Rumahku
Surgaku
Rumahku
surgaku adalah ungkapan yang menggambarkan sebuah rumah yang selalu
diidam-idamkan setiap orang. Rumah yang menjadi surga tidak hanya berfungsi
sebagai tempat tinggal para anggota keluarga yang menghuninya tetapi juga harus
berfungsi sebagai tempat yang dapat meneduhkan dan mengayomi penghuninya.
Setiap anggota keluarga dapat merasakan ketentraman dan kedamaian bila berada
di dalamnya.
Rumah yang menjadi surga bukanlah rumah
besar yang dilengkapi dengan berbagai perabot rumah tangga yang mewah dan luks.
Banyak rumah yang besar dan indah tetapi menjadi neraka bagi penghuninya karena
ketiadaan kehangatan antaranggota keluarganya. Rumah idaman yang dapat menjadi
surga bagi penghuninya adalah rumah yang tidak dimasuki syetan. Syetan sebagai
musuh yang nyata bagi manusia senantiasa menggoda manusia untuk melakukan
perbuatan maksiat. Dengan berbagai cara syetan akan berusaha memisahkan seorang
suami dengan istrinya dan mengobarkan kemarahan antaranggota keluarga sehingga
ketentraman, kedamaian, dan kasih sayang hilang dari rumah mereka.
Setiap muslim pasti mendambakan rumah
yang dihuninya menjadi surga bagi dirinya dan rumah tangganya. Oleh karena itu
ada beberapa kriteria rumah idaman yang tidak dimasuki syetan yang perlu
diketahui oleh setiap muslim.
Rumah yang Tidak dimasuki Syetan karena Aqidah dan Ibadah.
Rumah yang ideal adalah rumah yang
dihuni oleh sebuah keluarga yang ideal dan bahagia. Keluarga yang ideal adalah
keluarga yang islami yang berfondasikan ketakwaan kepada Allah swt dan
berlandaskan kepada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah saw. Keluarga yang seperti
ini adalah keluarga yang senantiasa mengingat Allah dan menegakkan ibadah baik
yang wajib maupun yang sunnah. Secara terperinci penghuni rumah dengan kriteria
di atas mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1. Orang yang
mensucikan diri dan ingat kepada Allah.
Islam adalah agama yang memberikan
perhatian yang sangat besar terhadap masalah kesucian baik kesucian tubuh,
pakaian, tempat, maupun hati. Setiap muslim dituntut untuk mensucikan diri
mereka baik pakaian maupun tubuh mereka dari segala najis dan kotoran. Orang
yang selalu mengingat Allah berarti ibadahnya akan selalu terjaga dari
kelalaian dan orang yang senantiasa beribadah berarti ia juga senantiasa
menjaga kebersihan dirinya.Karena kebersihan menjadi syarat untuk melaksanakan
ibadah maka menjaga kebersihan merupakan bagian dari ibadah dalam Islam. Setiap
muslim yang tak pernah lalai dari mengingat Allah senantiasa terjaga kebersihan
hatinya dari rasa dengki, iri, sombong, dan penyakit hati lainnya. Kebersihan
hati ini kelak akan menjaga lidah dan anggota tubuhnya dari perkataan dan
perbuatan yang tidak bermanfaat dan menyakitkan. Dengan kebersihan lahir batin
seperti ini, tentu syetan tidak melihat adanya pintu masuk ke dalam rumah
mereka sebab Allah mencintai mereka seperti mereka mencintai Allah. Hal ini
sesuai dengan makna firman Allah:…”Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri”. (QS. Al-Baqarah: 222)
2. Orang-orang yang
sujud dan ruku.
Seorang muslim yang senantiasa sujud dan
ruku adalah muslim yang senantiasa mendirikan sholat tidak hanya yang wajib
tetapi juga yang sunnah. Rumah yang dihuni orang seperti ini adalah rumah yang
semarak dengan kalimat Allah dan para malaikat pun bergumam di dalamnya
sehingga syetan menghindar dari rumah ini.
Sungguh jauh perbedaan antara penghuni
rumah yang tidur mendengkur sepanjang malam ditemani syetan yang terus berjaga
dan orang-orang yang menjadikan rumahnya bagaikan bilik lebah yang selalu
mendengungkan tasbih dan istighfar di sepanjang malam-malamnya.
Allah berfirman tentang mereka: “Mereka
itulah orang-orang yang bertaubat, yang beribadah, yang memuji Allah, yang
melawat, yang ruku dan sujud, yang menyuruh berbuat ma’ruf, mencegah berbuat
munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang
yang mukmin itu.” (QS. At-Taubah: 112)
3. Orang yang benar dan menepati janji.
Iman kepada Allah adalah pembenaran
dengan hati dan amal anggota tubuh. Orang muslim yang membenarkan Rabb-Nya
adalah orang yang dapat menepati janji yang dikukuhkan antara Allah dan manusia
ketika Allah meniupkan ruh ke dalam tubuh manusia dalam rahim ibunya. Iman yang
benar akan mendorong seseorang membangun rumah tangga yang benar. inilah yang
menggelisahkan syetan karena tidak memiliki pintu masuk dan tempat dalam rumah
itu. Orang yang dapat menepati janji kepada Allah tentu dapat menepati janji
kepada manusia. Sifat ini harus bisa menyetir rumah kita agar tidak dapat
disusupi syetan karena rumah kita dipagari barakah dan diluap ruh iman yang
hakiki.
4.
Orang yang memakan makanan yang halal.
Menjaga diri kita dari makanan yang
haram merupakan salah satu dari menjaga kesucian. Makanan yang haram ialah
makanan yang berasal dari harta anak yatim, riba, pengambilan secara zhalim dan
permusuhan. Bila orang muslim mencari makanan yang halal dengan cara yang halal
berarti ia telah melindungi dirinya dari serangan iblis dan tipu dayanya yang
terlaknat. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah bersabda:
“Jauhilah
tujuh kedurhakaan yaitu menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang
diharamkan Allah kecuali secara haq, memakan harta riba, memakan harta anak
yatim, melarikan diri saat perang berkecamuk, dan menuduh wanita-wanita mukminat
yang sudah bersuami yang lalai.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan An-Nasai).
5.
Orang yang memelihara Silaturrahim.
Rumah yang memiliki hubungan berdasarkan
kecintaan, kasih sayang, kelembutan, dan tenggang rasa adalah rumah orang yang
menjaga silaturrahum. Semua ini merupakan senjata untuk menaklukkan syetan dan
mendatangkan keridhaan Allah. Menyambung hubungan silaturrahim dapat dilakukan
dengan berbagai cara misalnya, dengan memberi harta, menjenguk orang sakit,
memenuhi undangan, mengucapkan bela sungkawa, membantu orang yang sedang
kesusahan, dan menghibur orang yang sedang bersedih hati.
6.
Orang yang berbakti kepada orang tua.
Rumah orang yang berbakti kepada orang
tua adalah rumah orang mukmin yang mengesakan Allah, menjaga akidahnya, dan
mengikuti sunnah Nabi-Nya. Rumah ini didirikan atas dasar ketaatan kepada Allah
dan Rasul-Nya. Rumah seperti ini tentu tidak menyediakan tempat bagi syetan
untuk bersemayam di dalamnya.
7.
Istri yang sholihah.
Seorang istri adalah ratu rumah tangga
yang mendampingi suami untuk bersama-sama membangun sebuah rumah tangga. Oleh
karena itu peran seorang istri sangatlah besar dalam membina sebuah rumah
tangga menjadi rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Sebagai seorang
ibu, ia akan mendidik anak-anaknya untuk beribadah kepada Allah. Maka dapat
dikatakan bahwa seorang istri yang sholihah mempunyai andil untuk membuat rumah
tidak memiliki celah untuk dimasuki syetan.
8.
Orang yang melaksanakan hak dan kewajiban.
Sebagai anggota keluarga dan anggota
masyarakat, seorang muslim yang baik akan melaksanakan segala kewajiban dan
haknya. Sikap ini berdasarkan keimanan yang kuat terhadap hukum-hukum Allah dan
Rasul-Nya dan seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa rumah orang yang kuat
imannya tidak mempunyai pintu bagi masuknya syetan.
Rumah yang Tidak Dimasuki Syetan karena Akhlak dan
Sikap
Akhlak dan sikap merupakan perwujudan
dari iman seseorang. Orang yang memiliki akhlak yang baik berarti orang itu
memiliki keimanan yang kuat kepada Allah SWT. Sudah barang tentu rumah-rumah
mereka juga dihiasi dengan ketakwaan kepada Allah dan rumah yang demikian itu
akan dijauhi syetan sehingga penghuninya jauh dari godaan syetan. Penghuni
rumah yang mempunyai kriteria di atas mempunyai sifat-sifat berikut:
1.
Orang yang menjaga rahasia.
Diantara akhlak Islam adalah larangan
membocorkan rahasia dan mengungkit aib orang lain. Rahasia sama dengan janji
yang harus selalu dijaga. Rumah tangga pun diibaratkan dengan rahasia maka
menjaga rahasia merupakan salah satu tanda orang yang dapat dipercaya dan
membocorkan rahasia merupakan tabiat orang yang hina. Keluarga yang menjaga
akhlak Nabi saw. adalah keluarga yang tidak memberi tempat bagi syetan untuk
bercengkerama di dalamnya.
2. Orang yang tidak menghimpunkan hal-hal yang haram
dan menolak yang mungkar.
Di antara manusia ada yang menjadikan hawa nafsunya sebagai sesembahannya. Mereka memandang dunia sebagai tempat bersenda gurau dan bermain-main. Mereka meniti jalan syetan dan mengikuti langkah-langkahnya karena syetan mengumbar janji dan selalu memberi harapan. Keluarga yang diperdaya syetan akan menghimpunkan hal-hal yang haram sehingga rumah mereka menjadi tempat perjudian, hiburan malam, atau tempat mesum. Sedangkan rumah yang penuh kebahagiaan adalah rumah yang terdapat petunjuk dan cahaya Allah serta menolak hal-hal yang haram. Gambaran rumah ini adalah sebagai berikut:
Di antara manusia ada yang menjadikan hawa nafsunya sebagai sesembahannya. Mereka memandang dunia sebagai tempat bersenda gurau dan bermain-main. Mereka meniti jalan syetan dan mengikuti langkah-langkahnya karena syetan mengumbar janji dan selalu memberi harapan. Keluarga yang diperdaya syetan akan menghimpunkan hal-hal yang haram sehingga rumah mereka menjadi tempat perjudian, hiburan malam, atau tempat mesum. Sedangkan rumah yang penuh kebahagiaan adalah rumah yang terdapat petunjuk dan cahaya Allah serta menolak hal-hal yang haram. Gambaran rumah ini adalah sebagai berikut:
a. Rumah yang bersih dari unsur-unsur salib,
musuh-musuh Islam tak pernah berhenti mencari jalan menebarkan cobaan kepada
keluarga muslim.
Mereka
sengaja memasukkan bentuk-bentuk salib baik dari gambar di pakaian, perhiasan,
mainan anak-anak, lukisan, atau pulpen. Itu semua harus dibersihkan karena itu
semua merupakan simbol-simbol syirik.
b.. Rumah yang bersih dari gambar dan patung,
gambar-gambar dan patung dapat mengundang syetan.
Gambar-gambar
yang tidak diperbolehkan itu berupa lukisan manusia atau hewan sedangkan gambar
berupa penggambaran alam seperti pepohonan, gunung atau laut diperbolehkan.
Pengecualian lain juga berlaku bagi foto untuk identitas, dalam naskah-naskah
resmi, atau mainan anak-anak.
c. Rumah yang bersih dari anjing.
Banyak
orang muslim yang memelihara anjaing dan menaruh perhatian lebih pada anjing.
ýýOrang muslim yang sebenarnya adalah yang mengerjakan apa yang diperintahkan
Allah dan Rasul-Nya dan salah satunya dalah membersihkan rumah dari anjing.
Adanya anjing dirumah akan menghalangi masuknya malaikat karena malaikat tidak
akan memasuki rumah yang ada anjing atau lukisan.
d. Rumah yang bersih dari lonceng.
Lonceng
adalah bel bagi syetan sedangkan malaikat tidak suka pada lonceng atau genta.
Suara dentangan lonceng merupakan salah satu cara peribadatan di gereja oleh karena
itu setiap muslim harus menghindari suaranya. Dari Abu Hurairah ra berkata,
“Rasulullah
saw. bersabda:
”Para malaikat tidak mau menyertai perkumpulan yang didalamnya ada
anjing atau pun lonceng.” (HR. Muslim)
”Para malaikat tidak mau menyertai perkumpulan yang didalamnya ada
anjing atau pun lonceng.” (HR. Muslim)
e. Rumah yang bersih dari senda gurau, judi, khamar,
dan rokok.
Yang
termasuk senda gurau adalah alat-alat musik, kaset-kaset porno, nyanyian,
kisah-kisah yang mendramatisir adegan seks, dan lain-lain. Jika seorang muslim
ingin mendengarkan nyanyian maka dengarkanlah Al-Qur’an atau nasyid-nasyid
islami. Imam Syafi’I berkata bahwa nyanyian merupakan senda gurau yang makruh,
menyerupai sesuatu yang batil dan mustahil. Selain nyanyian yang termasuk senda
gurau adalah omong kosong, perkataan dusta dan batil, dan kesombongan.
Keluarga
muslim juga harus bersih dari unsur judi seperti permainan kartu atau
permainan-permainan yang dapat dijadikan sarana perjudian. Sedangkan khamar
merupakan pangkal dosa besar dan musibah, merusak akal, menghambur-hamburkan
harta, mengesampingkan ibadah, mendatangkan syetan, dan merusak tubuh. Khamar
juga hal kotor di dalam rumah yang harus dijauhi setiap muslim.
Allah
berfirman:
”Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamar, judi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji yang termasuk perbuatan syetan. Maka jauhilah olehmu berbagai perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syetan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran meminum khamar dan berjudi itu, menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat. Maka berhentilah kamu (mengerjakan pekerjaan itu).” (QS. Al-Maidah: 90-91)
”Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamar, judi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji yang termasuk perbuatan syetan. Maka jauhilah olehmu berbagai perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syetan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran meminum khamar dan berjudi itu, menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat. Maka berhentilah kamu (mengerjakan pekerjaan itu).” (QS. Al-Maidah: 90-91)
Merokok
adalah salah satu perbuatan yang tidak ada gunanya bahkan banyak menimbulkan
dampak negatif bagi kaum muslimin baik bagi tubuh, sosial, dan agama.
Sebenarnya banyak muslim yang mengetahui hal ini tetapi mereka tetap
mengisapnya karena tak mampu menahan hawa nafsunya yang sudah diperdaya
syetan. Merokok dianggap sebagai perbuatan menganiaya diri sendiri bahkan membunuh diri. Selain itu merokok dapat menimbulkan bau yang tidak sedap
maka orang yang mengisap rokok di dalam rumah dapat membuat rumah berbau tidak sedap sehingga malaikat menghindari rumah itu.
3.
Orang yang menolak bid’ah. syetan. Merokok dianggap sebagai perbuatan menganiaya diri sendiri bahkan membunuh diri. Selain itu merokok dapat menimbulkan bau yang tidak sedap
maka orang yang mengisap rokok di dalam rumah dapat membuat rumah berbau tidak sedap sehingga malaikat menghindari rumah itu.
Ini merupakan masalah yang sangat besar dan penting sebab berkaitan dengan akidah, yang berarti dapat merusak ibadah karena bid’ah bertentangan dengan Sunnah. Bid’ah-bid’ah yang sering dilakukan oleh kaum muslimin antara lain misalnya peringatan hari lahir atau ulang tahun.
Banyak
orang muslim yang menganggap bahwa merayakan ulang tahun adalah kebiasaan yang
umum maka banyak yang merayakannya dengan pesta besar-besaran dan membuat acara
yang menghimpunkan laki-laki dan perempuan secara bebas. Bid’ah lain adalah
memperingati hari kematian. Setiap hari-hari tertentu beberapa waktu setelah
kematian anggota keluarganya, diadakanlah selamatan dengan membacakan
surat-surat tertentu. Mereka menganggap bahwa ini merupakan acara ritual
keagamaan yang ada tuntunannya atau jika mereka sudah mengetahui bahwa ini
tidak ada tuntunannya mereka tetap mengadakan dengan alasan tradisi yang tidak
dilakukan akan dicemooh oleh orang lain.
Mereka
lebih takut pada celaan orang daripada takut untuk melanggar aturan Allah dan
sunnah Rasul-Nya. Sebenarnya masih banyak bid’ah-bid’ah lain yang dilakukan
oleh keluarga muslim tetapi tidak dapat disebutkan semuanya di sini. Seharusnya
kaum muslim menyadari bahwa perbuatan bid’ah merupakan suatu perbuatan yang
dirancang syetan dengan bungkus agama yang dibuat agar kaum muslimin jauh dari
sunnah Rasulullah saw. yang sebenarnya.
4.
Orang yang selalu mengucapkan salam dan meminta izin. Di antara keagungan syariat Islam adalah tata krama secara menyeluruh yang melindungi rumah kita dan menjaga kehormatannya serta memelihara rasa malu pada diri kita. Tatakrama yang juga merupakan pembeda antara keluarga muslim dan keluarga musyrik adalah ucapan salam dan meminta izin. Keduanya mencakup dzikir dan ucapan selamat menurut Islam dan merupakan benteng dan perlindungan dari gangguan syetan. Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta ijin dan memberi salam kepada penghuninya.” (QS. An-Nur: 27)
5. Orang yang tawadhu’.
Tawadhu’ (rendah hati) merupakan pendamping ibadah. Ibadah tidak mungkin menyatu dengan takabur sebab dalam pengertian tawadhu’ ini terkandung sifat merendahkan diri kepada Allah dan tunduk kepada-Nya. Rumah orang yang tawadhu’ adalah rumah orang yang bertakwa dan orang yang menyombongkan diri merupakan pintu masuk yang paling lebar bagi syetan dan iblis. Tawadhu’ memiliki pengaruh yang sangat baik bagi keluarga muslim dan menimbulkan sikap merendahkan diri, lembut terhadap tetangga, menyayangi orang lain, menyadari kedudukan diri sendiri dan memerangi syetan.
6. Orang yang suka memaafkan dan berbuat baik.
Memberi maaf merupakan suatu keutamaan karena ada hak bagi orang muslim tetapi ia melepaskan haknya dengan senang hati karena mengharap ridha Allah. Ini merupakan sikap terpuji, yang karenanya Allah mengangkat derajat suatu kaum. Kedudukan mereka semakin ditinggikan bila disertai dengan perbuatan baik. Allah telah memerintahkan orang muslim agar berpegang pada keutamaan yang sangat dibensi syetan ini sebab sifat memaafkan merupakan gambaran penguat persaudaraan sedangkan tugas syetan adalah menciptakan permusuhan dan kebencian di antara orang-orang muslim.
7. Orang yang menolak hal-hal yang hina.
Islam datang membawa keutamaan dan menyuruh kaum muslimin agar berhias dengan keutamaan itu serta Islam menyuruh kita untuk berlepas diri dari hal-hal yang hina. Rumah orang yang memiliki akhlak mulia adalah rumah orang-orang yang mensucikan diri, selalu mengingat Allah, yang memiliki keutamaan, kebaikan, kecintaan, dan keikhlasan. Itulah rumah yang tidak akan dimasuki syetan dan rumah orang yang melakukan hal-hal yang hina akan dijadikan tempat tinggal syetan yang leluasa bercanda di dalamnya. Hal-hal hina yang dimaksud antara lain adalah berdusta, melanggar janji, bakhil, bodoh, pemarah, dan berputus asa.
8. Orang yang mencintai dan taat.
Allah memerintahkan setiap muslim agar taat kepada-Nya dan mengikuti Rasulullah. Ketaatan itu didasari iman karena seseorang yang hatinya sudah didasari iman tentu ia akan menaati Allah. Ketaatan yang yang didasari oleh kecintaan lebih afdhal daripada taat karena takut. Oleh karena itu sebaik-baik para ahli ibadah adalah yang menyembah-Nya karena mencintai-Nya. Keluarga yang mencintai Allah dan Rasul-Nya menjadikan Islam sebagai jalan hidupnya layak memperoleh barakah Allah dan rumahnya tidak akan didekati syetan.
Itulah
beberapa sifat yang harus dimiliki sebuah keluarga muslim agar rumahnya menjadi
rumah yang dicintai Allah dan Rasul-Nya. Tentu saja jika sebuah rumah sudah
dilingkupi oleh barakah Allah maka syetan pun tak mampu menyusup ke dalam rumah
untuk menggoda anggota kelyarga itu dan rumah pun dapat menjadi surga yang
diidam-idamkan setiap muslim. Wallahu a’lam bisshowab.