Selamat Datang di Website Romo Selamat Suwito
Selamat Datang dan Selamat Menikmati Blog Ini

PENTINGNYA AKHLAK ISLAM

Sabtu, 09 Februari 20130 komentar




Perkataan akhlak adalah jamak dari kata khuluk yang menurut bahasa berarti adat kebiasaan, thabiat, muru’ah, perangai dan agama. Jika ditinjau dari segi istilah, Al Ghazaly memberikan defenisi ahklak sebagai kondisi jiwa yang mantab dalam diri manusia sehingga menimbulkan suatu perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan lagi pemikiran dan pertimbangan.

POSISI AKHLAK DALAM AJARAN ISLAM

Berikut akan kita tinjau posisi akhlak dari keterangan Al Quran  dan Sunnah Rasulallah Saw.
  1. Tujuan risalah islam adalah kesempurnaan akhlak
Rasulullah SAW diutus ditengah kebejatan akhlak kaumnya. Bahkan dunia saat itu mengalami kebobrokan moral yang merata. Maka diutuslah beliau oleh Allah SWT dengan membawa petunjuk dan dienul haq, mengubah tatanan jahiliyah menuju tatanan ilahiyah. Rasulullah bersabda:
“Aku diutus untuk menyempurnakan akhlaqyang baik.”(HR. Bukhari)

  1. Islam disebut dienul Khuluq
Rasulullah memberikan ta’rif Ad-dien dan Al Islam sebagai akhlaq yang mulia (khusnul khuluq). Hal ini menunjukkan betapa besar perhatian islam terhadap akhlaq. Bersabda Rasulullah SAW:
“Ad-Dien adalah akhlaq yang baik.” (HR. Al Marazi)

  1. Akhlaq mulia tanda kesempurnaan iman
Akhlaq adalah penampilan terluar dari pribadi muslim yang merupakan buah dari iman yang kuat. Tiada akhlaq tanpa Iman, sebaliknya tiada iman yang tidak memunculkan akhlaq. Sehubungan dengan ini Rasulullah menjelaskan:
“Sesungguhnya yang paling sempurna dari keimananseorang mu’min adalah yang paling baik akhlaqnya.”(HR. Tirmizi)

  1. Akhlaq mulia adalah syarat kebahagiaan akhirat
Di hari akhir nanti, akhlaq mulia mendapatkan penilaian yang amat mulia disisi Allah SWT. Bahkan dengan akhlaq mulia ini pula kaum muslimin banyak yang masuk syurga, Rasulullah menjelaskan:
“tidak ada sesuatu yang lebih berat pada timbangan orang mu’min dihari kiamat daripada akhlaq yang baik”(HR. Tirmizi)
Rasulullah ditanya tenteng kriteria orang yang paling banyak masuk syurga, beliau menjawab:”Taqwa kepada Allah dan Akhlaq yang mulia.”(HR Tirmizi)

  1. Rasulullah mencintai orang yang berakhlaq mulia
Para pengikut Rasulullah harus berusaha untuk mengikutiprilaku beliau, sebagai teladan utama dalam kehidupan. Rasul SAW sendiri mengisyaratkan bahwa hanya dengan akhlaq yang  mulia sajalah mereka dapat dipertemukan dengan beliau dihari kiamat, dan dengan akhlaq mulia pula mereka dicintai Rasulullah. Sabda beliau (artinya):
“sesungguhnya orang yang paling tercinta bagiku dan paling dekat kedudukannya dengan ku di hari kiamat adalah yang paling mulia akhlaqnya,”(HR. Tirmizi)
hal ini mengisyaratkan kepada kita bahwa sebagai muslim harus meneladani beliau agar bisa mendapatkan posisi yang istimewa didekat Rasulullah.
  1. Allah memuji makhluknya dengan akhlaq mulia
Begitu mulia akhlaq Rasulullah SAW dalam setiap prilaku kesehariannya, sehingga Allah berkenan memuji beliau dengan firmanNya
dan sesungguhnya engkau (muhammad) berakhlaq sangt mulia”(QS. Al  Qalam:4)
Dengan demikian kita ketahui, sebagai pembawa risalah Rasulullah mencontohkan sendiri apa yang diajarkan. Tindakan dan jarak apa yang beliau seru dengan prilaku yang beliau tampilkan

KARAKTERISTIK AKHLAK DALAM AJARAN ISLAM

Dalam ajaran islam, akhlaq memiliki karakter yang khusus. Islam bukanlah agama tahayul yang mengajarkan penganutnya untuk mengisolir diri dari masyarakat. Islam juga bukan agama yang mengatur masalah ritual belaka. Namun ialan mengajarkan para penganutnya untuk bermasyarakat secara islami, sehingga nilai-nilai ditegakkkan untuk mengaturnya.
  1. Bersifat umum dan terperinci
Dalam Al Qur’an maupun Sunah Rasul, ada ajaran akhlaq yang penjelasannya secara umum, ada juga yang dijelaskan secara terperinci, menunjuk kepada akhlaq tertentu.
Contoh akhlaq yang bersifat umum terdapat dalam surat An Nahl: 90
Disini perintah akhlaq secara umum: untuk adil, berbuat kebajikan, melarang perbuatan keji, munkar dan permusuhan.
Seruan yang menunjuk akhlaq tertentu bersifat tafshil (terperinci) terdapat dalam surat 17:34, yaitu seruan untuk memenuhi janji dan mengalokasikan harta anak yatimsecara benar. Jadi telah menunjuk kepada akhlaq tertentu jenisnya seperti dalam firman Allah QS. Al Hujurat(49): 11. ayat ini dengan jelas telah menunjuk kepada akhlaq yang amat terperinci sifatnya. Larangan saling mencela, larangan saling memberi gelar yang buruk yang memang sering terjadi dalam komunitas masyarakat yang dapat menimbulkan ketegangan antar pribadi. Oleh karena itu dilarang dengan tegas dalam surat Al Hujurat(49): 12
Dalam berhubungan dengan antar manusia ditengah masyarakat, banyak lagi aturan yang Allah berikan secara terperinci misalnya: larangan berlaku sombong dan angkuh.(QS. Luqman(31): 18-19)
Juga perintah berlaku adil disebutlan secara rinci dan jelas pada QS. Al Maidah (5) :8

  1. Bersifat menyeluruh
Akhlaq dalam ajaran islam menyangkut seluruh sisi kehidupan muslim. Akhlaq dalam hubungannya dengan sesama manusia, aklaq dalam mengelola alam, dalam berhubungan dengan binatangm akhlaq dalam kegiatan berekonomi, berpolitik, bahkan dalam kehidupan beragama. Dalam kegiatan dagang Allah melarang perbuatan curang dan mengancam perbuatan ini.(QS. Al Muthoffifin:1-3)
Allah juga melarang tindakan memonopoli harta dan usaha penumpukan kekayaan pribadi yang dijanjikan dengan jahannam, dijelaskan pada QS. At Taubah (9) : 34-35
Demikian juga dalam keseluruhan kegiatan kehidupan manusia akan senantiyasa berkaitan dengan akhlaq ini. Inilah karakter yang khas dari akhirat.

  1. Konsisten dalam cara(wasilah )dan tujuan (ghoyyah)
Dalam ajaran islam tidak pernah membenarkan penghalalan cara untuk suatu tujuan yang baik sekalipun. Tujuan yang mulia harus dicapai dengan cara yang mulia pula.
Rasulullah SAW mencontohkan hal ini. Misalnya ketika terjadi perjanjian hudaibiyah antara kaum muslimin yang diwakili oleh rasulullah dan orang kafir yang diwakili oleh Suhail bin Amru. Dalam perjanjian itu disepakati bahwa kedua belah pihak tidak akan berperang selama sepuluh tahun
Ketika datang Abu Jandal bin Suhail menemui Nabi SAW, ia merangkak dengan tali ikatannya dan keluar dari kota mekkah sampai ditengah kaum muslimin untuk bergabung. Tujuannya sungguh mulia, yakni ingin bergabung dan kembali ke kota medinah sesuai isi perjanjian, namun salah satu perjanjiannya yaitu jika ada orang dari mekkah bergabung dengan nabi harus dikembalikan. Oleh karena itu Rasulullah mengembalikan Abu Jandal kepada kaumnya.

  1. Berhubungan dengan iman dan taqwa
Akhlaq mamiliki dasar yang berkaitan erat dengan keimanan dan ketaqwaan. Iman yang kuat akan melahirkan akhlaq yang mulia. Taqwa adalah realisasi dari iman, oleh karenanya ciri dari ketaqwaan juga digambarkan dengan akhlaq mulia seperti dijelaskan dalam QS. Al Baqarah(2): 177
Dalam ayat ini, ciri orang bertaqwa dikaitkan dengan akhlaq mulia seperti memberikan hartakepada yang memerlukan, tepat janji, sabar, dll. Taqwa juga dikaitkan dengan kesukaan infaq, menahan amarah dan suka memaafkan, yang semua merupakan akhlaq mulia yang dijelaskan pada QS. Ali Imran :133-134
Sedangkan kaitannya dengan iman Allah SWT melukiskan ciri-ciri orang-orang mu’min dengan akhlaq mulia yang dijelaskan pada: QS. Al Mu’minun(23): 1-8. disini iman dikaitkan dengan akhlaq mulia seperti menjauhkan diri dari perbuatan yang sia-sia, menjaga kehormatan, menunaikan amanat dan janji. Jadi akhlaq tidak bisa dipisahkan dari hal yang sangat mendasar, yakni iman dan taqwa.

  1. Akhlaq mulia menjanjikan balasan dari Allah
Karena dasar keimanan adalah akhlaq mulia, maka semua yang diakukan akan mendapat balasan dari Allah SWT. Dalam filsafat moral atau pelajaran dan budi pekerti, tidak ada istilah balasan yang ada hanya dalam ajaran islam saja. Balasan dari Allah akan tercurah didunia dan di akhirat yang dijelaskan pada: QS. At Tiin (95): 6.

  1. Sesuai dengan fitrah yang bersih
Sebenarnya sesuatu yang baik dan buruk secara fitri manusia telah bisa merasakan. Seorang yang telah melakukan zina ia merasakan ketidak tenangan dan merasa malu jika perbuatannya diketahui oleh orang lain. Sebaliknya jika seseorang yang menolong orang lain, ada rasa senang dalam hatinya. Fitrah manusia itu hanif (cenderung pada kebaikan).

AKHLAQ DASAR MUSLIM

  1. Hajat manusia terhadap akhlaq
Manusia lahir dilengkapi dengan jiwadan raga, akal dan nafsu. Manusia lahir dalam kondisi fitri(suci), namun begitu interaksi dengan pengaruh luar akan banyak menentukan warna yang muncul dalam setiap pribadi. Rasulullah bersabda yang artinya:
“setiap bayi itu lahir dalam kondisi fitrah, orang tuanyalah yang akan menjadikan ia Yahudi atau nasrani atau majusi” (Al Hadits)
oleh karena itu diperlukan nilai-nilai untuk mengatur kehidupannya, jika dalam bentuk amaliyah disebut sebagai akhlaq. Tanpa akhlaq kehidupan akan rusak, penuh dengan kebejatan moral, segala macam kemaksiatan akan berkembang bebas dan meracuni manusia.

  1. Undang-undang tidak cukup untuk membentuk akhlaq
undang-undang suatyu hal yang penting untuk menata dan menertibkan hubungan susial. Namun undang-undang tidak akan pernah cukup untuk membentuk kepribadian seseorang untuk berakhlaq mulia. Banyak kejadian yang bisa diambil pelajaran bahwa undang-undang dan hukuman yang keras ternyata dikalahkan oleh kebiasaan dan pengaruh kebiasaan itu. Kasus pelanggaran minuman keras di Amerika Serikat beberapa tahun yang lalu sebagai contoh konkrit pada masa ini.

  1. Aqidah, basis pembentukan akhlaq
Akhlaq mulia hanya mungkin tumbuh diatas aqidah islam yang mantap. Dengan dasar aqidah inilah bangunan keislaman seseorang tegak diatasnya, termasuk akhlaq. Untuk mengatasi minuman keras telah dijelaskan dalam QS. Al Maidah: 90-91.
Dengan pernyataan itu orang yang ditangannya masih terdapat minuman keras segera dibuangnya, yang dimulutnya masih ada minuman keras segera dimuntahkannya, dan yang masih menyimpan persediaan arak dirumahnya segera diambil dan dibuang. Semua berseru “ ya rabbi kami berhenti” sebagai jawaban bagi asllah yang terdapat pada QS. 5 : 91. hanya karena aqidah yang mantap mereka dapat berbuat seperti itu, melakukan kebajikan yang diperintahkan dan meninggalkan perbuatan buruk yang dilarang.

AKHLAQ ASASIYAH

Bagian akhlaq dalam ajaran islam amat banyak jenisnya namun kalau diteliti semua akhlaq yang disebut dalam alqur’an dan As Sunnah merupakan cabang dari akhlaq islam. Akhlaq dasar merupakan induk dari seluruh akhlaq islam yang tidak boleh diabaikan salah satunya. Akhlaq dasar tercermin dalamsifat Hizbullah (golongan Allah) yang terdapat dalam Al Qur’an. Kata Hizbullah ini disebutkan dua kali dalan Al Qur’an, yang pertama terdapat pada QS. Al Maidah (5) : 54-56. ayat ini menjelaskan tentang sifat generasi pengganti yang dijanjikan Allah kedatangannya. Kemenangan (gholibun) disebutkan dibagian akhir ayat, sedangkan kemurtadan (Riddah) dibagian awal. Orang yang berhak mendapatkan kemenangan adalah mereka yang berhadapan langsung dengan orang-orang murtad yang disebut hizbullah
Yangkedua disebutkan dalam surat Al Mujadalah : 22. dalam surat Al Maidah Allah memberikan lima karakter yang menjadi akhlaq dasar muslim, yakni mencintai Allah dan dicintaiNya lemah lembut sesama muslim, keras terhadap orang kafir,berjihad dijalan Allah dan tidak tekut dicela orang.sedangkan dalam surat Al Mujadalah hanya disebutkan satu karakter saja, yakni loyalitas terhadap Allah, mengingat hal ini merupakan puncak dari seluruh karakter hizbullah

1.      Dicintai Allah dan mencintaiNya
Karakter dasar pertama ini mencakup jenis akhlaq yang paling banyak. Untuk bisa dicintai Allah harus menyesuaikan diri dengan sifat-sifat yang memang dicintaiNya dan menjauhi yang dibenciNya. Dan Al Qur’an menjelaskan hal ini dalam :
·        Al Baqarah (2): 190, 276, 222, 195
·        Al A’raf (7) : 31
·        Al Anfal (8) : 548
·        Al Maidah (5) :64, 42
·        Ali imran (3) : 57,74, 146, 159
·        Luqman (31) : 18
·        Ash-Shaf (61) : 4

2.      Lemah lembut terhadap sesama muslim
Sesungguhnya setiap mu’min itu bersaudara (49 :10) mereka dipersaudarakan Allah sebagai suatu nikmat dan karunia dariNya, setelah mereka berpegang teguh kepada ajaran Allah (QS. Ali Imran:103)
Sikap lemah lembut memang karunia Allah dan kita diperintahkan untuk berlaku lemah lembut. Sikap kasar bisa menimbulkan permasalahan yang tidak mendukung tercapai kesatuan hati dan pikiran. (QS. Al Fath(48) : 29
Persaudaraan kaummuslimin yang hijrah ke madinah dan kaum musliin di madinah terjalin begitu cepatnya, karena merupakan rahmat dari Allah. Manusia tidak akan bisa menjinakkan hati, sehingga bisa terjalin ikatan persaudaraan. Allah yang menjinakkan hati orang-orang yang beriman (QS. Al Anfal (8) : 63 )
3.      Keras terhadap orang kafir
Seorang tidak akan bisa berlaku kasih sayang terhadap orang kafir dalam masalah aqidah. Kecintaannya kepada Allah, Rasul dan orang-orang beriman telah membuatnya tidak mencintai kekafiran (QS. Al Mujadalah (58) : 22). Hal ini karena orang-orang diluar islam menimbulkan kemudharatan belaka. Allah menjelaskan hal ini dalam QS. Ali Imran (3) : 118, 120. oleh karena itu dalam masalah prinsip orang Islam senantiyasa bersikap tegas terhadap setiap bentuk kekafiran.
4.      Berjihad dijalan Allah dan tidak takut celaan
Jalan jihad merupakan kewajiban setiap muslim sebagai karakter yang harus dimiliki. Allah menyebutkan jihad ini sebagai tijaaroh (perniagaan) yang bisa menyelamatkan dari siksa yang pedih (QS, Ash Shaaf (61) :10-11)
Jihad merupakan bukti keimanan yang sesungguhnya(QS. Al Hujurat(49) :15). Banyak orang yang berusaha untuk memadamkan semangat jihadkaum muslimin lewat ucapan mereka. Ternyata celaan memang akan senantiyasa ada, ditujukan bagi orang yang telah mengikhlashkan diri berjihad di jalannya (QS. Ash Shaaf : 8).

5.      Memberikan loyalitas sepenuhnya kepada Allah, Rasul Nya dan mu’min
Allah SWT telah menegaskan bahwasanya wali orang mu’min adalah Allah, Rasul Nya dan orang-orang beriman, yang mengerjakan shalat, menunaikan zakat dan mereka ruku’ bersama-sama. (QS. Al Maidah (5) :55)
Seorang mu’min harus memberikan loyalitasnya secara mutlak kepada Allah semata-mata, memasukkan diri kedalam golongan Allah dengan mencontohkan keteladanan RasulullahSAW. Sedangkan dalam praktek, loyalitas tersebut dibentuk bersama-sama orang mu’minyang lain sebagai suatu kekuatan struktural (QS. At Taubah (9) : 71)
Kekuatan struktural ini mutlak diperlukan orang beriman untuk merealisasikan loyalitasnya kepada Allah. Jika hal ini tidak dilakukan akan timbul kerusakan yang besar, karena orang-orang kafir melakukan permusuhannya dengan kekuatan struktural (QS. Al Anfal (8) :73).

Demikianlah lima karakter dasar pada golongan Allah, yang sekaligus menjadi induk dari segala jenis akhlaq muslim yang lain. Dengan akhlaq ini akan membuat orang mu’min spesifik, berbeda dari yang lain, sekaligus mengembalikan kewibawaan dan kemuluaan umat islamdari kehancuran yang membinasakan dunia pada umumnya.

Silahkan share artikel ini : :
 
Web ini dikembangkan oleh PUSAT MULTIMEDIA
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger