Selamat Datang di Website Romo Selamat Suwito
Selamat Datang dan Selamat Menikmati Blog Ini

Be Hero! Lakukan Mapping

Minggu, 11 Januari 20090 komentar

Be Hero! Lakukan Mapping

Kita orang biasa. Nah, untuk mendahsyatkan potensi diri yang biasa-biasa saja menjadi pribadi yang luar biasa perlu melakukan mapping. Mapping atau peta pikiran adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan. Peta pikiran akan memberikan kesan lebih mendalam. Karena teknik yang dikembangkan pada tahun 70-an oleh Toni Buzan dan didasarkan pada riset ini akan memudahkan mengingat informasi yang terwakili dalam bentuk gambar, simbol, suara, bentuk-bentuk dan perasaan.
Mapping dosa anggota badan
Aku mengumpulkan perkataan para sahabat dan aku mendapati begitu banyak dosa anggota badan.
Empat dosa hati : syirik, bertahan dalam kemaksiatan, putus asa dari rahmat Allah, dan merasa aman dari makar Allah.
Empat dosa lidah : kesaksian dusta, menuduh muslimah yang baik, sumpah palsu dan sihir.
Tiga dosa perut : minum-minuman keras, memakan harta anak yatim, dan memakan riba.
Dua dosa kemaluan : zina dan homoseksual.
Dua dosa tangan : membunuh dan mencuri.
Satu dosa kaki : lari dari medan pertempuran.
Satu dosa diseluruh anggota badan : durhaka kepada kedua orang tua.”
(Abu Thalib Al Makky)
Mapping ala Nabi
Ini manusia, dan garis persegi itu adalah kurungan ajalnya, sedang garis panjang yang keluar batas itu adalah angan-angan cita-cita manusia. Garis-garis kecil itu adalah gangguan-gangguan yang selalu menghinggapi manusia. Maka bila ia selamat dari yang pertama, mungkin akan terkena yang kedua, jika terhindar dari yang satu terkena yang lain.”
(HR. Bukhari)

Mapping dengan memetakan kondisi diri, positif maupun negatif dengan sejujur-jujurnya akan berguna sebagai pengingat visual, sebagai peta untuk belajar, mengorganisasikan ide-idenya, membangkitkan ide-ide orisinil, memicu ingatan dengan mudah dan berguna untuk merencanakan. Cara ini lebih menenangkan, menyenangkan dan kreatif karena mengaktifkan keseluruhan otak Anda.

Dalam ilmu manajemen modern sebelum merencanakan suatu kerja besar biasanya dilakukan self evaluation atau dikenal dengan SE. Yakni memetakan kondisi secara integral untuk perencanaan kerja besar. Juga dikenal analisis SWOT untuk melihat peta peluang suatu rencana strategis.

Dalam dunia militer dan perang, Nabi juga pernah melakukan rapat analisa untuk menentukan strategi tepat guna meraih kemenangan gemilang. Misal saat perang Badar, Nabi menentukan sebuah tempat, tapi ada sahabat yang usul untuk mengambil mata air sebagai penguasaan basis medan pertempuran. Dalam perang Ahzab, Salman mengusulkan strategi parit yang sama sekali baru di negeri Arab saat itu untuk menghadap pasukan sekutu.
Mapping hijrah Nabi saw
Tujuan : pergi ke Madinah dan tiba di sana dengan selamat.
Abu Bakar : sahabat karib yang jujur pendamping Rasul.
Ali bin Abi Thalib : pemuda tangguh nan pemberani yang mempertaruhkan diri menggantikan Nabi di tempat tidurnya untuk mengecoh musuh.
Tempat aman sementara : gua Tsur
Penyuplai logistik : Asmabinti Abu Bakar, pemilik dua sabuk.
Intel : Abdullah bin Abu Bakar yang menggembala kambing untuk mengendus musuh dan menghilangkan jejak.
Security : pemegang rahasia Rasul dan kaum muslimin Amir bin Fuhairah
Penunjuk jalan : Abdullah bin Uraiqith
Target : waktu keluar dari gua Tsur : 3 hari
Mapping dalam Islam
Dalam konsep tazkiyatun nafs ini masuk dalam kategori muhasabah, yakni menghitung amalnya, membandingkan modal dan keuntungannya. Yakni mengurai penyakit hati dengan mendatangi orang-orang shalih, duduk bersama sahabat yang jujur, mencari tahu kekurangan musuh, dan bergaul dengan semua kalangan manusia.

Untuk menggambarkan kepribadian mukmin bisa digambarkan dengan sebuah pohon. Allah menggambarkan pribadi mukmin itu yang memiliki aqidah yang kuat, ibadah yang vertikal kepada Allah dan akhlak mulia yang selalu dirasakan setiap saat. Untuk lebih jelasnya silakan buka Al Quran surat Ibrahim : 24-25, dan hadits tentang Pohon Kurma, riwayat Muslim dari Ibnu Umar. Mapping kepribadian mukmin dikupas tuntas oleh Najib Khalid Amir dalam Tarbiyah Rasulullah.
Kiat-kiat Membuat Peta Pikiran
Di tengah-tengah kertas, buatlah lingkaran dari gagasan utama.
Tambahkan sebuah cabang dari pusatnya untuk tiap-tiap poin kunci-gunakan pulpen warna-warni.
Tulislah kata kunci/frase pada tiap-tiap cabang, kembangkan untuk menambahkan detail-detail.
Tambahkan simbol dan ilustrasi
Gunakan huruf KAPITAL
Tulislah gagasan-gagasan penting dengan huruf-huruf yang lebih besar.
Hidupkan peta pikiran Anda.
Garis bawahi kata-kata itu dan gunakan huruf tebal.
Bersikap kreatif dan berani
Gunakan bentuk-bentuk acak untuk menunjukkan poin-poin atau gagasan-gagasan.
Buatlah peta pikiran secara horizontal.
Apa gunanya mapping ini dalam melejitkan potensi diri?

Menjadi modal dasar sebelum melangkah. Yakni sebagai starting point yang menentukan langkah-langkah selanjutnya. “Koreksilah dirimu sendiri sebelum dihisab di hari kiamat nanti.”

2. Memiliki kejelasan apa yang harus dilakukan. Seperti Abu Hurairah. Ketika menyadari ketertinggalannya dalam berislam, maka ia proaktifmenyertaiseluruh kehidupan Nabi saw. Ia tidak menyia-nyiakan waktu umurnya yang sudah tua dan tidak menyesali kemiskinannya untuk senantiasa nempel lekat dengan Nabi sehingga ia dijuluki Abu Hurairah, bapaknya kucing, karena perilakunya yang selalu dekat Nabi kemanapun beliau pergi, bahkan membawakan sandal Nabi.

3. Mapping adalah analisis kegagalan yang dituliskan. Ini akan mendidik kita lebih realistis dalam merencanakan sasaran dan merealisasikan tujuan. Setiap kita bisa belajar untuk membedah potensi seperti yang dilakukan Khalid. Masuk Islam terlambat bukan suatu kegagalan, karenanya ia berdayakan potensi untuk memberikan yang terbaik ia miliki untuk menebus dosa yang dilakukan sebelumnya. Khalid bin Walid yang memiliki keahlian dan strategi berperang yang ulung, setelah masuk Islam pun banyak menyumbangkan keahliannya itu di dalam jihad.

4. Agar memiliki skala prioritas dalam melangkah. Setelah memetakan diri, ditemukan skala prioritas amal yang bisa dilakukan. Kita kan punya keunggulan dan kekurangan, nah bila sudah kita ketahui lejitkan kelebihan untuk menutupi kekurangan, ubah hambatan dan ancaman menjadi peluang, ubah cara pandang berbeda untuk melakukan langkah tepat. Misalnya Bilal bin Rabbah. Ia menyadari keterbatasan dirinya. Maka ia tentukan suatu amal yang menjadi wirid atau amalan rutinnya, yaitu selalu menjaga wudhu dan shalat sunnah dua rakaat setelahnya.


5. Agar selalu mendayagunakan potensinya tersebut untuk berprestasi sebanyak-banyaknya. DR. Aidh Al Qarni mengatakan, “Orang mukmin tidak terlepas dari akal yang senantiasa berfikir, pandangan yang memberi pelajaran, lisan yang berdzikir, hati yang bersyukur dan bersungguh-sungguh dalam bekerja.”

6.Mapping sangat penting untuk mendahsyatkan diri. Ini merupakan kerja besar. Karenanya perlu direncanakan dengan baik. Sayyidina Ali berpesan, “Barangsiapa yang mengenali dirinya maka dia akan mengenal Rabbnya.” “Kenalilah kebenaran, maka engkau akan mengenali ahlinya, orang yang komitmen untuk melakukannya.” Itulah mengapa mapping menjadi penting.

7.Mapping akan berguna untuk mengoreksi kesalahan diri. Apabila semua tahapan sudah dijalani, bisa dicari di mana terjadi trouble dan kesalahan, sehingga mudah untuk melakukan perbaikan. Dalam bidang kedokteran ada scan maupun rontgen untuk mengetahui letak dan bentuk penyakit lalu memberikan perlakuan yang tepat.

8. Mapping yang paling penting adalah bagaimana kita memetakan akhirat seperti apa yang kita inginkan.

Kini saya persilahkan Anda untuk melakukan mapping tehadap cita-cita besar Anda! Mulailah dari yang terakhir yang terbesar yang ingin dicapai. Kemudian bagilah tahapan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek.
Silahkan share artikel ini : :
 
Web ini dikembangkan oleh PUSAT MULTIMEDIA
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger