Selamat Datang di Website Romo Selamat Suwito
Selamat Datang dan Selamat Menikmati Blog Ini

Rabu, 10 Desember 20080 komentar

Khidhr ...oh....Khidhr
Masih hidupkah Khidhr ? Entahlah, saya memang mendengar cerita seorang 'alimyang mengaku berjumpa Khidhr. Nama Khidhr memang sudah terlanjur melegenda,meskipun al-Qur'an sendiri tidak pernah menyebut nama Khidhr secaraterang-terangan. Al-Qur'an melukiskan Khidhr dengan "...seorang hamba diantara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisiKami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami." (QS 18:65)
Perhatikan redaksi yang digunakan al-Qur'an. Ternyata, Khidhr atau apapunnama beliau hanyalah satu dari sekian banyak hamba Allah yang telah diberirahmat dan ilmu. Boleh jadi banyak sekali hamba Allah yang punya kelebihanseperti Khidhr, tetapi Allah tidak beritakan kepada kita atau kita memangtidak mengetahuinya. Tapi itulah Khidhr, sebuah nama yang terlanjurmelegenda dan menyimpan misteri yang tak kunjung habis dibicarakan.
Dalam surat al-Kahfi diceritakan bagaimana Nabi Musa ingin berguru denganKhidhr. Khidhr semula menolak, namun Musa terus mendesak. Perhatikan redaksial-Qur'an ketika mengutip penolakan Khidhr, "Sesungguhnya kamu sekali-kalitidak akan sanggup sabar bersamaku. Dan bagaimana kamu dapat sabar atassesuatu yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"(QS 18:67-68)
Khidhr menolak Musa bukan dengan argumen bahwa Musa itu bodoh atau malas.Khidhr menolak Musa karena Musa tidak akan bisa bersikap sabar. Soalnya,kata Khidhr, bagaimana kamu bisa sabar pada persoalan yang kamu tidak punyailmu tentangnya?
Begitulah yang terjadi. Musa selalu memprotes dan menyalah-nyalahkanperbuatan Khidhr yang, dipandang dari sudut pengetahuan Musa, merupakanperbuatan yang keliru.
Sayang, kita jarang mau belajar dari kisah Khidhr dan Musa ini. Seringkalikita sebar kata "sesat", "kafir", "menyimpang", "bid'ah" kepadasaudara-saudara kita, yang dipandang dari sudut pengetahuan yang kitamiliki, melakukan kesalahan besar.
Kita menjadi emosional, kita menjadi tidak sabar. Pada saat itu, ada baiknyakita ingat kembali kisah Khidhr dan Musa. Kisah Khidhr mengajarkan kepadakita bahwa kesabaran merupakan lambang tingginya pengetahuan.
Silahkan share artikel ini : :
 
Web ini dikembangkan oleh PUSAT MULTIMEDIA
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger