Selamat Datang di Website Romo Selamat Suwito
Selamat Datang dan Selamat Menikmati Blog Ini

RISALAH TAKLIM

Senin, 18 Februari 20130 komentar



RISALAH TAKLIM 
Sumber ; Al-Ikhwan.net

1.    AL- FAHM
            Fahm adalah yakin bahwa fikrah kita adalah fikrah islamiah yang bersih. paham dalam batas-batas Ushul Al-Isyirin, yaitu:  bahwa islam adalah sistem yang menyeluruh, yang menyentuh sgala segi kehidupan. Al-Quran dan As-Sunnah adalah tempat kembali muslim dalam memahami hukum-hukum islam.
iman yang tuus, ibadah yang benar, dan mujahaddah adalah cahaya dan kenikmatan yang allah tanamkan di hati hambanya yang di kehendaki-Nya.
jimat, mantra dan semisalnya adalah kemungkaran yang harus diperangi.
pendapat yang tidak ada teks hukumnya dan mempunyai ragam intepretasi dan membawa kemaslahatan umum dapat diamalkan sepanjang tidak tak bertentangan kaidah-kaidah umum syariat.
setiap orang boleh diambil dan ditolak pendapatnya, kecuali Al-Ma’shum saw setiap muslim yang belum mampu menelaah dalil-dalil hukum Furu’, hendaklaha mengikuti pemimpin agama. Khilaf dalam masalah furu’jangan menjadikan perpecahan dalam agama. Setiap masalah yang tidak dilandasi amal apalagi mendatangkan perbincangan tidak perlu adalah dilarang secara syar’i. Ma’rifatullah dengan sikap tauhid dan penyucian(dzat) –Nya adalah setinggi-tinggi aqidah islam. jika terdapat teks ayat dan hadits serta keterangan mutasyabihat cukuplah mengimani tanpa ta’wil dan ta’thil. Setiap bid’ah dengan hawa nafsu adalah kesesatan yang wajib diperangi dengan cara yang terbaik. Perbedaan pendapat masalah ibadah adalah perbedaan masalah fiqih setiap orang mempunyai pendapat sendiri.
cinta kepada orang shalih, menghormati, dan memuji perilaku baiknya adalah bagian dari taqarub ilallah.
Ziarah kubur adalah sunnah. namun, tawasul terhadap kubr adalah bid’ah yang wajib diperangi. Doa, diiringi tawasul kepada allah dengan salah satu mahluk-Nya adalah masalah furu’masalah tata cara berdoa, buka masalah akidah. Istilah keliru tapi membudaya tidak mengubah hakikat hukum syar’inya. akan ttapi harus disesuaikan dengan maksud dan tujuan syariat itu. Akidah adalah fondasi aktivitas, aktivitas hati lebih penting dari aktivitas fisik, namun alangkah baiknya bisa menyempurnakan keduanya.
islam itu membebaskan lalm pikiran dan menghadirkan segala sesuatu yang melahirkan maslahat dan manfaat.
Pandangan syar’I dan pandangan akal memiliki wilayahnya masing-masing yang tidak dapat salingn memasuki scara sempurna. Tidak mengkafirkan yang bersyahadat kecuali yang telah berucap dan berbuat yang kufur.


2.      AL IKHLAS.
            Ikhlas adalah Setiap ucapan, amal dan jihad yang dilakukannya ditujukan semata-mata utuk Allah swt, tanpa didorong oleh kepentingan pribadi, penampilan, kemewahan, pangkat, gelar, kedudukan dan lainnya. Dengan ini, seorang muslim menjadi laskar ideologi dan aqidah, bukan orang yang mengejar kepentingan pribadi”.

3.   AL AMAL.
            Amal (aktivitas) adalah buah dari ilmu dan keikhlasan. urutannya meliputi :Pertama, memperbaiki diri sendiri sehingga menjadi manusia yang memiliki tubuh yang kuat, akhlak yang terpuji, pikiran yang kaya dengan ilmu, mampu berusaha, aqidah yang lurus, mengendalikan hawa nafsu, disiplin, mampu memanfaatkan waktu dengan baik, beribadah secara baik, dan bermanfaat bagi orang lain Kedua, membentuk keluarga muslim sehingga anggota keluarga menghormati ide dan pemikirannya, memelihara etika Islam, bijak dalam memilih calon isteri, mendidik anak-anak dengan baik dan membimbig engan prinsip Islam. Ketiga, membimbing masyarakat dengan menyampaikan seruan kebaikan, memerangi kejahatan dan kemunkaran, mendorong segala keutamaan, menyuruh yang ma’ruf dan mencegah yang munkar, bersegera melakukan kebaikan, membentuk opini yang islami serta mewarnai berbagai aspek kehidupan dengan fikroh Islamiah. Keempat, memerdekakan tanah air dari cengkeraman kekuasaan asing–non-Islam--baik dibidang politik, ekonomi, mental maupun spiritual. Kelima, memperbaiki pemerintahan sehingga menjadi pemerintahan yang sesuai dengan Islam, yakni sebagai pelayan umat dengan menjalankan kewajiban Islam dan tidak melakukan kemaksiatan. sifat yang dibutuhkan yaitu tanggung jawab, cinta kepada rakyat,, adil kepada semua orag, tidak tamak terhadap kekayaan negara dan ekonomis penggunaannya. kewajibannya menjaga keamanan, kesehatan warganya, menerapkan undang-undang, menyebarkan nilai-nilai islam, mengembangkan investasi, mengokohkan mentalitas. beberapa haknya adalah loyalitas san ketaatan, serta pertolongan terhadap jiwa dan harta. Keenam, mewujudkan kembali kesatuan dunia Islam dengan cara membebaskannya dari keterjajahan, menghidupkan kembali kejayaan Islam, mendekatkan kebudayaan dan ilmu pengetahuan dan kesepakatan mewujudkan khilafah Islamiyah menuju kesatuan yang dicita-citakan. Ketujuh, memimpin dunia dengan menyebarkan da’wah ke berbagai penjurunya hingga tidak ada fitnah dan agama itu hanya bagi Allah.




4.  AL JIHAD
            Jihad adalah kewajiban yang tetap hukumnya hingga hari kiamat”. Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa mati, sementara ia belum pernah berperang atau berniat untuk berperang, ia mati dalam keadaan jahiliyah”.peringkat jihad yang pertama adalah ingkar dengan hati dan peringkat terakhir adalah berperang di jalan Allah. diantaranya terdapat Jihad dengan lisan, tulisan, tangan, harta, ilmu, perjuangan politik serta mengatakan kebenaran kepada penguasa yang tiran, karena itu da’wah tidak bisa hidup kecuali dengan jihad. Dengan memahami jihad seperti ini, maka jihad merupakan kewajiban bagi setiap muslim.

5.  AT TADHHIYYAH
            At tadhhiyyah (pengorbanan) yang dimaksudkan adalah mengorbankan jiwa, harta, waktu, kehidupan dan semua potensi untuk mencapai tujuan”. Setiap pengorbanan dalam memperjuangkan ideologi kita ini tidak ada yang sia-sia, bahkan mendapat pahala yang besar di sisi Allah Swt”. Inilah yang dimaksud dengan slogan: “Mati di jalan Allah adalah cita-cita kami yang tertinggi”.

6.  AT THA’AH
            At tha’ah adalah menjalankan perintah dan merealisasikannya secepat mungkin, baik dalam keadaan senang maupun susah, saat bersemangat maupun malas, bahkan terhadap hal-hal yang disukai atau dibenci”. Ketaatan ini amat diperlukan mengingat ada tiga tahap da’wah yang harus dilalui. Pertama, ta’rif yang sifatnya penyebaran fikrah Islami ditengah masyarakat. Kedua, takwin, yakni tahap untuk seleksi kader yang layak dan memikul tanggung jawab da’wah. sistem da’wah padatahapan ini adalah bersifat tasawuf pada tataran ruhani, dan militeristik pada tataran operasional. slogan utama adalah totalitas ketaatan. Ketiga, tanfidz, yakni jihad tanpa kenal sikap plin-plan, bekerja secara terus menerus untuk menggapai tujuan akhir.da’wah ini tak kan merih keberhasilan, kecuali dengan ketaatan yang total.

7.  ATS TSABAT
            Ats Tsabat atau pendirian yang teguh. Anggota ikhwan harus senantiasa bekerja sebagai mujahid di jalan yang menghantarkan pada tujuan, meskipun tujuan tersebut masih jauh dan membutuhkan waktu bertahun-tahun sampai ia sendiri dijemput ajalnya. Dengan demikian, ia sudah memenangkan salah satu dari dua kebaikan, yaitu kemenangan atau mati syahid di jalan-Nya.

8.  TAJARRUD
Tajarrud (kemurnian). Tajarrud adalah hendaknya engkau memurnikan pola pikirmu dari berbagai prinsip nilai lain dan pengaruh individu, karena fikrah Islam inilah yang paling menyeluruh dan paling tinggi”. Manusia, adalah satu dari 6 golongan :Muslim perjuang, Muslim yang duduk-duduk, Muslim pendosa, Kafir dzimmi atau mu’ahid (orang kafir yang terikat oleh perjanjian damai), muhayid (orang kafir yang dilindungi) atau muharib (orang kafir yang memerangi).

9.  UKHUWAH
Ukhuwah (persaudaraan) adalah terikatnya hati dan ruhani dengan ikatan aqidah. Aqidah merupakan sekokoh-kokoh ikatan.ukhuwah adalah saudara keimanan. perpecahan adalah saudara kembar kekufuran. Kekuatan pertama dalam persaudaraan adalah persatuan dan tidak ada persatuan tanpa cinta. Derajat cinta yang paling rendah adalah kelapangan dada dan cinta yang paling tinggi adalah itsar (mementingkan orang lain dari diri sendiri). dan sesungguhnya serigala makan kambing yang terlepas sendirian. seorang mukmin dengan mukmin yang lain ibarat sebuah bangunan, yangsatu mengokohkan yang lain.

10. TSIQAH
tsiqoh yang dimaksud kepercayaan dan ketentraman seorang bawahan kepada atasannya dalam hal tanggung jawab dan rasa cinta, penghargaan, kehormatan dan ketaatan”. kepemimpinan—dala da’wah ikhwan—menduduki posisi orang tua dalam ikatan hati, guru dalam fungsi pengajaran, syaikh dalam pendidikan rohani dan pimpinan dalam penentuan kebijakan bidang politik dan kebijakan umum. Oleh karena itu, seorang ikhwan sejati harus bertanya kepada dirinya sendiri guna mengetahui sejauhmana kepercayaannya kepada pemimpin. Pertanyaan itu meliputi: 1. Apakah dia sudah mengenal pemimpinnya dan mempelajari riwayat hidupnya?. 2. Apakah dia merasa puas pada kapasitas dan keikhlasan pemimpinnya?. 3. Apakah dia memiliki kesiapan untuk menjalankan semua instruksi yang berasal dari pemimpin secara pasti, tidak dibantah, tidak diragukan, tidak dikurangi serta berani memberi nasihat dan peringatan untuk tujuan yang benar?. 4. Apakah dia memiliki kesiapan untuk mengaku salah dan membenarkan pemimpinnya jika terjadi kontradiksi antara perintah pemimpinnya dengan sesuatu yang telah dipelajarinya mengenai masalah-masalah ijtihadiyah yang tidak terdapat nash syari’ahnya?. 5. Apakah dia sudah siap untuk menempatkan seluruh aktivitas kehidupan di bawah pengaturan da’wah?. apakah pemimpin memiliki hak mentarjih anatara kemaslahatan sirinya dan kemaslahat da’wah pada umumnya?

Silahkan share artikel ini : :
 
Web ini dikembangkan oleh PUSAT MULTIMEDIA
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger