اصبحنا بنعمة إخوانا
ولتكن منكم أمة...................
لأيهدى الله بك رجلا واحد خيرا لك من حمر النعم
1. dalam shoffu du’aaat kita Khairu Ummat
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada
Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di
antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang
fasik.
Kuntum : umat Islam
Khairu Ummah : The Best Of Nation
Linnas : Bukan untuk Islam tapi The Holl of Mankind
3 Kriteria yang dimiliki da’I : 3 Fi’lun Mudhari’ : Present
Continous Tense
- Terus menerus menyuruh ma’ruf
- Terus menerus mencegah Munkar
- Terus menerus beriman kepada Allah
Kata ma’ruf : yang dikenal, yang dikenal sebagai kebaikan
Bahasa ibunya : Well Known an Exepted Positif Values :
Nilai-nilai yang sudah dikenal luas dan dipandang sebagai positif baik bagi
orang Islam maupun non Islam.
Misalnya : Kejujuran, Kebersihan, bertanggung jawab dll.
Contoh : Di Mesir di Fakultas Kedokteran yang islam dan non
Islam, Ketua senatnya Aktivis da’wah ketika sambutan tidak mengutip ayat dan
hadits sampai digelari Rajulun Khair. Karena dia Khidam (melayani) bukan minta
dilayani seprti pemimpin sekarang.
Kata Al-Munkar dari kata Ankara (yang diinkari)
Well Known rejected negative Values
Contoh : Jorok, Penyakit Hipokersi (Kenifakan)
Semua ini dilakukan dengan syarat : تؤمنون بالله
Kita menyuruh dan melarang jangan kata ustadz anu, kiyai
anu, bapak anu dll.
2. Sebagai saksi Atas Manusia : Albaqarah : 143
Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam),
umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan
agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak
menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami
mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot.
Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang
yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan
imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.
Wasathon : Wasit (pertengahan) : Referee of Mankind
Sepanjang sejarah ketika Islam sebagai Wasit banyak ketenangan,
ketenteraman
Sepanjang sejarah ketika bukan Islam sebagai wasit banyak
kemunkaran, seperti saat sekarang ini, wasitnya Amerika ( The Actor infront of
the Screen) sedangkan Sutradaranya Yahudi (The Actor Behind The Screen)
Amerika dan kroni-kroninya yang bekerjamasama dalam G 7 atau
8 ; Inggris, Perancis, Jepang, Jerman, Itali, kanada, Rusia dan Amerika. Yang
ternyata pemimpinnya tidak ada yang :
-
sama sekali tidak mengucapkan Syahadat
-
Dan tidak ngerti hakekat hiudp di dunia maupun di
akhirat
-
Dan tidak kenal sipa itu Allah
-
Tidak faham bahwa mereka nyetor kepada Allah 5 kali
sehari semalam bahkan itu tidak cukup, ditambah dengan sholat Sunnah
Renungan : Wasit Curang pasti pemain akan dizolimi
3. Para pasti beruntung dunia dan akhirat
-
Beruntung dengan Logika Iman bukan Logika
Materialisme/Sekulerisme kita akan berdebat.
Surat Ali Imran 104
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang
munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.
Surat Al-baqarah : 154
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang
gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu
hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.
Hadits rasul :
“Bahwa Engkau memberi petunjuk pada seseorang lebih baik
dari bumi dan langit serta isinya”.
إذغ ماتبن أدم انقطع عمله إلاّ من
ثلاث.....................
Mengalir pahalanya seperti dalam ilmu ekonomi “RESECUEL
INCOME”
4. Orang yang Senantiasa menyampaikan sebaik-baik Ucapan.
Surat Fusilat : 33
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang
menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata:
"Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?"
Kata-kata Ahsan dalam al-Quran ada 2 Frase / 2 kalimat yang
menyangkut hal ini.
Surat Al-Mulk : 2
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu,
siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun.
- sebaik-baik amal berbeda dalam setiap waktu dan orang yang
melakukannya.
Contoh أى العمل احبّ إلى الله ؟
ألصّلاة على وقتها
Kalau kita bisa jadi orator
Kalau kita bisa jadi Pedagang
Nikah ahsanu amalan
Mengejar Rangking pertamaa ahsan amalan
- Dakwah itu luas sekali Spannya, ruangnya, skupnya
Seperti Hsan Husain mendakwahi seorang kakek tua yang salah
wudhu’nya dan sudah calon قد خلت .
5. Du’aat warasatul Anbiya’
6. Sebagai Ahlu Ssama’
Hadits :
“ Orang selalu di doakan oleh makhluk langit dan bumi hatta
semut dan ikan di lautan mendoakannya”.
7. Ta’at kepada Da’I peringkat ketiga sebagai Ulil Amri
denga syarat taat pada Allah dan taat pada Rasulnya.
Surat Annisa’ : 59
Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah
Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan
Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Hadits Rasul : لا طاعة لمخلوق فى
معصية الخالق
Kita saat ini kena virus Feodalisme atau virus Paternalisme.
Sebenarnya umat Islam bagaikan Sisir (sama tinggi sama
rendah)
Sampai Rasulullah mengajarkan pada umatnya / mencontohkan
umatnya dengan Egaliter Approach : Pendekatan sama tinggi sama rendah.
Contoh : Ketika sahabat di mesjid, Rasul datang mereka
berdiri dan Rasul menegur dengan mengatakan : “ Jangan jadikan saya Rahib
Yahudi atau pendeta Nasrani.
8. Para Dai Tidak Putus-putusnya menerima Pahala
من سنّ سنّة حسنة فله أجر من عمل بها لا ينقص أجر من
أجورها
9. Perjuangan Para Da’I Lebih Baik dari Bumi dan Langit
Serta Isinya.
10. Para Da’I Seperti Bintang-Bintang Di Langit Menerangi.
Sekarang masyarakat kehilangan para da’I dan ulama yang
hakiki.
Penyakit Da’I sekarang tidak mau belajar padahal Allah
berfirman : Surat Ali Imran : 79
Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan
kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia:
"Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah."
Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani,
karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap
mempelajarinya.
Karena Hakekatnya orang yang tidak punya apa-apa tidak bisa
memberi :
فاقد الشئ لا يعطى
Kalau kehabisan bahan biasanya Asbun dan Asbed
Dan jangan hanya punya bekal saja dicari nanti jadi
Materialisme ya Akhi!!!!!!!