Waktu adalah momentum untuk berprestasi. Demi masa, demikian Allah bersumpah. Bukan main-main tentunya, karena Allah menegaskan bahwa sesungguhnya manusia pasti dalam merugi kalau tidak memperhatikan waktu, kecuali:
1. Yang beriman
2. Yang beramal shalih
3. Yang saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran
Ini merupakan intisari bahwa hidup adalah kumpulan waktu. Artinya, waktu yang kita miliki saat ini adalah harapan yang masih tersedia untuk kita manfaatkan. Saatnya momentum untuk berprestasi andai kita tidak ingin merugi.
“Pahlawan sejati adalah orang yang dapat memanfaatkan setiap momentum kepahlawanan.” (Anis Matta)
“Barang siapa yang tidak menyibukkan diri dalam kebaikan niscaya ia akan disibukkan dalam keburukan.”
Rasulullah saw bersabda, “Perumpamaan orang yang mengingat Allah dengan orang yang tidak mengingat-Nya seperti orang yang hidup dengan orang yang mati.”
(HR. Bukhari dari Abu Musa Al Asy’ari)
“Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3)
Hidup adalah kumpulan waktu. Yang tak mampu menggunakannya adalah orang yang merugi. Persis bagai orang yang sudah mati karena hidupnya seperti mayat yang beku. Ujuduhu ka adamihi.
Rasulullah saw bersabda, “Ada dua nikmat dimana banyak orang yang tertipu dengan keduanya: nikmat sehat dan waktu luang.”
(HR. Bukhari dari Ibnu Abbas)
Ada tiga hal yang tidak pernah kita dapatkan kembali:
Kata yang telah diucapkan
Waktu yang telah lewat
Momentum yang diabaikan
So What?
Ubah Paradigma Anda
Popularitas bukan jaminan
Cara Nabi menghargai
Semoga ada hati yang tergugah, ada jiwa yang tersadar, ada kebuntuan yang terbuka, ada kegelisahan yang terobati, ada kemubadziran yang dimanfaatkan kembali, dan aneka potensi yang dapat digali dan dioptimalkan.
“Dan bekerjalah, maka Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman yang akan melihat pekerjaanmu itu…”
(QS. At Taubah: 103)
