MANUSIA
BERKARAKTER BINATANG
اَلْحَمْدُ
لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ
وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ
اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ
لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ
عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى
يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي
بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى
الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Manusia
diciptakan oleh Allah Swt dengan sebaik-baik bentuk penciptaan, karena itu pada
sadarnya manusia adalah makhluk yang mulia. Untuk mempertahankan kemuliaan
manusia itulah, Allah Swt memerintahkan kepada mereka untuk mengabdi
kepada-Nya. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa banyak manusia yang tidak mau
melaksanakan tugas mengabdi kepada Allah Swt, akibatnya manusiapun akhirnya
menjadi tidak beda dengan binatang, bahkan bisa lebih rendah lagi martabatnya.
Ketika
manusia disebutkan oleh Allah Swt seperti binatang, salah satu yang harus kita
pahami adalah bahwa binatang itu memiliki orientasi perut, yakni materi dan
kesenangan syahwat seksual yang bisa dilakukannya kapan saja dan dimana saja. Karenanya sangat wajar bila kita bisa menjadi seperti
binatang bila memiliki karakter binatang. Di dalam Al-Qur’an, paling tidak
Allah Swt menyebutkan lima nama binatang untuk menyebutkan karakter manusia
yang jelek.
1. SEPERTI ANJING
Salah satu karakter anjing adalah sangat tunduk dan patuh
pada tuannya, karena tuannya mau memberi makan dan minum kepadanya, dia akan
setia kepada siapapun yang memberi makan dan minum, meskipun tuan yang memberi
makan dan minumnya adalah seorang penjahat. Siapapun yang mengganggu tuannya
akan digonggong oleh anjing. Begitulah kesetiaan anjing kepada tuannya sehingga
banyak sekali orang-orang barat yang lebih mencintai anjing ketimbang anaknya
sendiri. Menurut mereka anjing bisa lebih setia ketimbang anaknya.
Manusia yang diumpamakan atau memiliki karakter seperti
anjing adalah orang yang dalam hidupnya tidak mau tunduk kepada ayat-ayat
Al-Qur’an yang telah diturunkan. Pesan-pesan yang terdapat di dalam Al-Qur’an
diabaikan begitu saja sehingga diperingatkan atau tidak dengan Al-Qur’an tidak
ada perubahan seperti anjing yang dihalau atau tidak ia tetap akan menjulurkan
lidahnya. Anjing selalu menjulurkan lidahnya karena ia tidak memiliki kelenjar
keringat yang cukup untuk mengatur suhu badannya, ia membantunya dengan
menjulurkan lidah. Allah Swt berfirman:
Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan
ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya
yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu menghalaunya
dijulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya
(juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir
(QS 7:176)
2. SEPERTI
BINATANG TERNAK
Dikalangan binatang, binatang ternak adalah binatang yang
tidak memiliki keistimewaan sama sekali sehingga nilai jualnya hanya terletak
pada berat badannya, tidak ada binatang ternak yang harganya sangat mahal
padahal berat badannya sangat ringan, namun ada binatang yang meskipun ringan
timbangannya tapi sangat mahal harga jualnya karena ia memiliki kelebihan atau
keistimewaan. Ini berarti, bila manusia disebut seperti binatang ternak,
kedudukannya sudah jauh lebih rendah dari binatang peliharaan atau binatang
kesayangan manusia. Allah Swt berfirman :
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka jahannam kebanyakan dari jin
dan manusia, mereka mempunyai hati tapi tidak dipergunakannya untuk memahami
(ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tapi) tidak dipergunakannya untuk
melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tapi)
tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti
binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang
lalai (QS 7:179).
Kecaman Allah Swt kepada manusia dengan sebutan binatang
ternak bahkan lebih rendah atau lebih sesat adalah sesuatu yang wajar, karena
Allah Swt telah memberikan pada manusia potensi diri yang besar, tidak hanya
dengan panca indra, tapi juga hati dan akal pikiran.
3. SEPERTI KERA
Kera atau monyet adalah binatang yang kita kenal sangat
serakah, ia akan menguasai makanan yang ada didepan matanya meskipun ia
sebenarnya sudah memegang makanan yang menjadi haknya. Keserakahan inilah yang
membuat orang-orang Yahudi untuk melanggar ketentuan Allah Swt, termasuk
pelanggaran terhadap hari ibadat mereka, yakni hari Sabtu, padahal mereka
sendiri yang meminta penetapan hari ibadah itu sehingga pada hari itu mereka tidak
akan mencari nafkah. Namun tetap saja mereka berusaha untuk mencarinya dengan
cara mereka yang bersifat akal-akalan, Allah Swt berfirman :
Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu
pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: “Jadilah kamu kera yang
hina (2:65).
Sesudah mereka melakukan pelanggaran itu, merekapun tidak
merasa bersalah, bahkan membanggakan apa yang mereka lakukan karena dengan
melanggar ketentuan itu, mereka mendapatkan rizki yang banyak, Allah Swt
berfirman:
Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang mereka dilarang
mengerjakannya. Kami katakan kepadanya: “Jadilah kamu kera yang hina” (QS 7:166
4. SEPERTI BABI
Babi bukan hanya senang dengan kekotoran, tapi juga tidak
memiliki rasa cemburu, ia akan membiarkan saja perbuatan tidak senonoh yang
dilakukan pihak lain terhadap keluarganya, isteri atau anaknya. Tidak ada rasa
marah dan kesal terhadap keburukan yang
dilakukan. Apa yang menjadi sikap babi ini bisa jadi dimiliki juga oleh manusia
sehingga kita dapati banyak manusia yang tidak memiliki rasa cemburu terhadap
isterinya yang bersanding, bercanda hingga berzina dengan lelaki lain. Bahkan
dalam satu pengajian, seorang ibu menanyakan kepada ust
tentang hukum seorang isteri yang memiliki dua orang suami.
Disampimng itu, ada juga orang tua yang tidak ada rasa
cemburu terhadap anak yang dicintainya sehingga anak itu membuka auratnya
dihadapan banyak orang hingga dipertontonkan melalui lagu dan tari hanya karena
berdalih memberikan kebebasan berekspresi, begitu pula dengan orang tua yang
membiarkan saja anaknya berpacaran tanpa dikontrol dengan baik sehingga
melanggar ketentuan pergaulan di dalam Islam antara lelaki dengan perempuan.
Begitulah memang bila manusia memiliki karakter babi dalam dirinya, Allah Swt
berfirman :
Katakanlah: “Apakah akan Aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang
lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu di sisi Allah, yaitu
orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, diantara mereka (ada) yang
dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thagut?”. Mereka itu lebih
buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus (QS 5:60).
5. SEPERTI LABA-LABA
Dalam hidup ini, kita dapati banyak manusia yang
berlindung kepada selain Allah, mereka membentengi diri dengan bangunan-bangunan
yang kuat dan megah, mereka persenjatai diri dengan persenjataan yang canggih
bahkan super canggih bahkan ada juga yang melindungi dirinya dengan syaitan
sehingga dengan jampi-jampi, jimat-jimat, isim-isim dan sebagainya mereka sudah
merasa kuat dan tidak ada yang bisa mengalahkannya.
Dalam peperangan, Amerika Serikat dan sekutunya merasa
sudah sangat kuat sehingga mereka merasa tidak ada yang bisa mengalahkan,
padahal dengan serangan segelintir orang yang menghancurkan WTC dan Pentagon,
orang-orang itu mereka namakan dengan “teroris”, Amerika sudah begitu ketakutan
dan ketakutan itu disebarluaskan ke seluruh dunia hingga membabi buta dengan
menuduh Afgan dan Irak, maka dihancurkanlah kedua negara itu. Pengamanan yang
begitu ketat terhadap pemukiman mereka di Riyadh Saudi Arabia juga tetap
menunjukkan kelemahan mereka sehingga pemukiman mereka yang elite dan mewah
hancur berantakan dengan menewaskan puluhan orang dan ratusan yang luka-luka,
begitulah yang telah terjadi beberapa waktu yang lalu.
Disamping itu, ketika kesedihan warga Amerika belum
hilang akibat banyak tentaranya yang tewas di Irak, Allah Swt memberikan
sedikit teguran kepada AS tanpa harus dengan serangan balasan dari tentara
negara manapun. Tentara Allah yang bernama angin melakukan serangan kecil yang
dahsyat, mereka menamakannya dengan Badai Tornado sehingga sejumlah propinsi di
AS hancur berantakan, pohon tercabut dengan akar-akarnya, mobil terbang
melayang, rumah dan gedung-gedung hancur dan rata dengan tanah serta begitu banyak
orang yang tewas dan mengalami luka-luka, semua itu terjadi tanpa harus dengan
peperangan yang membutuhkan persiapan yang matang dan biaya yang besar. Dan baru–baru ini ketika mereka memiliki perekonomian
kapitalis yang kokoh dan tak tergoyahkan kata mereka, ternyata sekarang
mengalami krisis global dengan melawan hukum Allah. Mereka
merasa kuat, tapi sebenarnya begitu lemah. Begitulah manusia model laba-laba,
Allah Swt berfirman:
Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah
adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling
lemah ialah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui (QS 29:41)
Akhirnya,
sebagai manusia kita tentu tidak ingin mengalami kejatuhan martabat yang rendah
seperti binatang apalagi lebih rendah dari itu. Untuk itu, setiap kita harus
kembali kepada fitrah manusia dan tinggalkan fitrah binatang.
-
Mari kita kembali ke
fitrah kita sebagai manusia rahmatan lilalamin
-
Kita perbaiki diri kita
dan keluarga serta masyarakat kita dengan amar ma’ruf nahi munkar agar kita
tidak disebut manusia yang berkarakter binatang yang disebutkan diatas
-
Diam dengan kejahatan
adalah kejahatan
-
Diam dengan kejahatan
adalah syaitahn yang bisu istilah
sekarang kejahatan kera putih
بارك الله لي ولكم وتقبل مني ومنكم إنه سميع الدعاء واستغفروا
الله يغفر لكم من ذنوبكم وهو الغفور الرحيم
KHUTBAH KEDUA
والحمد
لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا لا إله إلا الله وحده صدق وعده ونصر عبده وأعز
جنده وهزم الأحزاب وحده لا إله إلا الله
ولانعبد إلا إياه مخلصين له الدين ولو كره المشركون. الحمد لله نحمده ونستعينه
ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهد الله فلا مضل له
ومن يضلل فلا هادي له. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لاشريك له وأشهد أن محمدا
عبده ورسوله، صلوات الله وسلامه عليه، ورضي الله عن آله وأصحابه الذين آمنوا به
وعزروه ونصروه واتبعوا النور الذي أنزل معه أولئك هم المفلحون. أما بعد فيا أيها
المسلمون، أوصيكم وإياي نفسي بتقوى الله فقد فاز المتقون.
AYAT DAN ISI SEBAGAI KESIMPULAN DAN RENUNGAN LANJUT
إن
الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما. اللهم
صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
DOA ALLAHUMMAGFIRLIL ..........