Selamat Datang di Website Romo Selamat Suwito
Selamat Datang dan Selamat Menikmati Blog Ini

profile teladan

Rabu, 10 Desember 20080 komentar

"Berpulangnya" Duta Islam Pertama Tgl. publikasi: 28/5/2001 10:52 WIB eramuslim - Mush'ab bin Umair, duta Islam yang pertama adalah salah seorang sahabat Rasulullah terkemuka yang pada saat remajanya merupakan sosok pribadi yang paling tampan dan penuh dengan jiwa kemudaan yang bersemangat. Para ahli tarikh melukiskan semangat kemudaannya dengan kalimat "Seorang warga kota Makkah yang mempunyai nama paling harum". Sungguh Mush'ab, lahir serba kecukupan, biasa hidup mewah dan manja, menjadi buah-bibir gadis-gadis Makkah dan menjadi bintang di tempat-tempat pertemuan....
Namun lihatlah sosoknya kini!!!..., tanpa takut suatu apapun ia menyatakan sumpah setianya kepada Rasulullah di suatu senja di Darul Arqam. Hatinya tertambat pada ayat-ayat al-Qur'an yang mengalir indah melalui lidah Rasulullah.
Hampir saja ia terangkat dari tempat duduknya karena rasa haru, dan serasa terbang karena gembira demi mendengar wahyu Allah. Tetapi Rasulullah segera mengulurkan tangan beliau yang penuh berkat dan kasih sayang dan mengurut dada yang penuh gejolak tersebut hingga tiba-tiba menjadi sebuah lubuk hati yang tenang dan damai.
Duta Islam pertama,... kepercayaan yang diberikan Rasulullah kepada anak muda ini sungguh luar biasa, masih banyak sahabat-sahabat Rasulullah yang lebih tua, lebih bijaksana, dan lebih dekat nasabnya kepada Rasulullah daripada Mush'ab namun sungguh Rasulullah telah memutuskan bahwa tugas Maha penting untuk menyiarkan Islam ke Madinah layak disandang Mush'ab....
Mush'ab memikul amanat itu dengan bekal karunia Allah kepadanya berupa kecerdasan dan budi yang luhur. Dengan sifat zuhud, kejujuran, dan kesungguhan hati, ia berhasil melunakkan dan menawan hati penduduk Madinah hingga mereka berduyun duyun masuk Islam.
.... Kemudian datanglah giliran perang Uhud, Kaum Muslimin bersiap-siap mengatur barisan... Rasulullah berdiri ditengah barisan melayangkan pandangan beliau kesegenap sahabat untuk memastikan siapa yang sebaiknya membawa bendera.... ..dan terpanggillah Mush'ab.
Peperangan berkobar lalu berkecamuk dengan sengitnya. Ditengah-tengah peperangan pasukan panah melanggar dan tidak mentaati peraturan Rasulullah, hal ini secepatnya membalik kemenangan yang telah diperoleh Kaum Muslimin.... Tanpa diduga pasukan berkuda Quraisy menyerbu dari puncak bukit, lalu tombak dan pedangpun mengamuk membantai Kaum Muslimin yang tengah kacau balau. Melihat terbukanya kesempatan serangan Quraisy segera diarahkan kepada Rasulullah. Mush'ab menyadari suasana gawat ini..diacungkannya bendera setinggi-tingginya dan bagaikan auman singa ia bertakbir sekeras-kerasnya, lalu maju kemuka, melompat, mengelak dan berputar lalu menerkam. Hasratnya hanya satu.. mengalihkan perhatian musuh dari Rasulullah. Dibuatnya dirinya menjadi sedemikian rupa bagaikan barisan tentara...Sungguh walaupun seorang diri, Mush'ab bertempur laksana pasukan tentara besar... sebelah tangannya memegang bendera, sedang yang sebelah lagi menebaskan pedangnya yang tajam.....Namun musuh kian bertambah banyak juga, dan mereka hendak menyeberang dengan menginjak-injak tubuhnya untuk mencapai Rasulullah.
Mush'ab gugur dalam peperangan ini dan inilah sat-saat terakhir Mush'ab sebagaimana dikisahkan oleh para sahabat:
"...Ketika datang seorang musuh berkuda, lalu menebas tangannya hingga putus, Mush'ab mengucapkan:"Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang Rasul yang sebelumnya telah didahului oleh beberapa Rasul". Maka dipegangnya bendera dengan tangan kirinya sambil membungkuk melindunginya Musuhpun menebas tangan kirinya hingga putus pula. Mush'ab membungkuk kearah bendera, lalu dengan kedua pangkal lengan meraihnya ke dada sambil mengucapkan "Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang Rasul yang sebelumnya telah didahului oleh beberapa Rasul". Lalu musuh berkuda itu menyerangnya ketiga kali dengan tombak, dan menusukkannya hingga tombak itu pun patah. Mush'ab pun gugur dan bendera jatuh".
Mush'ab berpulang sebagai bintang para syuhada. Kalimat yangdiulang-ulanginya akhirnya dikukuhkan sebagai ayat al-Qur'an yang selalu dibaca orang...
Ketika mendapati jenazahnya yang hanya ditutupi sehelai burdah pendek - yang andaikan ditutup kepalanya niscaya tampaklah kakinya- Rasulullah pun bersabda: " Ketika aku di Mekah dulu, tak seorangpun aku lihat yang lebih halus pakaiannya dan lebih rapih rambutnya daripadamu. Tetapi sekarang ini dengan rambutmu yang kusut masai engkau hanya ditutupi sehelai burdah."
Setelah melayangkan pandangan kearah medan peperangan Rasulullah berseru : "Sungguh, Rasulullah akan menjadi saksi nanti dihari kiamat, bahwa tuan-tuan sekalian adalah syuhada di sisi Allah"
Salam atasmu wahai Mus'ab...Salam atasmu sekalian, wahai para syuhada....
Silahkan share artikel ini : :
 
Web ini dikembangkan oleh PUSAT MULTIMEDIA
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger