Selamat Datang di Website Romo Selamat Suwito
Selamat Datang dan Selamat Menikmati Blog Ini

Be Hero! Menjadi Besar dengan Cara yang Benar

Minggu, 11 Januari 20090 komentar

Be Hero!menjadi Besar dengan Cara yang Benar

“Bila jiwa itu besar, sesungguhnya fisik tak akan mampu meladeninya.”
Menjadi Besar dengan Niat yang Benar
“Berapa banyak amal yang remeh menjadi besar gara-gara niat. Dan berapa banyak amal yang besar menjadi remeh gara-gara niat.”
(Abdullah bin Mubarak)

Jangan-jangan prestasi yang kita punya sirna dihadapan Allah karena tidak didasari niat yang benar, tidak dibingkai keikhlasan dan jauh dari keridhaan Allah.

Seperti kisah tiga orang “penting” yang diseret ke neraka karena salah niat. Padahal mereka adalah tokoh-tokoh terkemuka yang prestatif di tengah kaumnya, tetapi mereka di seret ke neraka terbongkar niat busuk dan buruk yang tersimpan rapi di lubuk hati mereka yang paling dalam. Siapakah mereka?

Mereka adalah motor penggerak masyarakat yang sangat berperan dalam merubah kondisi masyarakat. Mereka adalah:
Orang alim, yang banyak ilmunya
Dermawan, yang banyak dermanya
Mujahid, yang gemar berjihad

“Katakanlah, Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).”
(QS. Al An’am: 162-163)

Saudaraku, kita merasa perlu untuk mengawali kajian Be Hero dengan tema meluruskan niat karena memang inilah cara membangun fondasi amal agar memiliki nilai, makna dan arti. Ikhlas itu amal hati, syarat diterimanya amal dan ibadah.

Niat memiliki banyak fungsi dan arti yang berdampak pada bernilai tidaknya suatu amal.
1. Menyempurnakan
Tanpa niat yang jelas, sebuah amal tidak sempurna, tidak bernilai di sisi Allah. Sebagian ulama menegaskan “innamal a’malu bin niyaat” maksudnya sebagai “innamaa kamaalul a’maal” sesungguhnya sempurnanya amal adalah dengan niat. Inilah yang menjadi dasar setiap amal, niat masuk dalam rukun setiap ibadah. Tak ada ibadah tanpa niat.
2. Mengubah
Niat yang buruk bisa mengubah suatu amal yang baik menjadi buruk.
Tapi tidak berlaku sebaliknya. Tak bisa, dengan alasan niat yang baik untuk mengubah keburukan menjadi kebaikan. Tidak bisa melakukan korupsi, mencuri, maksiat dengan tujuan ibadah, misalnya “Bismillah nawaitu korupsi lillahi ta’ala…”
Karena ada kaidah “al ghayah laa tubarriru al wasilah” tujuan baik harus dilakukan dengan cara baik pula. “Sesungguhnya Allah mewajibkan kebaikan atas segala sesuatu.” (HR. Muslim)
3. Menguatkan
Dengan niat, amal menjadi kuat, komitmen menjadi kokoh, motivasi menjadi dahsyat, badan yang lemas menjadi kuat. Itulah ruhun niyah, ruhnya niat sebagaimana dalam firman Allah,
“Jika telah bulat tekadmu, maka bertawakallah kepada Allah.” (QS. Ali Imran: 159)
Misal lapar. jika bukan karena niat berpuasa jiwa akan gelisah karena perut keroncongan. Tapi bila sejak awal memasang niat untuk berpuasa, insya Allah jiwa akan kuat karena telah meniatkannya.
4. Menjadikan
“Jika membangun masjid itu untuk tujuan yang rusak dan buruk, maka ia akan menjadi bencana bagi yang membangun dan mendirikannya. Niat yang keji menodai amal yang baik dan membuatnya menyimpang, merubah yang baik menjadi buruk dan merubah pahala menjadi dosa.” (DR. Yusuf Al Qardhawi)
Sebagaimana perkataan Fudhail bin Iyadh, “Beramal karena manusia adalah syirik, meninggalkan amal karena manusia adalah riya’. Dan keikhlasan adalah jika kamu selamat dari keduanya.”
5. Niat adalah ruh kehidupan
Niat itu bukti kesadaran, tanda kehidupan, ciri kemuliaan. Dengan niat yang benar, jiwa yang besar, langkah yang sesuai standar, segala aktifitas menjadi memiliki ruh, nilai dan makna lebih.
Misal orang berdakwah dan tahu keutamaannya, tentu tak akan rela meninggalkan aktifitas ini karena kata Nabi, “Barangsiapa mengajak kepada kebaikan, maka baginya pahala sebagaimana orang yang mengamalkannya.”
6. Membedakan
Inilah yang membedakan bahwa amal itu dapat sama tapi dengan niatan ibadah maka kualitasnya jauh diatas amal yang tidak berkualitas. Kebiasaan dan kebutuhan,dengan sentuhan niat akan menjadi “beda”, karena Allah menganugerahkan pahala baginya.
Zubaid Al Yamy berkata, “Berniatlah dalam segala kebaikan yang engkau kehendaki, termasuk tatkala engkau ingin menyapu.”
JADI, DENGAN NIAT, BEDAKAN RASANYA DAN RASAKAN BEDANYA!
7. Mengesahkan
Kata “Innamal a’malu binniyat…” menurut Jumhur Ulama adalah “innamaa shihhatul a’mal” yaitu syarat sahnya sebuah amal, ibadah dan perbuatan tergantung niatnya.

“Ya Allah, sesungguhnya kami memohon keridhaan-Mu dan jannah, dan kami berlindung dari kemurkaan-Mu dan dari panasnya siksa neraka.”
8. Membesarkan
Ini unik. Niat membuat sesuatu yang sederhana menjadi besar. Ini menjadi ruh dahsyat yang menggerakkan orang mukmin untuk selalu meniatkan segala sesuatu.
Ingat? Kisah siwak yang menggentarkan musuh dan membuat mereka mundur. Kaum muslimin serempak mencari pohon kayu miswak untuk bersiwak melaksanakan satu sunah yang terlupa. Musuhpun melihat aktifitas menggosok gigi ini sebagai “persiapan untuk menggigit mereka.”
Jadi dengan niat yang besar menjadikan hidup kita lebih besar. “Laa tahkiranna minal ma’ruufi syai-an” janganlah kamu remehkan kebaikan sekecil apapun.
9. Melipatgandakan
Sebuah amal biasa, apabila dilakukan dengan niat yang besar dan cara yang benar akan dapat melipatgandakan nilainya. Inilah yang biasa disebut sebagai amal jama’i, amal dalam kehidupan berjamaah. Contoh sederhananya adalah shalat ketika dilakukan sendirian bernilai satu derajat. Apabila dilakukan berjamaah menjadi dua puluh tujuh derajat.
Nafas adalah Kehidupan
“Tahun ibarat pohon, bulan-bulan laksana cabangnya, hari-hari sebagai rantingnya, jam-jam sebagai daunnya dan nafas kita sebagai buahnya. Barangsiapa yang nafasnya selalu dalam ketaatan, maka orang itu telah menanam pohon yang baik.”
(Ibnul Qayyim, Al Fawaid, hal.164)

Perbaharuilah selalu imanmu dengan laa ilaaha illallah, perbaharuilah amalmu dengan keikhlasan, perbaharui semangat dengan doa dan munajat, perbaharui akhlak dengan pembersihan jiwa. Innalillahi wa inna ilaihi rooji’un.
Silahkan share artikel ini : :
 
Web ini dikembangkan oleh PUSAT MULTIMEDIA
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger