Selamat Datang di Website Romo Selamat Suwito
Selamat Datang dan Selamat Menikmati Blog Ini

profile teladan

Rabu, 10 Desember 20080 komentar

PUTERI-PUTERI TELADAN DALAM ISLAM
2. Asma' binti Abu Bakar Ash-Shiddiq
Dia seorang wanita muhajir yang mulia dan tokoh yang besarkarena akal dan kemuliaan jiwa serta kemauannya yang kuat. Asma'dilahirkan tahun 27 sebelum Hijrah. Asma' 10 tahun lebih tua daripadasaudaranya seayah, Aisyah, Ummul Mu'minin dan dia adalah saudara se-kandung dari Abdullah bin Abu Bakar.
Asma' mendapat gelar Dzatun nithaqain (si empunya dua ikatpinggang), karena dia mengambil ikat pinggangnya, lalu memotongnyamenjadi dua. Kemudian, yang satu dia gunakan untuk sufrah (bungkusmakanan untuk bekal) Rasulullah SAW, dan yang lain sebagai pembungkusqirbahnya pada waktu malam, ketika Rasulullah SAW dan Abu Bakar Ash-Shiddiq keluar menuju gua.
Penduduk Syam mengolok-olok Ibnu Zubair dengan julukan"Dzaatun nithaqain" ketika mereka memeranginya. Maka Asma' bertanyakepada puteranya itu, Abdullah bin Zubair :"Mereka mengolok-olokkankamu ?" Abdullah menjawab :"Ya." Maka Asma' berkata :"Demi Allah,dia adalah benar." Ketika Asma' menghadap Al-Hajjaj, dia berkata:"Bagaimana engkau mengolok-olok Abdullah dengan julukan Dzatun nitha-qain ? Memang, aku mempunyai sepotong ikat pinggang yang harus dipakaioleh orang perempuan dan sepotong ikat pinggang untuk menutupi makananRasulullah SAW."
Asma' telah lama masuk Islam di Mekkah, sesudah 17 orang danberbai'at kepada Nabi SAW, serta beriman kepadanya dengan iman yangkuat.
Pengamalan Islam Asma' yang Baik-------------------------------- Pada suatu ketika, datang Qatilah binti Abdul Uzza kepadaputerinya, Asma' binti Abu Bakar Ash-Shiddiq, sedangkan Abu Bakartelah menalaknya di zaman jahiliyyah, membawa hadiah-hadiah berupakismis, samin dan anting-anting. Namun Asma' menolak hadiah tersebutdan tidak mengizinkannya memasuki rumahnya. Kemudian dia memberitahuAisyah :"Tanyakan kepada Rasulullah SAW ....?" Aisyah menjawab :"Bi-arlah dia memasuki rumahnya dan dia (Asma') boleh menerima hadiahnya."
Tindakan Asma' yang Baik------------------------ Abu Bakar r.a. membawa seluruh hartanya yang berjumlah 5.000atau 6.000 ketika Rasulullah SAW pergi hijrah. Kemudian kakeknya, AbuQuhafah datang kepada Asma' sedangkan dia seorang buta. Abu Quhafahberkata :"Demi Allah, sungguh aku lihat dia telah menyusahkan kaliandengan hartanya, sebagaiamana dia telah menyusahkan kalian dengandirinya."
Maka Asma' berkata kepadanya:"Sekali-kali tidak, wahai, Kakek!Beliau telah meninggalkan kebaikan yang banyak bagi kita." KemudianAsma' mengambil batu-batu dan meletakkanya di lubang angin, di manaayahnya pernah meletakkan uang itu. Kemudian dia menutupinya denganselembar baju. Setelah itu Asma' memegang tangannya (Abu Quhafah) danberkata: "Letakkan tangan Anda di atas uang ini." Maka kakeknya mele-takkan tangannya di atasnya dan berkata :"Tidaklah mengapa jika diatinggalkan ini bagi kalian, maka dia (berarti) telah berbuat baik. Inisudah cukup bagi kalian." Sebenarnya Abu Bakar tidak meninggalkan se-suatu pun bagi keluarganya, tetapi Asma' ingin menenangkan hati orangtua itu.
Az-Zubair ibnul Awwam menikah dengannya, sementara dia tidakmempunyai harta dan sahaya maupun lainnya, kecuali kuda. Maka Asma'memberi makan kudanya dan mencukupi kebutuhan serta melatihnya. Me-numbuk biji kurma untuk makanan kuda, memberinya air minum dan membuatadonan roti. Suatu ketika Az-Zubair bersikap keras terhadapnya, makaAsma' datang kepada ayahnya dan mengeluhkan hal itu. Maka sang ayahpun berkata : "Wahai anakku, sabarlah! Sesungguhnya wanita itu apabilabersuami seorang yang sholeh, kemudian suaminya meninggal dunia, sedangisterinya tidak menikah lagi, maka keduanya akan berkumpul di surga."
Asma' datang kepada Nabi SAW, lalu bertanya :"Wahai, Rasulullah,aku tidak punya sesuatu di rumahku, kecuali apa yang diberikan oleh Az-Zubair kepadaku. Bolehkah aku memberikan dan menyedekahkan apa yang di-berikan kepadaku olehnya ?" Maka Nabi SAW menjawab :"Berikanlah (berse-dekahlah) sesuai kemampuanmu dan jangan menahannya agar tidak ditahanpula suatu pemberian terhadapmu." Maka Asma' adalah termasuk seorangwanita dermawan. Dari Abdullah bin Zubair r.a. dia berkata :"Tidaklahkulihat dua orang wanita yang lebih dermawan daripada Aisyah dan Asma'."Kedermawanan mereka berbeda. Adapun Aisyah, sesungguhnya dia suka mengum-pulkan sesuatu, hingga setelah terkumpul padanya, dia pun membagikannya.Sedangkan Asma', maka dia tidak menyimpan sesuatu untuk besoknya. Asma'adalah seorang wanita yang dermawan dan pemurah. Dia tidak menyimpansesuatu untuk hari esok. Pernah dia menderita sakit, lalu dia bebaskansemua hamba sahayanya.
Asma' ikut dalam Perang Yarmuk bersama suaminya, Az-Zubair, danmenunjukkan keberaniannya yang baik. Dia membawa sebilah belati dalampasukan Said bin Ash di masa fitnah, lalu diletakkannya di balik lenganbajunya. Kemudian ditanyakan kepadanya :"Apa yang kamu lakukan denganmembawa ini ?" Asma' menjawab :"Jika ada pencuri masuk kepadaku, makaaku tusuk perutnya." Umar ibnul Khaththab r.a. memberi tunjangan untukAsma' sebanyak 1000 dirham.
Asma' meriwayatkan 58 hadits dari Nabi SAW; dan dalam suaturiwayat dikatakan : bahwa dia meriwayatkan 56 hadits [Al-Kazaruni,"Mathaali'ul Anwaar"]. Telah sepakat antara Bukhari dan Muslim atas14 hadits. Bukhari meriwayatkan sendiri atas 4 hadits, sedangkan Muslimjuga meriwayatkan sebanyak itu pula. [Al-Hafih Al-Maqdisi, Al-Kamaal fiiMa'rifatir Rijaal]. Dalam satu riwayat : Diceritakan bahwa Asma' meri-wayatkan 22 hadits dalam Shahihain. Sedangkan yang disepakati Bukhari danMuslim 13 hadits. Bukhari meriwayatkan sendiri 5 hadits, sedangkan Muslimmeriwayatkan 4 hadits. [Ibnul Jauzi, "Al-Mujtana"]
Asma' Sebagai Penyair dan Pemberani----------------------------------- Asma' adalah wanita penyair dan pemberani yang mempunyai logikadan bayan. Dia berkata mengenai suaminya, Az-Zubair, ketika dibunuh olehAmru bin Jarmuz Al-Mujasyi'i di Wadi As-Siba' (5 mil dari Basrah) ketikakembali dari Perang Jamal : Ibnu Jarmuz mencurangi seorang pendekar dengan sengaja di waktu perang, sedang dia tidak lari Hai, Amru, kiranya kamu ingatkan dia tentu kamu mendapati dia bukan seorang yang bodoh, tidak kasar hati dan tangannya semoga ibumu menangisi, karena kamu bunuh seoranng Muslim dan kamu akan terima hukuman pembunuhan yang disengaja
Tekad Asma' yang Kuat, Kemuliaan Jiwa dan Keberaniannya------------------------------------------------------- Kata-kata Asma' kepada puteranya menunjukkan kepada kita tentangmakna-makna yang luhur itu. Suatu saat puteranya, Abdullah, datang menemuiibunya, Asma' yang buta dan sudah berusia 100 tahun. Dia berkata kepadaibunya :"Wahai, Ibu, bagaimana pendapat Anda mengenai orang yang telahmeninggalkan aku, begitu juga keluargaku." Asma' berkata :"Jangan biarkananak-anak kecil bani Umayyah mempermainkanmu. Hiduplah secara mulia danmatilah secara mulia. Demi Allah, sungguh aku berharap akan terhiburmengenaimu dengan baik." Kemudian Abdullah keluar dan bertempur hingga iamati terbunuh.
Konon, Al-Hajjaj bersumpah untuk tidak menurunkannya dari tiangkayu hingga ibunya meminta keringanan baginya. Maka tinggallah dia disitu selama satu tahun. Kemudian ibunya lewat di bawahnya dan berkata :"Tidakkah tiba waktunya bagi orang ini untuk turun ?" Diriwayatkan, bahwaAl-Hajjaj berkata kepada Asma' setelah Abdullah terbunuh :"Bagaimanakahengkau lihat perbuatanku terhadap puteramu ?" Asma' menjawab :"Engkautelah merusak dunianya, namun dia telah merusak akhiratmu."
Asma' wafat di Mekkah dalam usia 100 tahun, sedang giginya tetaputuh, tidak ada yang tanggal dan akalnya masih sempurna. [MashaadirutTarjamah : Thabaqaat Ibnu Saad, Taarikh Thabari, Al-Ishaabah dan SiirahIbnu Hisyam]. Penulis buku, Musthafa Luthfi Al-Manfaluthi mencatat dialogyang terjadi antara Asma' dengan Abdullah, dalam sebuah kasidah yang di-anggap sebuah karya seni yang indah. Dia berkata : Asma' di antara manusia adalah sebaik-baik wanita ia lakukan perbuatan terbaik di saat perpisahan datang kepadanya Ibnu Zubair menyeret baju besi di bawah baju besi berlumur darah Ia berkata : Wahai, Ibu, aku telah payah dengan urusanku antara penawanan yang pahit dan pembunuhan yang keji. Teman-teman dan zaman mengkhianatiku, maka aku tak punya teman selain pedangku kulihat bintangku yang tampak terang telah lenyap dariku dan tidak lagi naik. Kaumku telah berupaya melindungiku, maka tak ada penolong selain itu jika aku menerimanya. Asma' menjawab dengan kelopak mata yang kering seakan-akan tidak ada tempat sebelumnya bagi air mata. Air mata itu berubah menjadi uap yang naik dari hatinya yang patah. Tidaklah diselamatkan kecuali kehidupan atau ia menjadi tulang-belulang seperti halnya batang pohon kematian di medan perang lebih baik bagimu daripada hidup hina dan tunduk jika orang-orang menelantarkanmu, maka sabar dan tabahlah, karena Allah tidak menelantarkan. Matilah mulia, sebagaimana engkau hidup mulia dan hiduplah selalu dalam namamu yang mulia dan tinggi tiada di antara hidup dan mati kecuali menyerang di tengah pasukan itu.
Kata-kata Asma' kepada puteranya ini akan tetap menjadi cahayadi atas jalan kehidupan yang mulia, yaitu ketika puteranya berkata :"Wahai, Ibu, aku takut jika pasukan Syam membunuhku, mereka akan memotong-motong tubuh dan menyalibku." Asma' menjawab dengan perkataan yang kukuhseperti gunung, kuat seperti jiwanya, besar seperti imannya, danperkataan itulah yang menentukan akhir pertempuran : "Hai, Anakku, sesung-guhnya kambing yang sudah disembelih tidaklah merasa sakit bila iadikuliti."
Al-Manfaluthi menyudahi kasidahnya dengan perkataan : Datang berita kematian kepada ibunya, maka ia pun mengeluarkan air matanya yang tertahan.
Abdullah gugur sebagai syahid dan unggulan nilai-nilai yang tinggidari ibu teladan. Kisah ini tercatat dalam lembaran-lembaran yang palingcemerlang dalam sejarah orang-orang yang kekal.
Wallahu a'lam bishowab.
Silahkan share artikel ini : :
 
Web ini dikembangkan oleh PUSAT MULTIMEDIA
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger