Selamat Datang di Website Romo Selamat Suwito
Selamat Datang dan Selamat Menikmati Blog Ini

MANUSIA BERKARAKTER BINATANG

Senin, 28 Januari 20130 komentar



MANUSIA BERKARAKTER BINATANG

اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ


Manusia diciptakan oleh Allah Swt dengan sebaik-baik bentuk penciptaan, karena itu pada sadarnya manusia adalah makhluk yang mulia. Untuk mempertahankan kemuliaan manusia itulah, Allah Swt memerintahkan kepada mereka untuk mengabdi kepada-Nya. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa banyak manusia yang tidak mau melaksanakan tugas mengabdi kepada Allah Swt, akibatnya manusiapun akhirnya menjadi tidak beda dengan binatang, bahkan bisa lebih rendah lagi martabatnya.

Ketika manusia disebutkan oleh Allah Swt seperti binatang, salah satu yang harus kita pahami adalah bahwa binatang itu memiliki orientasi perut, yakni materi dan kesenangan syahwat seksual yang bisa dilakukannya kapan saja dan dimana saja. Karenanya sangat wajar bila kita bisa menjadi seperti binatang bila memiliki karakter binatang. Di dalam Al-Qur’an, paling tidak Allah Swt menyebutkan lima nama binatang untuk menyebutkan karakter manusia yang jelek.

1. SEPERTI ANJING

Salah satu karakter anjing adalah sangat tunduk dan patuh pada tuannya, karena tuannya mau memberi makan dan minum kepadanya, dia akan setia kepada siapapun yang memberi makan dan minum, meskipun tuan yang memberi makan dan minumnya adalah seorang penjahat. Siapapun yang mengganggu tuannya akan digonggong oleh anjing. Begitulah kesetiaan anjing kepada tuannya sehingga banyak sekali orang-orang barat yang lebih mencintai anjing ketimbang anaknya sendiri. Menurut mereka anjing bisa lebih setia ketimbang anaknya.

Manusia yang diumpamakan atau memiliki karakter seperti anjing adalah orang yang dalam hidupnya tidak mau tunduk kepada ayat-ayat Al-Qur’an yang telah diturunkan. Pesan-pesan yang terdapat di dalam Al-Qur’an diabaikan begitu saja sehingga diperingatkan atau tidak dengan Al-Qur’an tidak ada perubahan seperti anjing yang dihalau atau tidak ia tetap akan menjulurkan lidahnya. Anjing selalu menjulurkan lidahnya karena ia tidak memiliki kelenjar keringat yang cukup untuk mengatur suhu badannya, ia membantunya dengan menjulurkan lidah. Allah Swt berfirman:





Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu menghalaunya dijulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir (QS 7:176)



2.  SEPERTI BINATANG TERNAK

Dikalangan binatang, binatang ternak adalah binatang yang tidak memiliki keistimewaan sama sekali sehingga nilai jualnya hanya terletak pada berat badannya, tidak ada binatang ternak yang harganya sangat mahal padahal berat badannya sangat ringan, namun ada binatang yang meskipun ringan timbangannya tapi sangat mahal harga jualnya karena ia memiliki kelebihan atau keistimewaan. Ini berarti, bila manusia disebut seperti binatang ternak, kedudukannya sudah jauh lebih rendah dari binatang peliharaan atau binatang kesayangan manusia. Allah Swt berfirman :


Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati tapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai (QS 7:179).

Kecaman Allah Swt kepada manusia dengan sebutan binatang ternak bahkan lebih rendah atau lebih sesat adalah sesuatu yang wajar, karena Allah Swt telah memberikan pada manusia potensi diri yang besar, tidak hanya dengan panca indra, tapi juga hati dan akal pikiran.


3. SEPERTI KERA

Kera atau monyet adalah binatang yang kita kenal sangat serakah, ia akan menguasai makanan yang ada didepan matanya meskipun ia sebenarnya sudah memegang makanan yang menjadi haknya. Keserakahan inilah yang membuat orang-orang Yahudi untuk melanggar ketentuan Allah Swt, termasuk pelanggaran terhadap hari ibadat mereka, yakni hari Sabtu, padahal mereka sendiri yang meminta penetapan hari ibadah itu sehingga pada hari itu mereka tidak akan mencari nafkah. Namun tetap saja mereka berusaha untuk mencarinya dengan cara mereka yang bersifat akal-akalan, Allah Swt berfirman :



Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: “Jadilah kamu kera yang hina (2:65).

Sesudah mereka melakukan pelanggaran itu, merekapun tidak merasa bersalah, bahkan membanggakan apa yang mereka lakukan karena dengan melanggar ketentuan itu, mereka mendapatkan rizki yang banyak, Allah Swt berfirman:


Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang mereka dilarang mengerjakannya. Kami katakan kepadanya: “Jadilah kamu kera yang hina” (QS 7:166


4. SEPERTI BABI

Babi bukan hanya senang dengan kekotoran, tapi juga tidak memiliki rasa cemburu, ia akan membiarkan saja perbuatan tidak senonoh yang dilakukan pihak lain terhadap keluarganya, isteri atau anaknya. Tidak ada rasa marah dan  kesal terhadap keburukan yang dilakukan. Apa yang menjadi sikap babi ini bisa jadi dimiliki juga oleh manusia sehingga kita dapati banyak manusia yang tidak memiliki rasa cemburu terhadap isterinya yang bersanding, bercanda hingga berzina dengan lelaki lain. Bahkan dalam satu pengajian, seorang ibu menanyakan kepada ust tentang hukum seorang isteri yang memiliki dua orang suami.

Disampimng itu, ada juga orang tua yang tidak ada rasa cemburu terhadap anak yang dicintainya sehingga anak itu membuka auratnya dihadapan banyak orang hingga dipertontonkan melalui lagu dan tari hanya karena berdalih memberikan kebebasan berekspresi, begitu pula dengan orang tua yang membiarkan saja anaknya berpacaran tanpa dikontrol dengan baik sehingga melanggar ketentuan pergaulan di dalam Islam antara lelaki dengan perempuan. Begitulah memang bila manusia memiliki karakter babi dalam dirinya, Allah Swt berfirman :


Katakanlah: “Apakah akan Aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu di sisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, diantara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thagut?”. Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus (QS 5:60).


5. SEPERTI LABA-LABA

Dalam hidup ini, kita dapati banyak manusia yang berlindung kepada selain Allah, mereka membentengi diri dengan bangunan-bangunan yang kuat dan megah, mereka persenjatai diri dengan persenjataan yang canggih bahkan super canggih bahkan ada juga yang melindungi dirinya dengan syaitan sehingga dengan jampi-jampi, jimat-jimat, isim-isim dan sebagainya mereka sudah merasa kuat dan tidak ada yang bisa mengalahkannya.

Dalam peperangan, Amerika Serikat dan sekutunya merasa sudah sangat kuat sehingga mereka merasa tidak ada yang bisa mengalahkan, padahal dengan serangan segelintir orang yang menghancurkan WTC dan Pentagon, orang-orang itu mereka namakan dengan “teroris”, Amerika sudah begitu ketakutan dan ketakutan itu disebarluaskan ke seluruh dunia hingga membabi buta dengan menuduh Afgan dan Irak, maka dihancurkanlah kedua negara itu. Pengamanan yang begitu ketat terhadap pemukiman mereka di Riyadh Saudi Arabia juga tetap menunjukkan kelemahan mereka sehingga pemukiman mereka yang elite dan mewah hancur berantakan dengan menewaskan puluhan orang dan ratusan yang luka-luka, begitulah yang telah terjadi beberapa waktu yang lalu.
Disamping itu, ketika kesedihan warga Amerika belum hilang akibat banyak tentaranya yang tewas di Irak, Allah Swt memberikan sedikit teguran kepada AS tanpa harus dengan serangan balasan dari tentara negara manapun. Tentara Allah yang bernama angin melakukan serangan kecil yang dahsyat, mereka menamakannya dengan Badai Tornado sehingga sejumlah propinsi di AS hancur berantakan, pohon tercabut dengan akar-akarnya, mobil terbang melayang, rumah dan gedung-gedung hancur dan rata dengan tanah serta begitu banyak orang yang tewas dan mengalami luka-luka, semua itu terjadi tanpa harus dengan peperangan yang membutuhkan persiapan yang matang dan biaya yang besar. Dan baru–baru ini ketika mereka memiliki perekonomian kapitalis yang kokoh dan tak tergoyahkan kata mereka, ternyata sekarang mengalami krisis global dengan melawan hukum Allah.  Mereka merasa kuat, tapi sebenarnya begitu lemah. Begitulah manusia model laba-laba, Allah Swt berfirman:


Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui (QS 29:41)

            Akhirnya, sebagai manusia kita tentu tidak ingin mengalami kejatuhan martabat yang rendah seperti binatang apalagi lebih rendah dari itu. Untuk itu, setiap kita harus kembali kepada fitrah manusia dan tinggalkan fitrah binatang.
-       Mari kita kembali ke fitrah kita sebagai manusia rahmatan lilalamin
-       Kita perbaiki diri kita dan keluarga serta masyarakat kita dengan amar ma’ruf nahi munkar agar kita tidak disebut manusia yang berkarakter binatang yang disebutkan diatas
-       Diam dengan kejahatan adalah kejahatan
-       Diam dengan kejahatan adalah syaitahn  yang bisu istilah sekarang kejahatan kera putih


بارك الله لي ولكم وتقبل مني ومنكم إنه سميع الدعاء واستغفروا الله يغفر لكم من ذنوبكم وهو الغفور الرحيم



KHUTBAH KEDUA

والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا لا إله إلا الله وحده صدق وعده ونصر عبده وأعز جنده وهزم الأحزاب وحده  لا إله إلا الله ولانعبد إلا إياه مخلصين له الدين ولو كره المشركون. الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهد الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لاشريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، صلوات الله وسلامه عليه، ورضي الله عن آله وأصحابه الذين آمنوا به وعزروه ونصروه واتبعوا النور الذي أنزل معه أولئك هم المفلحون. أما بعد فيا أيها المسلمون، أوصيكم وإياي نفسي بتقوى الله فقد فاز المتقون.


AYAT DAN ISI SEBAGAI KESIMPULAN DAN RENUNGAN LANJUT


إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما. اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين


DOA ALLAHUMMAGFIRLIL ..........
Silahkan share artikel ini : :
 
Web ini dikembangkan oleh PUSAT MULTIMEDIA
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger