dan emosi, serta antara realita dan angan-angan
9.      Tidak bertaruh (gambling), tetapi mencurahkan potensi untuk kerja-kerja yang bermanfaat dan kreatif
10.  Tidak menghujat lemabga-lembaga dan pribadi-pribadi
11.  Tidak hanyut dalam pertarungan sepele (tidak prinsip), baik masalah syar’I maupun partai
12.  Komitmen dengan pedoman kesatuan tsaqafah
PASAL KESEPULUH: BANGUNAN TARBIYAH DALAM DAKWAH
BAGIAN PERTAMA
TANTANGAN DI JALAN DAKWAH
1.      Tantangan yang diperkirakan
Kendala-kendala utama yang dihadapi:
1.      Ketidaktahuan bangsa
2.      Anggapan aneh dari sebagian orang yang agamis dan penentangan para ulama resmi
3.      Kedengkian para pemimpin, pembesar, dan orang-orang yang memiliki pengaruh
4.      Kesepakatan seluruh pemerintahan untuk menentang dan menghalangi dakwah dan aktivitas kalian
5.      Konspirasi para penjajah untuk menumpas kalian dan memadamkan cahaya dakwah kalian
6.      Penyebaran syubhat dan tuduhan yang dibuat-buat
2.      Pengalaman dan ujian (harga sebuah perjuangan konstitusional)
Tribulasi yang akan menimpa:
1.      Kalian akan ditangkap dan dipenjarakan
2.      Kalian akan diusir dan dideportasi
3.      Kekayaan kalian akan dirampas dan aktivitas kalian akan dihentikan
4.      Rumah kalian akan digeledah dan tribulasi seperti ini mungkin akan bersama kalian dalam waktu yang lama
3.      Sepuluh kewajiban yang harus dilakukan saat terjadi tribulasi dan saat menghadapi berbagai kendala
1.      Iman kepada Allah, bangga dengan mengenal-Nya, dan hanya bergantung kepada-Nya
2.      Tidak takut dan tidak gentar kecuali hanya kepada Allah swt.
3.      Menunaikan kewajiban dan menghindari segala yang dilarang
4.      Menghiasi diri dengan akhlak mulia dan membiasakan diri melakukan hal-hal utama
5.      Akrab dengan al-qur’an dan sirah nabawiyah serta mengkajinya.
6.      Memfokuskan perhatian kepada aspek amal dan menghindari perdebatan
7.      Saling mencintai dan memperkokoh ikatan ukhuwah
8.      Teguh memegang prinsip
9.      Mendengar dan taat kepada pemimpin
10.  Mengharapkan kemenangan dan dukungan dari Allah
BAGIAN KEDUA
PERAN TARBIYAH DALAM DAKWAH
PERTAMA
INPUT  TARBIYAH
1.      Macam-macam obyek dakwah
·         Mukmin: kepada orang ini kami mengajak untuk segera bergabung dan bekerja bersama kami
·         Orang yang ragu-ragu: kami biarkan dia bersama keraguannya, dan kami menyarankan kepadanya agar tetap berhubungan dengan kami dari dekat
·         Orang yang mencari keuntungan: Allah tidak butuh orang yang tidak menyadari hak Allah pada dirinya dan hartanya
·         Orang yang berpaling: kami tetap mencintainya dan mengharap agar ia kembali kepada kami dan menerima dakwah kami
2.      Kaidah-kaidah pemilihan dan seleksi
Ciri-ciri orang yang dicalonkan untuk bergabung dengan dakwah:
1.      ‘amil(aktivis): orang yang aktif dan dinamis
2.      Mufakkir(konseptor): orang yang memiliki sifat pantang mundur, pemberani, dan berdedikasi tinggi
3.      Muntij(produktif): orang yang mampu mencapai keberhasilan dan mempersembahkan berbagai karya.
KEDUA
PROSES TARBIYAH
A.    Murabbi (da’i) yang aktif
Kriteria utama para murabbi:
1.      Mutsqqafun (intelek): memiliki wawasan keislaman, kemanusian, dan pergerakan
2.      Mujahhizun (berbakat): memiliki kesiapan mental, intelektual, dan materi
3.      Mudarrabun (terlatih): terlatih pada berbagai keahlian dalam kehidupan dan mampu mempergunakan semaksimal mungkin kesiapan (bakat) yang dimiliki
4.      Mutakhashishun (professional): memiliki keahlian dalam bidang tertentu dan mampu mengoptimalkan pemanfaatannya.
B.     Perangkat-perangkat tarbiyah
1.      Usar (tempat asuhan bagi hubungan ukhuwah)
2.      Katibah (lembaga pembinaan ruhani/mental)
3.      Rihlah (tempat asuhan bagi hubungan social)
4.      Daurah (pusat pelatihan)
5.      Mukhayyam (lembaga pembinaan fisik)
6.      Muktamar (lembaha pembinaan kilmuan dan pemikiran
KETIGA: OUTPUT  TARBIYAH
Target utama tarbiyah adalah pembentukan pribadi dan penyiapan kader yang akan mengemban kewajiban menyampaikan dan menyebarkan fikrah, serta memantapkan proyek kebangkitan, agar dapat dimulai sebuah kehidupan baru yang mulia diatas dasar-dasar islam.
Silahkan share artikel ini : :
 
Web ini dikembangkan oleh PUSAT MULTIMEDIA
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger